KRONOLOGI Remaja Bakar Teman Sendiri di Yogyakarta, Ternyata Bermula dari Jual Beli Ikan
Aksi remaja bakar teman sendiri heboh di Yogyakarta, inilah kronologi awal mula menurut orangtua korban
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Aksi remaja bakar teman sendiri heboh di Yogyakarta, inilah kronologi awal mula menurut orangtua korban.
Dilansir TribunJogja, korban tersebut bernama DT itu merupakan warga Mergangsan yang kini masih menjalani perawatan setelah satu bulan pasca kejadian.
Usut punya usut tragedi mencengangkan ini, terjadi sekitar satu bulan lalu, atau pada 23 Maret 2022 silam.
Baca juga: Mobil Meledak dan Terbakar Usai Isi Bensin di SPBU Pantura Tuban, Tak Ada Korban Jiwa
Baca juga: KKB Bakar Aset Milik PT MTT di Distrik Ilaga Puncak Papua
Kronologi kejadian
Ayah korban DT, Purwito menandaskan, kejadian itu bermula ketika anaknya terlibat permasalahan jual beli knalpot, dan ikan.
Pada malam kejadian, DT sedang berada di rumahnya bersama seorang rekannya.
Kemudian tiga rekan lainnya (terduga pelaku) datang menyusul ke kediamannya itu.
"Teman anak saya JI, AL dan ZI menyusul datang untuk main. Saat di tengah perbincangan, AL membahas tentang knalpot dan ikan. Lalu JA ikut meminta, menjual knalpot itu dengan harga sangat murah, dan meminta ikan harga tinggi yang saya jual dengan cuma-cuma," katanya, Jumat (22/4/2022).
Ia melanjutkan, untuk knalpot yg AL inginkan pun sudah diberikan dengan harga yang dia minta.
Tapi untuk ikan yang dia mau rupanya telah dibeli oleh orang lain, sehingga disarankan untuk memilih ikan yang lain. AL dan ZI menerima, serta memilih ikan lainnya, sementara JA tak terima dan emosi.
Ketika situasi berangsur tenang, dan anaknya sedang berbicara dengan teman lainya yang datang, JA malah nekat menyiramkan bensin dan api yang sudah dia siapakan ke tubuh korban, sehingga otomatis langsung terbakar.
"Saat anak saya berusaha memadamkan api yang membakar tubuhnya, JA, AL dan ZA melarikan diri. Sementara satu temannya yang lain dan datang terpisah, menolong dengan membukakan pintu, dan mengarahkannya ke kamar mandi. Itu kisah sesuai penuturan anak saya, begitu," terangnya.
Saat dihubungi lewat sambungan telepon, Purwito tampak tidak bisa menyembunyikan kesedihannya, dengan suara yang sangat berat, ia menyebut, luka bakar anaknya kini berangsur membaik, setelah satu bulan dirawat secara intensif di RSU Pusat Dr Sardjito, Kabupaten Sleman.
Baca juga: Kebakaran Melanda Rumah di Surabaya, 8 Anjing Terpanggang, Pemilik Rumah Syok
"Luka bakarnya 32,5 persen. Sekarang tinggal menunggu tangan kiri, leher dan dada. Kalau yang kaki, tangan kanan, dan muka sudah kering. Kondisinya sadar, tapi di hari 1-13 kemarin benar-benar ngga bisa apa-apa, baru hari ke 14 mulai bisa makan, meski harus bubur itu," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.