Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilang 4 Bulan, Bocah Lamsel Dibawa ke Riau, Terpaksa Jual Pisang di Terminal demi Bertahan Hidup

Hilang 4 bulan ternyata berada di Riau, bocah 8 tahun terpaksa berjualan pisang dan air mineral di terminal untuk menyambung hidup.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Hilang 4 Bulan, Bocah Lamsel Dibawa ke Riau, Terpaksa Jual Pisang di Terminal demi Bertahan Hidup
NET
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG SELATAN - Bocah 8 tahun inisial AM, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan hilang selama 4 bulan. 

AM menghilang usai dibawa teman dekatnya bernama Helmi (25), warga Desa Seloretno, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.

Putra pasangan Siti Zuraida (44) Ridwan Tahir (45) itu merupakan bocah ketiga yang sudah dibawa Helmi.

Sebelumnya, ada dua bocah yang lebih dulu dibawanya pergi.

Semuanya anak di bawah umur dan paling lama dikembalikan ke keluarga setelah 10 hari.

Baca juga: Marak Teror Busur, Kapolresta Kendari Akui Dihujat di Media Sosial, Begini Responsnya 

Baca juga: Gerebek Penginapan di Kendari, Polisi Temukan 2 Pasangan Remaja yang Miliki Parang dan Busur

Baca juga: Kisah Pilu Anak Disabilitas Korban Rudapaksa di Tamansari, Alami Trauma, Takut Dengar Ketukan Pintu

Ayah korban bernama Ridwan mengatakan anaknya dijemput di sebuah rumah kontrakan di tengah kota Pekanbaru Riau.

"Kami bersama keluarga Helmi berangkat ke Pekanbaru Riau. Informasi anak kita ada di sana itu dari Zaidin (paman korban). Kebetulan dia pernah tinggal di Jambi dan paham wilayah sana. Jadi pas kebetulan Zaidin ini lagi ke pasar malam di Pekanbaru sana, ngeliat anak kita langsung difotokan dan dikirim ke saya," paparnya.

Berita Rekomendasi

"Ternyata benar itu anak kita AM. Lalu dia lah yang mencari keberadaan anak kita di sana. Ternyata anak kita ini tinggal di sebuah rumah kontrakan, dua kamar. Di tengah Kota Pekanbaru Riau sana, saya lupa nama daerahnya kalau tidak salah Pal 6. Di rumah pak RT setempat," kata Ridwan, Rabu (18/5/2022).

 "Karena sudah pasti informasinya. Kita berangkat Sabtu 14 Mei 2022 kemarin, sekitar jam 3 siang. Jemput anak saya, izin sama pak RT yang kebetulan pemilik kontrakan kalau itu betul anak kita yang hilang. Nggak lama kita langsung pulang. Sampe di rumah kemarin subuh 17 Mei 2022, sekitar jam 4 sudah sampai di sini," ujarnya.

Baca juga: Kesaksian Korban Begal Sadis di Bogor: Motor Diadang, Punggung Dibacok, Leher Dikalungi Celurit

Baca juga: Yedik Selamat dari Aksi Begal Setelah Tancap Gas Cari Pertolongan ke Pemukiman Warga

Baca juga: Sopir Hindari Kucing, Mobil Pengantar Paket Oleng Lalu Terjun ke Sungai di Banyumas 

Ridwan membenarkan anaknya dibawa pergi oleh Helmi.

"Iya informasi dari pak RT itu anak kita tinggal bareng Helmi," ujarnya.

Ridwan mengatakan Helmi sudah 1 bulan menghilang, dan anaknya tinggal sendiri di kontrakan tersebut.

"Kata pak RT Helmi sudah sebulanan nggak pulang ke kontrakan itu. Jadi kondisinya anak kita itu sendiri di sana. Yang ngurus pak RT nya," katanya.

Siti menceritakan apa yang disampaikan anaknya, bahwa dia terpaksa berjualan pisang dan air mineral di terminal untuk menyambung hidup.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas