Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nasib Istri dan Anak Pembunuh Calon Dokter di Jatim, Berikut Masa Lalu Tersangka

Aparat telah menangkap tersangka pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran UB

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Nasib Istri dan Anak Pembunuh Calon Dokter di Jatim, Berikut Masa Lalu Tersangka
Istimewa via Tribun Jatim
Ziath (dua dari kanan) saat mendatangi acara takziah di kediaman Tutit Lazuardi, ayah korban. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -- Aparat telah menangkap tersangka pembunuhan Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) Malang.

Polda Jawa Timur untuk sementara menyimpulkan bahwa kasus tersebut merupakan kasus pembunuhan berencana dengan Ziath Ibrahim Bal Biyd sebagai tersangka tunggal.

Baca juga: Sosok Ziath Ibrahim, Pelaku Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Habisi Nyawa Korban karena Chat

Sementara dua orang keluarganya yaitu SL, istri Ziath dan TS anak tiri tersangka bakal terbebas dari jerat hukum.

Keduanya tidak terlibat dan tak tahu menahu mengenai pembunuhan pria 38 tahun tersebut.

Sebelumnya, TS dan SL telah diperiksa penyidik Jatanras Polda Jatim pada Senin (18/4/2022).

Dan sampai Rabu (20/4/2022), penyidik juga sudah meminta keterangan empat saksi lainnya.

Dari keterangan para saksi itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengaku, penyidik belum memperoleh temuan baru yang bakal mengembangkan kasus yang mengarah pada adanya tersangka baru.

Berita Rekomendasi

"Dari 6 itu belum ada yang mengarah sebagai tersangka (baru), semua masih saksi. Termasuk istri dan anak tirinya," jelasnya.

Artinya, lanjut Dirmanto, kasus pembunuhan tersebut, masih sesuai dengan temuan awal penyidik yakni dilakukan oleh pelaku tunggal yakni tersangka, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38).

"Semua ini kalau kita simpulkan, berstatus kasus pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal," tegasnya.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa Kedokteran Korban Pembunuhan di Malang Diperiksa Pekan Depan

Dugaan perencanaan ini terungkap saat Ziath membujuk korban yang juga kekasih anak tirinya, Bagus Prasetya Lazuardi, agar mau datang menemuinya di hari pembunuhan, Kamis (7/4/2022).

Saat itu Ziath mengiming-imingi akan memberi oleh-oleh kepada korban Bagus Prasetya Lazuardi.

Ziath tahu, calon menantunya itu mau pulang ke Tulungagung. Karena itu, sebagai pancingan, dia ingin memberi oleh-oleh kepada keluarga Bagus.

Ziath mengetahui rencana Bagus hendak pulang ke Tulungagung karena sebelumnya korban memberitahukannya.

Setelah mengirimkan pesan singkat ke korban, Ziath keluar dari rumah mengendarai motor Yamaha Mio warna biru miliknya.

Dia menuju ke rumah temannya berinisial YP. Tujuannya untuk menitipkan sepeda motornya sebelum menemui korban.

Kemudian, Ziath bersama Bagus naik mobil Kijang Innova dengan niat awal mencari tempat tongkrongan seperti warung kopi (Warkop).

Setelah berkeliling di kawasan Singosari, Malang, ternyata mereka tidak menemukan warkop yang diinginkan karena tutup.

Kemudian, kedua memacu mobil menuju ke sebuah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang.

Setibanya di sana, tersangka terlibat cekcok dengan korban.

Baca juga: Pelaku Habisi Mahasiswa Kedokteran di Malang Karena Korban Kirim Pesan Seronok ke Anak Tirinya

Ia menuding korban melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya inisial TS melalui aplikasi percakapan.

Ternyata tudingan itu hanya alasannya untuk meluapkan kecemburuan terhadap korban.

Rupanya diam-diam tersangka menyukai anak tiri yang menjadi kekasih Bagus.

