DAFTAR LENGKAP Identitas Korban Tewas dan Luka-luka Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto
Menurut manifes, ada 33 orang dalam bus Ardiansyah yang menabrak tiang papan pemberitahuan Tol Surabaya-Mojokerto. Termasuk sopir dan kernet.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang menyebabkan bus pariwisata Ardiansyah terguling, terjadi di Tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A pada Senin (16/5/2022) sekitar pukul 06.15 WIB.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas akibat kecelakaan mencapai 15 orang.
Sebanyak 13 orang meninggal di lokasi kejadian, sementara dua korban tewas saat mendapat perawatan di RS.
"Yang meninggal, informasi pertama 13. Tapi, ada tambahan bukan di RS sini (RSUD Kota Mojokerto), tapi ada di RS Basoeni dan di RS Citra Medika, jadi ada 15," ujar Kepala BPBD Surabaya, Ridwan Mubarun, di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Temuan Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto: Dugaan Penyebab hingga Ternyata Pakai Sopir Cadangan
Baca juga: Kecelakaan Mobil Elf di Tanjakan Emen Subang, 21 Penumpang Alami Luka-Luka dan Ini Identitasnya
Berikut ini daftar identitas 15 korban tewas kecelakaan bus pariwisata Ardiansyah, dirangkum dari TribunJatim.com dan Surya.co.id:
1) Titis Hermi Yuni (42), alamat Jalan Benowo Gang 2 Nomor 11;
2) Ainur Rofiq (34), alamat Jalan Benowo Gang 3 Nomor 29;
3) Dedy Purnomo (48), alamat Jalan Benowo;
4) Diany Asterelia (40), alamat Jalan Kauman Nomor 25 RT 03 RW 02 Benowo, Pakal, Surabaya;
5) Nita Ning Agustin (34), alamat Jalan Benowo RT 02 RW 02 Benowo, Pakal, Surabaya;
6) Gibran (7);
7) Andika Pratama (48), alamat Jalan Benowo RT 02 RW 02 Benowo, Pakal, Surabaya;
8) Asminah (64), alamat Jalan Benowo Gang 3 RT 01 RW 02 Pakal, Surabaya;
9) Fita Sari (36), alamat Jalan Benowo Nomor 26 Gang 3 RT 01 RW 02 Pakal, Surabaya;
Baca juga: Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto Tewaskan 15 Orang, Pengamat: Pengelola Armada Juga Harus Diperiksa
Baca juga: Haru Pemakaman Korban kecelakaan Maut di Mojokerto, Ibu Korban Histeris: Ambil Saja Aku Ya Allah
10) Suprayito (48), alamat Jalan Benowo 02 Nomor 11 RT 01 RW 02 Benowo, Pakal, Surabaya;
11) Cholifah, alamat warga Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya;
12) Maftukah (51), alamat warga Kelurahan Benowo, Pakal, Surabaya;
13) Steven Arthur A (10);
14) Stevani Grasio (14);
15. Suprayitno.
Sementara itu, 19 korban luka-luka saat ini dirawat di lima rumah sakit yang tersebar di Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, dan Kabupaten Gresik.
Berikut identitas lengkapnya:
RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo (satu orang)
1) Febrio Indrawan.
Baca juga: Sopir Bus Kecelakaan Maut di Mojokerto Jalani Tes Urine, Polisi Dalami Unsur Kelalaian
Baca juga: Polisi Duga Saat Alami Kecelakaan Bus Pariwisata Berkecepatan 100 Kilometer per Jam
RS Citra Medika Sidoarjo (delapan orang)
1) Bayu Ardianto (31), alamat RT 04 RW 01, Benowo, Pakal, Surabaya;
2) Andrian Maulana (18), alamat RT 04 RW 01, Benowo, Pakal, Surabaya;
3) Nanik Lestari, alamat RT 04 RW 01, Benowo, Pakal, Surabaya;
4) Jefri Adi Wijaya (28), alamat Jalan Benowo Gang 2 No 15 RT 04 RW 01, Benowo, Pakal, Surabaya;
5) Suudi (57), alamat RT 04 RW 01, Benowo, Pakal, Surabaya;
6) Nur Hidayati (70), alamat Benowo Gang 3 Nomor 34 RT 04 RW 01 Benowo, Pakal, Surabaya;
7) Sujono (55), Alamat RT 03 RW 01 Bulorejo, Gresik;
8) Ade Firmansyah (28) (kernet bus yang mengemudikan bus), alamat Sememi RT 02 RW 04 Sememi, Benowo, Surabaya.
