Puluhan Warga Jadi Korban Semburan Lumpur Panas di Mandailing Natal, Diduga Keracunan Gas
Semburan lumpur panas keluar dari salah satu sumur Proyek Geothermal PT SMGP (Sorik Merapi Geothermal Power), Sejumlah warga menjadi korban
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Semburan lumpur panas keluar dari salah satu sumur Proyek Geothermal PT SMGP (Sorik Merapi Geothermal Power), belum juga berhenti hingga Minggu (24/4/2022) sore.
Sejumlah warga menjadi korban yang diduga keracunan Gas H2S di Mandailing Natal.
Akibatnya, lumpur terus mengalir dan sudah masuk ke areal persawahan warga dan sungai sekitar.
Baca juga: Semburan Api Muncul di Saluran Air Warga Pancoran Mas Depok, Petugas Pemadam dan PT PGN Turun Tangan
"Hingga sore ini, semburan lumpur belum berhenti. Dan telah mengalir ke area persawahan dan sungai," kata Kapolres Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Kapolres menjelaskan, untuk mengatasi masalah itu, pihak PT SMGP sedang melakukan upaya penutupan dengan menggunakan Barite dengan sistem buka tutup sumur.
"Keterangan dari PT SMGP, proses itu akan berlangsung selama dua hari," ujar Kapolres.
Sebelumnya, sumur di proyek panas bumi (geothermal) yang dikelola PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP) kembali mengeluarkan gas diduga H2S (Hidrosulfida), Minggu (24/4/2022).
Tidak hanya gas, sumur yang berada di Wellpad T itu juga mengeluarkan lumpur panas berbau belerang.
Akibatnya, sedikitnya 21 orang warga Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, dilarikan ke rumah sakit daerah setempat, Minggu (24/4/2022).
Baca juga: Rare Earth, Lapisan Tanah Bekas Semburan Gas dan Lumpur Lapindo yang Mengandung Logam Berharga
Mereka diduga mengalami keracunan akibat menghirup gas tersebut.
Kepala Polisi Resor (Kapolres) Mandailing Natal AKBP HM Reza Chairul membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Ya benar, telah terjadi semburan lumpur di sumur 2 Wellpad tango (T) PT SMGP di DssaSibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Merapi, Kabupaten Madina, pada hari Minggu, 24 April 2022 pukul 08.30 WIB," ungkap Kapolres.
Kapolres menerangkan, kondisi puluhan warga saat ini masih dirawat di rumah sakit di Panyabungan.
"Ada 21 warga sekitar yang merasa mual, pusing dan muntah. Dan sudah dibawa ke rumah sakit, di antaranya ada 1 usia anak, 1 balita dan selebihnya dewasa," kata Kapolres.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.