Di situlah, tersangka mulai kalap menghabisi korban dengan membekap kepalanya menggunakan kantung kresek, kemudian menindih bagian dadanya, saat masih duduk di kursi jok penumpang samping kiri kursi sopir.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, Selasa (18/4/2022).

Berdasarkan catatan hasil penyidikan kepolisian, Bagus Prasetya dieksekusi sekitar pukul 22.00 WIB, pada Kamis (7/4/2022).

Ditinggal di dalam mobil semalam

Setelah korban dipastikan tidak bergerak atau tewas. Ternyata, Ziath tidak lantas membawanya ke Kabupaten Pasuruan untuk membuang jenazah korban.

Melainkan, menyimpan jenazah di dalam mobil Toyota Kijang Innova bernopol N-1966-IG, milik korban.

Kemudian, memarkirkan mobil itu di area parkir sebuah ruko di kawasan Jalan Sunandar Priyo Sudarmo No 31F, Blimbing, Kota Malang.

Pada Jumat (8/4/2022) dini hari, tersangka menitipkan kunci mobil tersebut ke rumah seorang temannya, yang berinisial YP. Lalu, pulang ke rumahnya, dengan menyewa jasa antar ojek online (Ojol).

Kemudian, pada pagi harinya. Tersangka berupaya kembali mengambil kunci mobil dari kediaman temannya untuk berniat mencari tempat yang aman untuk membuang jenazah.

Setelah berkeliling mencari area tempat yang dirasa pas atau minim jangkauan masyarakat, yakni di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan.

Di situlah tersangka membuang jenazah dengan menutup bagian tubuh korban menggunakan tumpukan rumput liar.

"Dia milih semak semak itu secara asal. Dia sempat memutar-mutar ke daerah lain untuk mencari tempat pembuangan. Eksekusi jam 22.00, dibuang jam 7-8 pagi, iya tanggal 8," terangnya.

Setelah rampung membuang jenazah korban. Tersangka kemudian memarkir mobil milik korban di Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Malang.

Lalu, pergi meninggalkan mobil tersebut, dengan naik menyewa ojol menuju rumah.

Selama proses pelarian, tersangka sempat berupaya menjual mobil tersebut melalui mulut ke mulut.

"Mencoba mencari pembeli. (Kesulitan mencari pembeli) iya," jelas Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono.

Kemudian, masih dihari yang sama.

Tersangka membuka kembali handphone korban dan mengambil uang milik korban senilai Rp3, 4 juta, melalui M-Banking melalui ponsel korban.

"Pisau digunakan mencongkel plat nopol mobil, guna menghilangkan BB kalau mobil itu ada plat nomor dan STNK. Palu, digunakan memecahkan HP korban sebelum dibuang," pungkas Lintar.

Masa Lalu Tersangka

Menurut kesaksian tetangga, Gianto, Ziath dulunya merupakan pedagang HP lalu memiliki usaha kerajinan berbahan kulit.

Terungkap masa lalu pembunuh mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) di Kota Malang, ternyata pernah menjadi juragan handphone (HP) di Malang Plaza.

Pembunuh bernama Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) itu tega menghilangkan nyawa pacar anak tirinya, Bagus Prasetya Lazuardi dengan cara keji.

Menurut kesaksian tetangga, Gianto, Ziath dulunya merupakan pedagang HP lalu memiliki usaha kerajinan berbahan kulit.

Belakangan, menurut Gianto, tersangka pembunuhan berencana tersebut diketahui sebagai ojek online (ojol).

Namun, Gianto tidak mengenal lebih dalam sosok Ziath. Pasalnya, Ziath dikenal tidak banyak berkumpul dengan para tetangga.

"Setahu saya, dia (Ziath Ibrahim Bal Biyd alias ZI) kerja jadi ojek online. Dan seingat saya, dulu juga pernah jualan ponsel di Malang Plaza dan menmbuka usaha kerajinan kulit," ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (19/4/2022).

