Ayah dan Anak Duel Lawan 2 Pemuda di Lahat Sumsel: Dipicu Tatapan Sinis Kemudian Tantangan Duel
Perkelahian yang dipicu persoalan sepele tersebut mengakibatkan satu orang tewas dan dan dua korban luka berat.
Editor: Erik S
Barang bukti yang diamankan satu buah pisau dengan gagang kayu warna coklat berikut sarung pisau warna coklat terbuat dari kulit. celana panjang jenis jins warna biru muda, baju kaos berkera warna merah, baju Kaos warna merah, putih, Biru tua dn aket kaos jenis switer warna biru muda.
Sempat Kabur Usai Duel Maut
Satu lagi tersangka pembunuhan di Jarai Lahat diamankan, sempat kabur usai duel maut 2 lawan 2.
Tersangka yang diamankan bernama Kelvin Saputra (20) warga Jalan Baru Bendo Kelurahan Talang Ubi Timur, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), akhirnya berhasil dibekuk tim jaran Polsek Jarai.
Sedangkan rekannya bernama Joni Kurniawan (23) warga Desa Muara Tawi Kecamatam Jarai, Kabupaten Lahat sudah lebih dulu ditangkap. Karena luka yang dideritanya pelaku masih menjalani perawatan di RSUD Besemah.
Baca juga: Polda Sumsel Ungkap Oknum Penyalahgunaan Solar Bersubsidi
Informasi dihimpun, peristiwa duel 2 lawan 2 mengakibatkan tewasnya seorang pria paruh baya bernama Sumardi (56) terjadi di Pasar Ramadan Desa Jarai Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Kamis (7/4/2022) sekira pukul 17.00 wib
"Ya dalam peristiwa dlperkelahian kemarin ada dua diduga pelaku. Pelaku Joni Kurniawan (23) warga Desa Muara Tawi Kecamatam Jarai, Kabupaten Lahat saat ini masih dirawat di RSUD Besah. Sementara, Kelvin yang sebelumnya sempat kabur sudah berhasil dibekuk, "tegas Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto, SIK melalui Kapolsek Jarai Iptu Indra Gunawan didamping Kasubsi Penmas Humas Polrea Lahat, Aiptu Lispono, SH, Jumat (8/4/2022).
Hingga kini, petugas sendiri masih memintai keterangan terhadap diduga pelaku. Sementara, pelaku Joni belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat intensif. Begitu juga dengan korban Respon. Sementara, untuk korban Sumardi jenazahnya sudah dibawa keluarga.
Tanggapan kriminolog
Kriminolog dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (Stihpada) Palembang Dr Derry Angling Kesuma. SH. M. Hum menilai membawa sajam saat bepergian masih menjadi budaya.
Pasalnya dibeberapa daerah di Sumsel, untuk membawa senjata tajam dan terlihat jago masih terjadi, meskipun hanya masalah sepele.
Baca juga: Kisah Perempuan Muda Di Kepahiang Tewas Setelah Konsumsi 6 Tablet Obat Aborsi dari Sang Kekasih
"Di daerah- daerah tertentu, dahulu kala penduduk sering membawa senjata tajam dikarenakan di daerah tersebut memang masih banyak hewan buas, jadi dikhususkan untuk melindungi diri. Saat ini budaya membawa senjata tajam (Sajam) masih sering terjadi, padahal hewan buas sudah tidak ada lagi, apalagi di tengah keramaian, " katanya, Jumat (8/4/2022).
Diungkapkan Derry, masyarakat tertentu merasa gagah ketika membawa sajam, padahal dengan senjata di badan, bisa menimbulkan tindak pidana.
"Kita akan mudah merasa panas hati, mudah tersinggung, dan temperamen, karena merasa gagah dan hebat dan terlindungi dengan senjata di badan. Yang harus kita lakukan adalah dengan menekankan bahwa membawa sajam bukanlah budaya kita, apalagi saat ini, bahwa bisa mendapatkan sanksi karena sajam tersebut, dan ada aturan yang dilanggar, " paparnya.