Buntut Omongan 'Keluar dari Indonesia', Gubernur Sulsel Didemo dan Dituntut Minta Maaf
Gubernur Sulawesi Selatan didesak meminta maaf kepada masyarakat Rampi secara terbuka melalui video.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, LUWU UTARA- Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman didesak meminta maaf kepada masyarakat Rampi secara terbuka melalui video.
Desakan tersebut disampaikan puluhan mahasiswa yang demo di Kantor Bupati Luwu Utara, Kecamatan Masamba, Rabu (18/5/2022).
Mereka yang demo merupakan mahasiswa dari wilayah Rampi dan beberapa lembaga organisasi di Tana Luwu.
Selain itu, pendemo juga menuntut agar menghentikan pembodohan dan pembohongan publik tentang pembangunan infrastruktur jalan Masamba-Rampi.
Baca juga: Warga Luwu Utara Sulsel Ingin Pindah Wilayah Jadi Sulteng, Gubernur Justru Tantang Pindah Negara
Serta menagih janji Pemkab Luwu Utara untuk perbaikan infrastruktur jalan Masamba-Rampi dan memberikan pelayanan maksimal pendidikan serta kesehatan di Rampi.
"Kami mendesak Gubernur Sulsel meminta maaf kepada masyarakat Rampi," tegas koordinator aksi Hesron Tomba dalam orasinya.
Pendemo dalam aksi ini menggunakan pengeras suara yang dimuat dengan mobil pick up.
Mereka juga membawa spanduk bertuliskan tuntutan bendera lembaga.
Saat demo berlangsung, massa membakar ban bekas tepat di pintu masuk kantor bupati.
Baca juga: Fakta Ayah di Luwu Rudapaksa 3 Anak Kandungnya, Kini Dijerat Pasal Berlapis, Terancam Hukuman Mati
Mereka dikawal ketat oleh personel Polres Luwu Utara.
Diketahui, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, menyinggung balik warga Rampi, Kabupaten Luwu Utara.
Singgungan menohok Sudirman disampaikan saat sambutan pada peringatan HUT ke-19 Kabupaten Luwu Timur, Kamis (12/5/2022).
Saat sambutan, Sudirman membahas pembangunan jalan penghubung Luwu Timur dan Morowali.
Lalu membahas persoalan jalan yang ada di Rampi, Luwu Utara.
Baca juga: Usai Diperbaiki, Bareskrim Kembali Kirim Berkas Perkara Tiga Tersangka Indosurya ke Kejaksaan
"Seperti di Rampi, saya sampaikan di Luwu Utara tadi, katanya ada yang mau keluar dari Sulawesi Selatan ini, kenapa nda keluar sekalian dari Indonesia gitu kan," ucap sang gubernur.
Bukan tidak ingin membangun kata dia, namun pembangunan itu dilakukan secara bertahap.
Mengingat kontur tanah di Rampi labil.
"Bukan kita tidak mau membangun nda, kenapa panjangnya kita tentu bertahap, kemampuan keuangan wilayah ini tidak sekuat yang kita pikirkan, kalau kali kalinya itu ke Rampi itu sekitar 80 kilo saya sudah cek, kita kasi anggaran ke teman-teman TNI saja untuk buka akses saja," sambung Sudirman.
Sambutan Sudirman ini disaksikan tamu undangan rapat paripurna HUT Luwu Timur.
Serta masyarakat luas melalui kanal YouTube yang disiarkan secara live oleh Kominfo Luwu Timur.
Sebelumnya, warga Rampi ingin keluar dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan dan bergabung dengan Kabupaten Poso di Sulawesi Tengah.
Alasannya, mereka tidak pernah mendapat perhatian serius.
Penulis: Chalik Mawardi
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Mahasiswa Rampi Demo di Kantor Bupati Luwu Utara: Desak Gubernur Sulsel Minta Maaf