Teror Busur Hantui Kota Kendari, Dalam Sehari 3 Orang Jadi Korban hingga Dilarikan ke RS
Dalam satu hari Minggu (15/5/2022) terjadi 3 kasus pembusuran di Kota Kendari, korban ada yang dilarikan ke RS, pelakunya OTK.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Marak kasus penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Teror yang tengah menghebohkan warga ialah kasus pembusuran.
Pria hingga wanita di Kota Kendari turut jadi korban.
Bahkan ada korban yang sampai dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Ratusan Anggota Ormas Datangi Polsek Wawotobi, Kapolres Konawe Jelaskan Sebabnya
Teror busur ini mendapat sorotan dari DPRD dan jadi atensi kepolisian.
Berikut tiga kasus teror busur yang terjadi di Kendari dalam satu hari, Minggu (15/5/2022).
1. Teror Busur di Kendari Kembali Terjadi, Korbannya Seorang Wanita, Ciri-ciri Pelaku Diungkap
Aksi pembusuran terus meneror warga Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (15/5/2022) malam.
Seorang wanita bernama Rosmiati (32) jadi korban teror busur, untuk saja tak sampai melukai tubuhnya.
Aksi pembusuran ini terjadi di Jl Made Sabara, dekat Mc Donald, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra pukul 20.00 Wita.
Kapolresta Kendari, Kombes Pol M Eka Fathurrahman membeberkan kejadian itu.
"Benar, korban tidak mengalami luka, karena anak busur hanya mengenai baju korban," ujar Kombes Pol M Eka Fathurrahman saat dihubungi melalui WhatsApp Messenger, Minggu malam.
Baca juga: Ular King Kobra Masih Bersarang di Toilet SDN 68 Parepare, Guru dan Murid Was-was
Ia menjelaskan, pelaku pembusuran sebanyak 2 orang mengendarai motor metik merek Scoopy warna merah.
"Pelaku 2 orang, mengunakan songko haji bis hijau. Perawakan kurus, baju warna hitam, mengunakan tas selempang," bebernya.
Menurut Eka Fathurrahman, pihaknya saat ini tengah memburu pelaku pembusuran tersebut.
2. Seorang Pria di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Jadi Korban Pembusuran, Polisi Buru Pelaku
Aksi pembusuran kembali menimpah seorang pria warga Kota Kendari bernama Delvin (31).
Delvin bahkan harus dilarikan ke rumah sakit karena busur panah yang menancap di tubuhnya.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan kejadian ini tepatnya saat korban menghadiri acara malam di bilangan Jl Chairil Anwar, No. 8A, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sultra.
"Awalnya korban datang ke Lorong Makassar belakang Kantor Diklat Sultra untuk menghadiri acara lulo temannya," kata Fitrayadi.
Lebih lanjut, Ia mengungkapakan korban di busur sekira pukul 03:00 Wita pada Minggu (15/5/2022) dini hari.
"Sekitar pukul 00.00 Wita, operator orjen memutar musik DJ namun pemilik acara meminta operator untuk menghentikan dengan pertimbangan pemilik acara takut kacau," terangnya.
Namun sesaat setelah permintaan itun kata AKP Fitrayadi, ada beberapa orang yang protes.
"Korban kemudian menyuruh mereka untuk tidak berbuat ribut namun tiba-tiba dari arah samping ada seorang mengeluarkan busur dan membusur korban," imbuhnya.
Setelah kejadian pembusuran, pelaku langsung melarikan diri dan korban mengalami luka busur pada dada sebelah kanan.
Kini Delvin tengah dirawat di IGD Rumah Sakit Bhayangkara dan harus dilakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan mata busur yang tertancap di badan korban.
Sementara itu, tim kepolisian Polresta Kendari tengah mencari pelaku setelah mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan korban terkait insiden pembusuran tersebut.
3. Seorang Karyawan Swasta di Kendari Kembali Jadi Korban Pembusuran Saat Pulang Kerja
Seorang pemuda bernama Syahril Rabani Rahman (21) menjadi korban pembusuran orang tak dikenal (OTK) hingga korban harus dilarikan ke rumah sakit.
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi, mengatakan kejadian ini terjadi sekira pukul 03.00 Wita pada Minggu (15/5/2022) pagi ini.
Korban merupakan salah satu karyawan di Spazio Kendari.
Baca juga: Pemuda di Makassar Meninggal Usai Ditangkap, Polisi Sebut Bandar Meski Barang Bukti 2 Gram Sabu
Baca juga: Pemuda 18 Tahun Tewas Usai Ditangkap, 7 Personel Satnarkoba Polrestabes Makassar Diperiksa Propam
Lebih lanjut, kata AKP Fitrayadi kronologi kejadian ini bermula saat korban hendak pulang kerja dan melewati Jl. Bunga Seroja, Kecamatan Mandonga Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Saat itu korban sempat singgah di ATM dekat Kampus STIE 66 Kendari dan saat di jalan korban diberhentikan dua orang lelaki yang saling berboncengan menggunakan sepeda motor," katanya.
