Alasan Kolonel Priyanto Buang Sejoli, Ingin Lindungi Anggota dan Berpikir Jasad Hilang Dimakan Ikan
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terkait kecelakaan di Nagreg Kolonel Inf Priyanto kembali memberikan keterangan dalam persidangan
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terkait kecelakaan di Nagreg Jawa Barat, Kolonel Inf Priyanto kembali memberikan keterangan dalam persidangan yang digelar Kamis (7/4/2022).
Di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Kolonel Priyanto mengaku panik hingga membuat keputusan untuk membuang jasad sejoli, Handi Saputra dan Salsabila.
Ia mengaku melakukan hal tersebut untuk melindungi anak buahnya.
Namun Hakim Anggota Kolonel Chk Surjadi Syamsir, heran mengapa Priyanto justru melindungi anggotanya ketimbang korban.
Baca juga: Hakim Beri 8 Catatan yang Diakui Kolonel Priyanto di Persidangan Kasus Pembunuhan Handi-Salsabila
Baca juga: Ketika Kolonel Priyanto Bantah Perbuatannya Buang Handi-Salsabila Dilakukan Secara Sistematis
"Tidak muncul itu rasa.. Kok malah kasihan sama anggota daripada kasihan sama korban? Tidak punya rasa kasihan sama korban ini?" tanya Surjadi dengan nada tinggi yang dilansir Tribunnews.com.
Priyanto kemudian menjawab bahwa ketika itu ia berpikir bahwa Handi dan Salsabila telah meninggal dunia.
"Jadi walaupun sudah meninggal tidak punya pikiran juga? Kok malah kasihan sama anggota bukan kasihan sama korban?" kata Surjadi.
Selain berdalih untuk melindungi anggota, Priyanto juga mengungkap alasan memilih sungai untuk menghilangkan jejak.
Menurut Priyanto, jasad akan hilang jika dibuang ke sungai.
Baca juga: Hakim Tanya Kolonel Priyanto Soal Pernah Ngebom Rumah di Timor Timur: Ada Anak-anak di dalamnya?
Baca juga: Kolonel Priyanto Ungkap Lala, Janda yang Dikenalnya Saat jadi Guru Militer di Cimahi, Katanya Teman
"Saya berpikir kalau di sungai bisa ke laut kemudian dimakan ikan, atau hilang sama sekali," kata Priyanto menjawab pertanyaan hakim dikutip dari Kompas.com.
Kolonel Priyanto juga merasa, jika jasad Hendi-Salsabila dibuang di darat akan mudah ditemukan.
Setelah mengungkapkan alasannya, Priyanto mengaku menyesal dan ingin meminta maaf pada keluarga korban.
"Mungkin yang saya lakukan saya tidak tahu, ada setan dari mana yang masuk ke kepala saya saya tidak tahu. Panik, kalap, dan ada yang masuk secara tiba-tiba, saya tidak tahu bagaimana. Itu yang terjadi. Saya sangat-sangat menyesal," kata Priyanto di persidangan pada Kamis (7/4/2022) yang dikutip dari Tribunnews.com.
Priyanto juga berharap bisa meminta maaf kepada keluarga Handi dan Salsabila.