Ledakan Petasan Hancurkan Rumah di Sleman, Polisi Periksa Sejumlah Saksi dan Olah TKP
Dijelaskan Ade, saat ini polisi juga masih mendalami keterangan para saksi atas kejadian itu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Miftahul Huda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Sebuah rumah rumah milik warga di Dusun Plosokuning, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DIY ambruk, Jumat (22/4/2022) pagi tadi.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda DIY bersama Satbrimob Polda DIY dan Polres Sleman saat ini masih menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Ady Ary Syam Indradi mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab ledakan namun menduga ledakan itu terjadi karena petasan yang disimpan di rumah warga bernama Munadi itu meledak hingga mengakibatkan rumahnya ambruk.
"Ditreskrimum Polda DIY, Satbrimob Polda DIY bersama Polres Sleman sedang melakukan olah TKP. Selanjutnya kami melakukan penyelidikan," katanya, dihubungi, Jumat (22/4/2022).
Dijelaskan Ade, saat ini polisi juga masih mendalami keterangan para saksi atas kejadian itu.
"Sekarang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi," ungkapnya.
Baca juga: Samidi Kaget Mendapati Rumah Tetangganya Ambruk, Diduga karena Ledakan Bahan Bubuk Petasan
Ade belum memastikan apakah dalam pengusutan ledakan petasan yang mengakibatkan satu rumah di Ngaglik, Sleman ambruk dan beberapa lainnya mengalami kerusakan itu dapat diterapkan pasal UU Darurat Nomor 12/1951 atau tidak.
"Masih kami dalami, saat ini masih berlangsung olah TKP," ungkapnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memproduksi dan memperjualbelikan barang-barang berbahaya yang dapat merugikan orang lain hingga hilangnya nyawa.
"Kami juga meminta masyarakat agar cepat melaporkan ke saluran pengaduan Polri gratis bebas pulsa 110 apabila menemukan aktifitas produksi dan perdagangan barang-barang (peledak) yang berbahaya," pungkasnya.
Penuturan saksi
Sebelumnya diberitakan, dahsyatnya ledakan petasan tersebut juga mengakibatkan sejumlah rumah di sekelilingnya mengalami kerusakan ringan.
"Suaranya keras, sampai tiga kali. Sekitar jam 08.00 WIB. Itu yang saya dengar," kata Samidi, Ketua RW 09, dusun Plosokuning V, Minomartani, Ngaglik, saat ditemui di lokasi kejadian.