FAKTA Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis Hilang, Keberadaannya Sudah Terdeteksi Polisi
Simak fakta-fakta sopir bus kecelakaan maut di Ciamis, Jawa Barat, yang menghilang.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Simak fakta-fakta sopir bus kecelakaan maut di Ciamis, Jawa Barat, yang hilang.
Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Pari di Dusun Paripurna, Desa Payungsari, Panumbangan, Ciamis, Sabtu (21/5/2022).
Setelah terjadi kecelakaan, keberadaan sopir bus tak diketahui.
Sopir bus itu tak berada di lokasi kejadian, maupun di berbagai fasilitas kesehatan.
Kini, Polres Ciamis sudah mendeteksi keberadaan sopir bus PO Pandawa DK 7307 WA tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Ciamis, AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, di lokasi kejadian pada Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Cerita Korban Selamat Kecelakaan Bus di Ciamis, Sopir Kasih Tahu Rem Blong, Penumpang Langsung Panik
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus di Ciamis, Tabrak 3 Kendaraan dan Rumah, Sebabkan Puluhan Orang Terluka
“Keberadaan sopir bus sudah terdeteksi. Setelah kami berkoordinasi, pihak perusahaan PO Pandawa bersedia menghadirkan pengemudi ke Polres Ciamis,” ungkapnya, seperti diberitakan TribunJabar.id, Minggu.
Namun, belum diketahui apa motif sang sopir menghilang.
“Apakah alasannya kabur atau ingin menyelamatkan diri dari kemungkinan amuk massa,” ujar dia.
Diduga Kabur Usai Kecelakaan
Mengenai dugaan sopir kabur sesaat setelah kejadian, Tony berujar akan diselidiki lebih lanjut.
Berdasarkan komunikasi antara pihak perusahaan dan sopir, kata Tony, sopir meninggalkan TKP karena khawatir akan diamuk massa oleh warga.
Ia memastikan akan menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan kelalaian sopir.
"Kami mohon waktu dan sabar," imbuhnya, Minggu, dilansir Kompas.com.
Baca juga: FAKTA Kecelakaan Maut Bus Peziarah di Ciamis, Kronologi Kejadian hingga Kesaksian Korban dan Warga
Baca juga: 2 Mayat Pria Ditemukan di Saluran Irigasi, Diduga Korban Kecelakaan Lalu Lintas
Korban Curiga Sopir Bus Lalai
Sementara itu, korban kecelakaan bus peziarah di Ciamis mencurigai sopir bus lalai berkendara.
Korban yang merupakan warga Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, itu hendak berziarah ke sejumlah daerah di Jawa Barat menggunakan bus pariwisata.
Seorang korban, Agus Sukamto (51), menyebut kendaraan yang mengangkut mereka mestinya mampu melalui jalur terjal di Jawa Barat.
"Sebenarnya saya juga sudah ingatkan juga ke sopir, 'Pak sopir gimana terkait kendaraan?'."
"Kata sopir, 'Alhamdulilah, Pak, bisa ini'," ucap Agus di kediamannya di Kecamatan Sukamulya, Minggu, dikutip dari Kompas.com.
Dia pun menduga kecelakaan tersebut bukan disebabkan rem blong.
Jika rem blong, kata Agus, sopir bakal menyadari hal tersebut begitu memasuki jalanan yang menurun.
Namun, sebelum kejadian, perjalanan mereka masih lancar saat mulai melintasi jalan menurun.
Di tengah perjalanan melintasi jalan menurun, Agus menduga sopir salah memindahkan persneling ke dua atau tiga, sehingga laju bus tak bisa ditahan.
"Ini mungkin mengalami error pada saat pemindahan gigi kendaraan itu. Kemungkinan pada saat itu berada di gigi dua atau tiga," kata Agus.
Baca juga: Korban Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Tol Sumo Bertambah, Total Jadi 16 Orang
Baca juga: Pria Lansia asal Balikpapan Tewas dalam Kecelakaan di Blitar, Polisi Kesulitan Cari Keluarganya
Sopir Bus Sempat Beri Tahu jika Rem Blong
Seorang korban bernama Ny Solihat menjelaskan, rombongan wisata religi dari Balaraja tersebut berangkat dari Tangerang pada Jumat (20/5/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.
Mereka menggunakan dua bus dan tiap bus terisi penuh.
Rencananya, perjalanan dua hari, dari Tangerang langsung ke Cirebon, berikut ke Situ Lengkong Panjalu, terus ke Pamijahan, Tasikmalaya.
Baru beberapa saat berangkat dari Panjalu saat menuruni jalan Tanjakan Pari, menurut Ny Solihat, jalan bus seperti kurang terkendali dan cukup kencang.
“Penumpang jadi panik begitu sopir ngasih tahu rem busnya blong."
"Saya sama suami dan anak, kan, duduknya di jok paling depan. Ya, jelas panik. Banyak yang baca-bacaan, takbir."
"Jalannya, kan, menurun, kejadiannya mau Magrib," jelasnya, Sabtu, seperti diberitakan TribunJabar.id.
Laju bus yang tidak terkendali tersebut, katanya, baru terhenti setelah menabrak rumah warga.
Baca juga: Patah Tulang Akibat Kecelakaan, Daood Debu Butuh 6 Bulan untuk Sembuh
Baca juga: Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Umum Harus Tuntas dan Beri Efek Jera
Sebagai informasi, total terdapat 48 orang luka-luka dan empat orang meninggal dunia.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan wisata religi itu karena rem blong.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Andri M Dani) (Kompas.com/Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha)