Polda Aceh : DPO Narkoba di Aceh Besar Keluarkan Keris Saat Dikejar sehingga Polisi Menembaknya
Setiap petugas punya diskresi untuk memutuskan atau bertindak di saat dirinya berada pada situasi tertentu
Penulis: Subur Dani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Polda Aceh memastikan tindakan tegas dan terukur terpaksa dilakukan Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polresta Banda Aceh terhadap DPO kasus narkotika jenis sabu seberat 4,30 gram Tammikha alias Black (25).
Langkah tegas dilakukan karena dianggap membayakan nyawa petugas.
"DPO itu berupaya melarikan diri.
Saat dikejar juga sempat mengeluarkan senjata tajam berupa keris.
Hal itu tentu membahayakan petugas, sehingga terpaksa dilumpuhkan," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022).
Winardy juga menjelaskan, saat di lapangan banyak kendala yang dialami petugas, termasuk serangan balik yang sewaktu-waktu dilakukan oleh pelaku kejahatan yang hendak ditangkap.
Baca juga: Ukraina Selidiki 4.820 Dugaan Kejahatan Perang yang Dilakukan Rusia Selama Invasi
Namun, kata Winardy, perlu diketahui tentang adanya wewenang petugas berupa diskresi dalam mengambil keputusan pada situasi tertentu yang membutuhkan pertimbangan petugas itu sendiri.
"Setiap petugas punya diskresi untuk memutuskan atau bertindak di saat dirinya berada pada situasi tertentu.
Masyarakat harus paham ini," ujar Winardy menjelaskan.
Kemudian, terkait adanya laporan dari pihak keluarga, Winardy menyebut sah-sah saja dan tetap akan diproses sesuai dengan tahapan proses hukum.
Yang penting, harap dia, jangan sampai hal tersebut menggiring opini masyarakat yang terkesan polisi ada keragu-raguan ketika menindak pelaku kejahatan.
Tentunya, apa yang dilakukan anggota di lapangan sudah sesuai SOP.
"Apa yang dilakukan anggota kami di lapangan sudah sesuai SOP.