Baca juga: Bocah 6 Tahun Jadi Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Meninggal Korban Kecelakaan Maut di Pantura Karawang
Baca juga: Sopir Bus Kecelakaan Maut di Tol Mojokerto Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi: Sopir Akui Mengantuk
RS Emma Mojokerto (empat orang)
1) Mujiana Sri Rahayu (44), alamat Benowo Gang 3 RT 02 RW 03;
2) M Noval Al Hafiz (16), alamat Benowo Gang 3 Nomor 14;
3) Nurai (54), alamat Benowo Gang 3 RT 02 RW 03;
4) Krisnu Feri (8).
RS Petrokimia Gresik (tiga orang)
1) Stella Patricia (17), alamat Jalan Benowo Gang 2 Nomor 11, Surabaya;
2) Septian Adi (18), alamat Jalan Benowo Kraja Gang 3 No 15;
3) Cipto Prayoga Al Fatah (15), alamat Jalan Benowo RT 02 RW 02 Pakal, Surabaya.
RS Gatoel Mojokerto (tiga orang)
1) Nailiatul Istiada (28), alamat Jalan Benowo RT 02 RW 02 Pakal, Surabaya;
2) Mrs Y;
3) Sakila (7), alamat RT 04 RW 01 Benowo, Pakal, Surabaya.
Sopir Berpotensi Menjadi Tersangka
Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan sopir bus Ardiansyah berpotensi menjadi tersangka lantaran menyebabkan kecelakaan hingga belasan penumpang meninggal dunia.
Terlebih, sang sopir mengaku ia tengah mengantuk saat mengemudi.
"Betul, sopir berpotensi jadi tersangka, karena menyebabkan kecelakaan hingga meninggal dunia," katanya di Mapolda Jatim, Senin (16/5/2022), dikutip dari TribunJatim.com.
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," imbuhnya.
Terhadap sopir dan kernet bus, telah dilakukan tes urine untuk mengetahui kondisi mereka secara detail.
Tes urine tersebut dilakukan di Mapolres Mojokerto Kota.
"Kita masih menunggu hasil tes urine karena nanti bisa ketahui kondisi Driver atau sopir secara detail pada saat mengemudi kendaraan bus sebelum kejadian kecelakaan," terang Kasatlantas Polres Mojokerto Kota, AKP Heru Sudjoto Budi Santoso, Senin, mengutip TribunMojokerto.com.
Heru menambahkan, pemeriksaan juga ditekankan, terutama potensi adanya unsur kelalaian hingga menyebabkan kecelakaan.
Jika ditemukan unsur kelalaian, sopir bus bisa dijerat Pasal 310 ayat 4 UU Nomor 22 Tahun 2009 Lalu Lintas tentang kelalaian mengemudikan kendaraan hingga mengakibatkan korban jiwa.
Namun, apabila ada unsur kesengajaan dari sopir, maka yang bersangkutan
dapat dijerat pasal pidana dalam KUHP sekitar enam tahun kurungan pidana.
"Potensi tersangka, iya mengarah ke sana namun kita masih menunggu pemeriksaan lebih lanjut terkait unsur kelalaian yang menyebabkan kecelakaan," tandas Heru.
Kronologi Kecelakaan
Rombongan bus pariwisata Ardiansyah tengah dalam perjalanan pulang menuju Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, saat mengalami kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) KM 712.400/A, Senin pagi.
Mereka diketahui baru saja selesai berwisata dari Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
Dilansir Surya.co.id, saat tiba di KM 712.400/A, bus tiba oleng-oleng ke kiri dan menabrak tiang papan pemberitahuan di bahu jalan tol.
Sementara itu, berdasarkan penyelidikan awal dan keterangan saksi mata, bus sempat mendahului truk dari lajur kiri, lalu beralih ke lajur kanan di lokasi kejadian.
Kemudian, sopir baru sadar saat toda bus sebelah kiri berada di bahu jalan dan berupaya membanting setir ke arah kanan.
Tetapi, karena jarak terlalu dekat, bus pun menabrak tiang papan pemberitahuan di sisi jalan tol, sebagaimana dilansir TribunMojokerto.com.
Kondisi bus bagian depan rusak parah hingga kendaraan terguling ke sisi kanan.
AKP Heru Sudjoto Budi Santoso menduga bus Ardiansyah melaju dengan kecepatan lebih dari 100 km per jam.
"Tiang reklame di jalan tol yang begitu kuatnya hingga roboh ditabrak bus sehingga bisa dipastikan kecepatan kendaraan cukup tinggi diduga lebih dari 100 kilometer per jam sehingga terjadi kecelakaan," pungkas Heru.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Luhur Pambudi/Mohammad Romadoni, Surya.co.id/Luhur Pambudi, Kompas.com)