Satu Keluarga di Medan Dianiaya Sejumlah Oknum OKP: Kasus Ditangani Polrestabes
Satu keluarga dianiaya sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Satu keluarga dianiaya sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi kepemudaan (OKP) di Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, Sumatera Utara.
Kasus penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke Polrestabes Medan.
"Laporan sudah kita terima, dan sedang kita dalami mengenai hal tersebut," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol, M Firdaus, Kamis (7/4/2022).
Pada siang tadi, pihak pelaporan yakni Fadli Setiawan bersama sejumlah saksi juga mendatangi Polrestabes Medan memberikan keterangan.
Baca juga: Bobby Nasution Copot Pasangan Suami Istri Pejabat di Pemko Medan: Ini Kasusnya
Peristiwa penganiayaan satu keluarga oleh sejumlah orang yang mengunakan seragam loreng oranye terjadi pada Kamis (31/3/2022)sore.
Ada pun korban penganiayaan tersebut adalah Fadli Setiawan, Indra Sembiring yang merupakan adik iparnya Yuliadi (51) yang merupakan ayahnya.
Fadli menceritakan awal penganiayaan tersebut bermula ketika ayahnya Yuliadi ribut dengan Novi yang merupakan kerabat salah seorang pimpinan OKP.
Fadli mengatakan tidak mengetahui permasalahan yang berlangsung di depan toko handphone tempatnya bekerja, di Jalan Sustrisno, Kecamatan Medan Area.
Baca juga: Bobby Nasution Copot Dua Pejaba di Pemkot Medan: Ada Dugaan Jual Beli Jabatan dan Pungli
Fadli menyatakan dia baru tahu belakangan jika percekcokan karena masalah sepele.
"Jadi aku sedang bekerja sebagai teknisi handphone, rupanya ada ribut ribut. Jadi aku sama adek ipar dan orang yang ada disana melerai.
Tapi aku tidak tau penyebab kejadian dan aku pun tak tahu jika yang ribut itu ayahku. Kalau ku dengar awalnya ayah ku mau keluar dari parkiran, rupanya si Novi di atas kreta, tidak tau apa sebab mereka ribut dan bertengkar," ujar Fadli.
Tak lama usai keributan tersebut, puluhan orang menggunakan seragam loreng berwarna oranye menjemput Fadli dan Indra dari tempat dia bekerja.
"Dua puluh menit selesai kejadian mereka datang, membawa aku dan adik ipar ku. Kami mereka ke kantor mereka di Medan Area. Disana aku dipaksa jadi saksi keributan itu. Dipukul, ditendang, dicekik dan diludahi juga sama meraka," kata dia.
Tak hanya Fadli, sang ayah juga dijemput paksa dari rumahnya oleh puluhan orang.
Baca juga: Anggota Geng Motor Tebas Tangan Seorang Remaja di Medan hingga Hampir Putus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.