Sopir Cadangan yang Terlibat Kecelakaan Maut di Tol Sumo Ternyata Tak Punya SIM, Diduga Pakai Sabu
Fakta baru terkait kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) terungkap.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Selain itu, ia juga tak henti-hentinya mengimbau agar para pengendara mematuhi aturan dan rambu lalu lintas di sepanjang jalan yang sedang dilaluinya.
"Dan apabila sopir capek atau lelah, untuk berkomunikasi dengan manajernya, supaya sopir atau driver yang tidak siap, jangan membawa bus, untuk disiapkan driver lainnya," pungkasnya.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto: Sopir Utama Diperiksa hingga Pemakaman Korban Meninggal
Baca juga: Tim Traffic Accident Analysis Mabes Polri Dilibatkan dalam Investigasi Kecelakaan Maut
4. Tak ada pengereman
Berdasarkan pantauan di lokasi dalam olah TKP tersebut melibatkan tim gabungan meliputi Satlantas Polres Mojokerto, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim dan Jasamarga selaku pengelola Tol Sumo.
Tim TAA melakukan Olah TKP di lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 07.47 WIB hingga pukul 08.20 WIB.
Mereka menggunakan metode Traffic Accident Analysis dengan alat teknologi 3D Laser Scanner menggunakan alat Leica dilengkapi kamera 350 derajat yang digunakan untuk Scene kendaraan yang terlibat kecelakaan tunggal tersebut.
Ini digunakan untuk memastikan kronologi penyebab terjadinya kecelakaan menonjol yang korban-nya lebih dari lima orang yakni menganalisa mulai kontak fisik antara kendaraan bus hingga menyentuh tiang besi VMS (Variable Message Sign) disisi kiri jalan tol.
Nantinya, hasil olah TKP menggunakan alat tersebut akan dipakai untuk bahan gambar visual terkait kronologi kejadian kecelakaan.
Kasi Pullahjianta Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri, AKBP Hendra Wahyudi menjelakan, data otentik dari analisa dari lokasi kejadian akan diinput melalui software program Traffic Accident Analysis untuk merekontruksi setiap detik adegan dalam gambar visual berbasis video animasi.
Software TAA akan menganalisa mulai arah tabrakan, kecepatan kendaraan, hingga dapat mengukur secara akurat kecepatan tabrakan yang diduga kurang lebih sekitar 100 kilometer per/jam.
Hasil gambar visual animasi terkait kronologi kecelakaan ini bukan untuk dipublikasikan melainkan untuk membantu penyidik mengungkap penyebab kecelakaan saat di persidangan.
"Ada tiga titik olah TKP menggunakan alat 3D Scanner mulai dari 100 meter sebelum terjadi kecelakaan, titik lokasi tabrakan dan sesudah kecelakaan, ucap AKBP Hendra.
Dari pantauan di lokasi terlihat bekas roda kiri kendaraan bus yang menggilas rumput disisi kiri bahu jalan tol.
Namun tidak terlihat bekas pengereman hingga di lokasi tabrakan yang jaraknya dengan Guardrail 60 meter dari tiang VMS.
Hendra menyebut pihaknya akan memastikan terkait dugaan kendaraan bus tidak sempat melakukan pengereman hingga kecelakaan.
"Kami akan cek kembali pada sopir dan saksi-saksi yang ada di dalam kendaraan bus tersebut," ungkapnya.
Dia menambahkan pihaknya akan menyampaikan sejumlah temuan baru menunggu hasil analisis terkait penyebab kecelakaan.
Ada goresan di Guardrail bekas bodi bus sebelum menghantam tiang besi VMS jalan tol Sumo.
"Iya betul, tadi sudah kami ambil gambar dengan alat 3D Scanner dan akan kami padukan dengan bukti-bukti lain untuk memastikan jika itu goresan Guardrail dari kendaraan bus," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 4 FAKTA Ade Firmansyah, Sopir Cadangan Bus Maut di Tol Mojokerto: Pakai Sabu-sabu dan Tak Punya SIM
(Surya.co.id/Luhur Pambudi)