Menurut Gianto, dirinya tidak akrab dengan pelaku. Ziath juga tidak akrab dengan para tetangga sekitar rumah orang tuanya di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang.

"Enggak pernah akrab sama tetangga. Jadi, saya enggak pernah tanya-tanya yang lain, paling hanya sekedar menyapa saja saat dia keluar rumah. Dan yang saya tahu juga, dia sudah tinggal di rumah itu sejak kecil," ujarnya.

Pekerjaan Ziath sebagai ojek online dibenarkan pula oleh pihak Polda Jatim yang menangkapnya.

Hal itu diungkapkan oleh Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro.

Namun, ia tidak mengetahui pasti, berapa lama pria berambut nyaris plontos itu, menekuni pekerjaan tersebut.

"Dia profesi ojol," ujar mantan Kabag Ops Polres Sidoarjo itu, saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (19/4/2022).

Sementara, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Lintar Mahardono mengungkapkan, tersangka tidak terlalu lama menekuni pekerjaan tersebut.

Bahkan, tersangka juga tidak bisa dikatakan rajin untuk mengaktivasi aplikasi layanan orderan kustomer, atau biasa disebut 'on bid'.

"Dia ojol, tapi enggak jelas. Tidak aktif dia. Serabutan," pungkas mantan Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim itu.

Dugaan perencanaan ini terungkap saat Ziath membujuk korban yang juga kekasih anak tirinya, Bagus Prasetya Lazuardi, agar mau datang menemuinya di hari pembunuhan, Kamis (7/4/2022).

Saat itu Ziath mengiming-imingi akan memberi oleh-oleh kepada korban Bagus Prasetya Lazuardi.

Ziath tahu, calon menantunya itu mau pulang ke Tulungagung. Karena itu, sebagai pancingan, dia ingin memberi oleh-oleh kepada keluarga Bagus.

Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi. (TRIBUN JATIM/Luhur Pambudi)
Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi. (TRIBUN JATIM/Luhur Pambudi) (Tribun Jatim/Luhur Pambudi)

Ziath mengetahui rencana Bagus hendak pulang ke Tulungagung karena sebelumnya korban memberitahukannya.

Setelah mengirimkan pesan singkat ke korban, Ziath keluar dari rumah mengendarai motor Yamaha Mio warna biru miliknya.

Dia menuju ke rumah temannya berinisial YP. Tujuannya untuk menitipkan sepeda motornya sebelum menemui korban.

Kemudian, Ziath bersama Bagus naik mobil Kijang Innova dengan niat awal mencari tempat tongkrongan seperti warung kopi (Warkop).

Setelah berkeliling di kawasan Singosari, Malang, ternyata mereka tidak menemukan warkop yang diinginkan karena tutup.

Kemudian, kedua memacu mobil menuju ke sebuah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang.

Setibanya di sana, tersangka terlibat cekcok dengan korban.

Ia menuding korban melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya inisial TS melalui aplikasi percakapan.

Ternyata tudingan itu hanya alasannya untuk meluapkan kecemburuan terhadap korban.

Rupanya diam-diam tersangka menyukai anak tiri yang menjadi kekasih Bagus.

Di situlah, tersangka mulai kalap menghabisi korban dengan membekap kepalanya menggunakan kantung kresek, kemudian menindih bagian dadanya, saat masih duduk di kursi jok penumpang samping kiri kursi sopir.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, Selasa (18/4/2022).

Berdasarkan catatan hasil penyidikan kepolisian, Bagus Prasetya dieksekusi sekitar pukul 22.00 WIB, pada Kamis (7/4/2022). (Putra Dewangga Candra Seta/Adrianus Adhi/Luhur Pambudi/Musahadah)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul UPDATE FAKTA Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB: Masa Lalu Terungkap, ini Nasib Istri dan Anak Tirinya,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas