Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Culik dan Aniaya Satu Keluarga, Ketua OKP di Medan Ditetapkan Jadi Tersangka

Kasus penganiayaan itu bermula ketika Pilu Yuliadi, ayah dari pelapor Fadli bertengkar dengan seorang wanita bernama Novi pada Kamis (31/3/2022) lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Culik dan Aniaya Satu Keluarga, Ketua OKP di Medan Ditetapkan Jadi Tersangka
Tribun Medan/Anugrah Nasution
Fadli Setiawan, korban penculikan anggota OKP saat melapor ke Polrestabes Medan, Rabu (6/4/2022) 

Adapun korban keganasan OKP ini yakni Fadli Setiawan (30), warga Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area.

Saat membuat laporan ke Polrestabes Medan, Fadli mengatakan bahwa kasus penganiayaan dan penyiksaan yang dialami keluarganya ketika ayahnya bernama Yuliadi (51) bertengkar dengan keluarga OKP bernama Novi.

Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (31/3/2022) sore.

Fadli Setiawan, korban penculikan anggota OKP saat melapor ke Polrestabes Medan, Rabu (6/4/2022)
Fadli Setiawan, korban penculikan anggota OKP saat melapor ke Polrestabes Medan, Rabu (6/4/2022) (Tribun Medan/Anugrah Nasution)

Kronologis Kejadian

Sebelumnya diberitakan satu keluarga di Kota Medan mengalami penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang yang tergabung dari organisasi kepemudaan.

Korban penganiayaan tersebut adalah Fadli Setiawan warga Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area (23), Indra Sembiring, adik iparnya serta ayahnya, Yuliadi (51).

Kepada Tribun, Fadli mengatakan tidak mengetahui permasalahan yang terjadi.

Berita Rekomendasi

Dia baru tahu belakang jika ayahnya bertengkar dengan salah seorang wanita di depan tokonya.

Fadli menceritakan awal penganiayaan tersebut bermula ketika ayahnya ribut dengan Novi yang merupakan kerabat salah seorang pimpinan OKP di daerahnya.

Kejadian itu berlangsung pada Kamis (31/3/2022) sore, di depan toko handphone tempatnya bekerja yang beralamat di Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area.

Baca juga: Satu Keluarga di Medan Dianiaya Sejumlah Oknum OKP: Kasus Ditangani Polrestabes

Fadli menyatakan percekcokan terjadi karena masalah sepele.

Namun dia sendiri tidak tahu menahu persoalan antara ayahnya dengan Novi.

"Jadi aku sedang bekerja sebagai teknisi handphone, rupanya ada ribut ribut. Jadi aku sama adek ipar dan orang yang ada disana melerai. Tapi aku tidak tau penyebab kejadian dan aku pun tak tahu jika yang ribut itu ayahku."

"Kalau ku dengar awalnya ayah ku mau keluar dari parkiran, rupanya si Novi di atas kereta (sepeda motor), tidak tau apa sebab mereka ribut dan bertengkar," ujar Fadli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas