Meski Rugi Pemilik Bengkel di Makassar Rela 'Pasok' Ban Bekas Dukung Mahasiswa Sampaikan Aspirasi
Daeng Rani mendukung tuntutan mahasiswa yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
Editor: Dewi Agustina
![Meski Rugi Pemilik Bengkel di Makassar Rela 'Pasok' Ban Bekas Dukung Mahasiswa Sampaikan Aspirasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/daeng-rani-pemilik-bengkel-di-makassar.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Wahyudin Tamrin
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Mengenakan songkok hitam, kaos polo putih, dan sarung digulung di pinggang, Daeng Rani tampak santai duduk di depan tokonya, Senin (11/4/2022) siang.
Dia duduk santai sambil mengamati aksi demonstrasi di depan tokonya. Sementara tokonya digembok.
Di depan toko Daeng Rani, ada banyak ban mobil bekas.
Ban bekas itulah yang diambil oleh pengunjuk rasa lalu membakarnya di tengah jalan.
"Ada lebih sepuluh tadi mereka ambil. Saya biarkan, karena ban bekas memang," kata Daeng Rani, Senin (11/4/2022).
Nama toko Daeng Rani adalah Bengkel Gunung Sari.
Ia jual beli velg mobil, impor, dan juga ban mobil.
Ada puluhan ban mobil baru dan velg di dalam tokonya yang telah dikunci sejak pagi.
Toko tersebut beralamat di Jl Sultan Alauddin No 104, pas ujung Jl AP Pettarani, Makassar.
Daeng Rani mengaku sangat mendukung aksi demonstrasi mahasiswa.
Sejak siang ia duduk di depan tokonya hingga waktu berbuka puasa. Sesekali ia berdiri.
Bahkan memberikan ban bekas miliknya kepada pengunjuk rasa.
"Saya di sini melihat mereka. Karena memang sudah keterlaluan juga kebijakan pemerintah akhir-akhir ini," katanya.
Ia mencontohkan kelangkaan minyak goreng dan juga bahan bakar minyak yang sedang langka dan harganya terus naik.
Ia juga mendukung tuntutan mahasiswa yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
"Cukuplah dua periode pak Presiden," katanya.
Baca juga: Ketika Jemaah Salat Tarawih Terkena Gas Air Mata Saat Polisi Bubarkan Massa Aksi 11 April di UNM
"Kalau dulu memang kita dukung, tapi akhir-akhir ini banyak kebijakan pemerintah yang meresahkan," katanya.
Daeng Rani juga mengatakan bahwa dirinya mengalami kerugian hari ini karena tidak membuka tokonya.
"Tapi mau bagaimana lagi. Tidak ada juga pelanggan kalau begini kondisinya," katanya.
Ia berharap, dengan adanya aksi demonstrasi ini, pemerintah bisa memperbaiki kebijakan yang selama ini meresahkan masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan adanya ini, pemerintah sadar bisa sadar dan menstabilkan kembali harga bahan pokok dan BBM," katanya.
![Polisi membubarkan unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Unismuh Satu di Jl Sultan Alauddin Makassar, Senin (11/4/22)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/polisi-membubarkan-unjuk-rasa-aliansi-mahasiswa-unismuh-satu.jpg)
Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Sementara itu suasana di Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (11/4/2022) malam, mencekam.
Polisi terlihat masih berusaha membubarkan aksi mahasiswa dan juga warga.
Massa dari Aliansi Mahasiswa Unismuh Satu ditengarai masih berada di dalam area kampus Unismuh Makassar.
Pantauan Tribun-Timur.com di lokasi, puluhan polisi masih bersiap di titik aksi.
Puluhan aparat kepolisian menyiapkan dua armada mobil.
Polisi memukul mundur mahasiswa dengan menembakkan gas air mata.
Sesekali, mahasiswa dan warga menyerang dengan batu juga busur.
Aksi saling lempar pun tak terhindarkan.
Baca juga: Dipukul Mundur Polisi Pakai Gas Air Mata, Massa Aksi Bertahan di Kampus Unismuh Makassar
"Tahan tembakan. Kita lagi nego pihak kampus," ujar seorang petugas kepolisian.
Selain itu, komandan pleton juga mengimbau dengan pengeras suara.
Imbauannya, agar mahasiswa segera pulang.
"Sekali lagi kami imbau kepada adik-adik keluar dari kampus. Kami tidak akan melakukan apa-apa, dan kalau ada yang ke luar saya jaminannya," sambungnya.
Polisi juga mengimbau kepada pengendara agar memutar balik.
Sebagian petugas kepolisian mengarahkan pengendara agar tidak melintas.
Sempat Ricuh
Sebelumnya massa aksi 11 April 2022 di Jalan Sultan Alauddin Makassar sempat diwarnai kericuhan, Senin (11/4/2022) sore.
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unismuh Satu ini awalnya memblokade satu jalur di jalan provinsi tersebut.
Sampai massa terlibat kericuhan dengan pengendara.
Kericuhan terjadi lantaran Aliansi Mahasiswa Unismuh Satu tidak membolehkan satu pengendara pun melintas.
Para pengendara ini melintas di depan SPBU Unismuh samping mahasiswa.
![Mahasiswa menutup jalan dengan cara membakar ban bekas di Jl Sultan Alauddin Makassar.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mahasiswa-di-makassar-bakar-ban.jpg)
Melihat itu, ratusan mahasiswa langsung mengejar sembari melarang melintas di Jalan Sultan Alauddin.
Bahkan, terlihat pengedara motor yang sempat dipukul.
Terlihat lelaki yang mengendari motor berboncengan dengan rekan perempuannya.
Keduanya tampak memakai almamater kuning dan oranye.
Kericuhan redam setelah petugas kepolisian dan satpam serta sejumlah mahasiswa berusaha melerai.
Mahasiswa dari Unismuh menggunakan toa meneriakkan agar tidak terprovokasi.
"Jangan terprovokasi. Sudah setop massa aksi mundur, jangan terprovokasi," kata seorang mahasiswa Unismuh berteriak menenangkan rekannya.
Akhirnya, sekelompok mahasiswa tersebut diarahkan putar balik.
Begitu pula dengan pengendara motor yang hendak melintas.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mengenal Sosok Daeng Rani, Pemasok Ban Bekas untuk Mahasiswa Dalam Menyuarakan "Minyak Mahal'
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.