Sebelum Tewas Servasius Sempat Telepon Kakaknya di Belu, Bilang Mereka Kesasar, Mobilnya Terguling
Servasius menyampaikan kepada kakaknya bahwa mereka masih dua tahun lagi bekerja di Papua dan setelah itu bisa kembali ke kampung.
Editor: Dewi Agustina
Kemudian, malam sebelum kejadian, sekitar pukul 02.00 dini hari, Servasius Lelok menelepon lagi kepada kakaknya untuk menyampaikan bahwa mereka dalam keadaan tidak nyaman.
"Sekitar pukul 02.00 waktu setempat, masih telepon lagi dari sana ke kakaknya bilang kami sudah kesasar dan lari. Kita tidak tahu karena apa. Terakhir, bilang mobil terguling. Kakak Marianus ini sempat telepon adiknya Servasius Lelok itu, telepon halo halo habis, mati HP. Pagi jam tiga baru dengar yang adik lagi sudah meninggal," kisah Ferdinandus.
Baca juga: Berikut Identitas 18 Jenazah Korban Truk Maut Papua Barat: Hari Ini Diterbangkan ke NTT
Korban lainnya kata Ferdinandus, adalah Bernadus Adi Nahak yang meninggal bersamaan dengan anaknya, Istin Nahak berusia 3 tahun, sedangkan istrinya masih dirawat di rumah sakit.
Kemudian, korban Stefanus Malik dan Stefanus yang merantau ke Papua sejak tahun 2004 serta korban Vinsensius Kali yang status anak mantu.
"Semua korban ini adalah keluarga saya sebanyak 6 orang yang meninggal karena kecelakaan," katanya.
Menurut Ferdinandus, semua korban sudah beristri dan punya anak. Mereka rata-rata bekerja sudah lama di Papua tapi bekerja di perusahan tambang belum terlalu lama.
Kecelakaan maut yang melibatkan truk terjadi di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Kecelakaan yang terjadi pada Rabu (13/4/2022) ini menewaskan sebanyak 18 orang penumpang.
Truk dengan nomor polisi PB 8374 MC tersebut mengalami kecelakaan tunggal.
Kapolres Manokwari, AKBP Parasian Herman Gultom menyebut hingga saat ini korban keseluruhan sebanyak 20 orang.
Sementara di antara belasan korban tewas tersebut, terdapat korban anak-anak.
Ia menuturkan, para korban ada yang dilarikan ke RSUD Manokwari dan juga di RS Pratama Warmare.
13 Orang Tewas di Tempat
Sementara itu, dikutip dari TribunPapuaBarat.com, Kasubsi Operasi dan Siaga Basarnas Manokwari, Marthinus Pebrian menyebutkan saat proses evakuasi para korban tewas posisi berhamburan di kiri jalan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.