"Saat korban berhenti, salah satu pelaku langsung mengeluarkan busur sehingga korban langsung lari menggunakan motornya menuju arah Jl. By Pass Kendari," imbuhnya.
AKP Fitrayadi menambahkan saat korban merasa dirinya tak lagi dikejar pelaku, kemudian korban berhenti di sekitar depan Hotel Wixel Kendari.
"Korban meraba bagian belakang tubuhnya dan telah tertancap mata busur pada pinggang belakang," tuturnya.
Akibatnya, korban harus dilarikan ke rumah sakit dan kini tengah dirawat di IGD Rumah Sakit Bahteramas dan menunggu hasil rontgen untuk dilakukan operasi.
"Saat ini kepolisian telah mendatangi korban dan melakukan interogasi singkat terhadap korban untuk dilakukan lidik," tuturnya.
Marak Kasus Penyerangan OTK di Kendari, DPRD Minta Warga Sigap: Laporkan Jika Ada yang Mencurigakan
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik meminta warga untuk segera melaporkan bila ada yang mencurigakan di sekitar pemukiman mereka.
Hal itu menyusul maraknya kasus penyerangan oleh orang tak dikenal (OTK) seperti kasus pembusuran yang mengintai warga Kota Kendari beberapa hari terakhir.
"Jika ada yang mencurigakan, segera melapor," kata Rajab Jinik.
Bahkan Rajab Jinik juga mendukung secara penuh tindakan yang di ambil Kapolresta Kendari untuk memetakan daerah yang rawan terjadi kasus penyerangan.
"Ya kita dukung penuh karena kita sudah menerima banyak keluhan mengenai keresahan masyarakat," ujar Rajab.
Baca juga: Polda Sumsel Tangkap Jukir Viral yang Palak Bus Pariwisata Rp 100 Ribu, Begini Pengakuan Sang Jukir
Baca juga: Pulang Nonton Dangdut, Warga Jepara Dikeroyok, Lehernya Ditebas Parang hingga Tewas
Selain itu, tentunya juga dibutuhkan peran Pemerintah Kota Kendari sebagai stakeholder terkait dan yang memiliki kebijakan.
Agar ikut berkontribusi dalam penanganan kasus penyerangan OTK ini. Di mana Pemkot Kendari harus berkoordinasi sampai ditingkat RT dan RW untuk mendata dan memantau warganya.
Tak hanya itu, Rajab Jinik juga meminta agar semua komunitas motor dan juga masyarakat untuk terus berhati-hati dalam beraktivitas di malam hari.
"Kita minta agar masyarakat jika mereka tahu ada informasi para pelaku ini supaya dilaporkan saja, meresahkan ini," ucap Ketua Ikatan Motor Indonesia Kota Kendari
Marak Kasus Pembusuran di Kota Kendari, Mahasiswa dan Ojol Ini Dibikin Resah Usai Dibuntuti OTK
Kasus penyerangan oleh orang tak di kenal atau OTK, seperti kasus-kasus pembusuran belakangan ini tengah marak di masyarakat Kota Kendari.
Tentu kasus penyerangan ini membuat masyarakat menjadi resah.
Seperti halnya yang dirasakan seorang mahasiswa, Rizaldin.
Ia mengaku pernah diikuti orang tidak dikenal saat sedang berkendara di area Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Hal itu membuatnya resah.
"Waktu itu saya pulang dari kerja tugas, terus ada yang ikuti saya. Pas saya balap mereka juga ikut balap, untung saat saya berhenti di warung, mereka langsung pergi," bebernya, Minggu (15/5/2022).
Baca juga: Video Viral Mobil Polisi di Tulungagung Tabrak Motor Ojol hingga Drivernya Terpental
Rasa cemas dan takut juga dirasakan pengemudi ojek online (Ojol), Ismail. Ia mengaku merasa was-was, resah dan takut menjadi korban penyerangan OTK.
Apalagi profesinya sebagai Ojol yang kadang mengharuskannya beraktivitas di malam hari.
"Kalau ada kasus begini kita juga jadi resah, keluarga juga pasti ikut resah, apalagi kita ini beraktivitas sampai malam hari, kalau tidak kerja bagaimana mau biayai keluarga di rumah," ujar Ismail.
Sebelumnya, Kapolresta Kendari Kombes Pol M Eka Faturrahman, mengatakan jika pihaknya telah bekerjasama dengan Brimob Sultra.
Serta Direktorat Samapta (Ditsamapta) guna melakukan operasi khusus yang berkaitan dengan kasus kriminalitas tersebut.
Ia mengatakan, titik operasi akan dilakukan pada tempat-tempat yang rawan terjadi kasus pembusuran, termasuk ditempat-tempat yang ramai dengan anak-anak muda.
"Tingkat keefektifan operasi, yang dilaksanakan perlu adanya kolaborasi untuk menyekat sejumlah wilayah yang rawan pembusuran," katanya. (tribun network/thf/TribunSultra.com)