Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Meninggalnya Bocah 3 Tahun yang Diduga Hepatitis Akut di Bima

Dugaan Hepatitis Akut telah menjangkiti 10 anak di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini menjadi perhatian Dinas Kesehatan Kabupaten Bima.

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kronologi Meninggalnya Bocah 3 Tahun yang Diduga Hepatitis Akut di Bima
Pixabay.com
Ilustrasi tewas 

TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Dugaan Hepatitis Akut telah menjangkiti 10 anak di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kini menjadi perhatian tenaga medis.

Satu orang bocah yang dinyatakan meninggal dunia, hanya mengalami sakit selama 7 hari.

Kronologi kematian bocah 3 tahun tersebut disampaikan Kabid P2PL Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima Alamsyah.

Awalnya bocah yang tidak dipublikasikan identitasnya tersebut, mengalami sakit dan dirawat jalan di rumahnya selama 5 hari.

"Keluarga mengira itu sakit panas biasa," ungkap Alamsyah.

Baca juga: Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Orang Tinggalkan Bima Melalui Pelabuhan Bima

Hingga bocah malang tersebut, mengalami kejang dan dilarikan ke PKM Bolo pada 1 Mei 2022.

"Jadi petugas di PKM Bolo menerima pasien dalam kondisi kejang," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Karena peralatan medis yang terbatas, pasien kemudian dirujuk ke RSUD Bima untuk mendapatkan perawatan di ICU.

Pada hari yang sama pasien masuk ke PKM Bolo.

"Sekitar dini hari, langsung dirujuk," ungkapnya.

Baca juga: Libur Lebaran Tingkatkan Kunjungan Pariwisata di NTB

Sayangnya, kondisi ICU di RSUD Bima sudah penuh dan pasien butuh perangkat ICU, sehingga segera dilarikan ke RSUD Kota Bima.

Pasien tiba di RSUD Kota Bima pada 2 Mei 2022 dan bocah perempuan tersebut langsung masuk ICU karena kondisinya yang berat.


"Tapi beberapa jam kemudian, sekitar jam 11 siang dinyatakan meninggal dunia," kata Alamsyah.

Artinya, sejak sakit di rumahnya, pasien mengalami sakit selama satu pekan hingga akhirnya meninggal dunia.

Alamsyah sebelumnya menyebutkan, gejala yang dimiliki pasien menyerupai Hepatitis Akut.

Yakni panas tinggi mencapai 38 derajat celcius, sakit perut, mual dan muntah, hingga kondisi tubuh yang kekuningan.

Berdasarkan gejala yang muncul ini, pihaknya mengambil spesimen sampel dari pasien untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Pasalnya aku Alamsyah, pihaknya memiliki kendala untuk pemeriksaan lengkap untuk seluruh jenis Hepatitis A.

Jika nantinya pasien dinyatakan negatif Hepatitis, maka akan dilanjutkan pemeriksaan lain seperti Typus.

"Karena yang berkaitan dengan pencernaan ini banyak sekali jenis penyakitnya," pungkasnya.

(TribunLombok.com, Atina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas