Dampak Banjir Rob Semarang: Kegiatan Ekspor Impor Terhenti hingga Ribuan Kendaraan Terendam Air
Banjir rob yang melanda pesisir utara Kota Semarang mengakibatkan sejumlah kawasan di Pelabuhan Tanjung Mas terendam air.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Banjir rob yang melanda pesisir utara Kota Semarang mengakibatkan kawasan di Pelabuhan Tanjung Emas terendam air.
Saat ini, ratusan rumah di sekitar pelabuhan masih terendam banjir rob dengan ketinggian air 30-50 cm.
Selain itu, banjir rob juga mengganggu kegiatan kepabeanan di Pelabuhan Tanjung Emas yang kini terhenti total.
Kepabeanan merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Baca juga: SMKN 1 Sayung Demak Terdampak Banjir Rob Sejak Tahun 2018, Tahun Ini yang Terparah
Menurut Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC-TMP) Tanjung Emas, Anton Martin, air memasuki area longroom dan area pemeriksaan barang impor.
Bahkan, saat banjir rob melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, sebanyak 60 patugas Bea Cukai harus dievakuasi.
"Petugas yang masih berada di pelabuhan berupaya mengamankan aset negara berupa HCVM, Gama Ray, kapal patroli, X-ray yang juga terendam banjir rob," ucap Anton, dikutip dari TribunJateng.com, Rabu (25/5/2022).
Dikatakan, hingga kini kegiatan kepabean untuk ekspor-impor juga belum berjalan kembali.
"Kami menunggu kesiapan dari Pelindo, apakah di TPKS semua sarpras sudah bisa dioperasikan termasuk listrik," jelasnya.
Ia mengatakan, terkait proses loading dan unloading, sudah ada kapal yang bersandar.
"Selasa (24/5/2022) sore kapal Shiko dan kapal Uni Primer sudah bersandar di pelabuhan," ungkap Anton.
Lebih lanjut, Anton menambahkan, pihak KPPBC-TMP Tanjung Emas meminta maaf karena layanan terkendala.
Baca juga: Update Banjir Rob: Demak Ikut Terendam, Sekolahan di Sayung Tutup hingga Dapur Umum Didirikan
Selain aktivitas terganggu, sebanyak 10 ribu kendaraan karyawan di kawasan pelabuhan Tanjung Mas, Semarang juga terendam air.
Babinsa Kelurahan Tanjung Emas, Pelda Selamet, mengatakan para karyawan telah berdatangan untuk mencoba mengambil kendaraan mereka.
Namun, ternyata air masih tinggi, sehingga kendaraan-kendaraan tersebut masih berada di lokasi banjir, sebagaimana dilansir TribunJogja.com.
"Ini sekitar 10.000 dan bisa lebih (kendaraan)," jelasnya saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (24/5/2022).
Diketahui, banjir rob dengan ketinggian hingga 1,5 meter melanda kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang Utara, Senin (23/5/2022).
Wilayah yang terdampak di Semarang adalah Tambaklorok, Bandarharjo, Trimulyo, dan area Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Selain air pasang tinggi, jebolnya tanggul laut Tambak Mulyo di Kelurahan Tanjung Emas, Kota Semarang juga disebut menjadi penyebab genangan air semakin tinggi.
Ruang Kelas SMK Negeri 1 Sayung Demak Terendam Air Rob
Dikutip dari TribunBanyumas.com, kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 1 Sayung, Demak kembali dilakukan secara daring.
Pasalnya, sekolah di Jalan Raya Semarang-Demak KM 14 ini terendam banjir rob sejak Senin (23/5/2022).
Kepala SMK Negeri 1 Sayung, Santoso, mengungkapkan genangan air menutupi halaman sekolah dan ruang kelas, termasuk kantor guru, berkisar antara 20-50 cm.
"Pembelajaran kami laksanakan secara daring karena akses dan kelas, tertutup air sehingga tidak dapat digunakan untuk proses pembelajaran," katanya, Rabu (25/5/2022).
Ia menyebut, selama proses pembelajaran daring, pihaknya berusaha mengeluarkan rob dari lingkungan sekolah, menggunakan pompa air.
Meski begitu, langkah ini akan membutuhkan waktu lantaran posisi sekolah ada di dataran lebih rendah.
"Solusi jangka pendeknya ya dengan pompa air. Kami butuh pompa yang cukup besar," ucapnya.
Menurut Santoso, rob pertama kali melanda SMK Negeri 1 Sayung pada tahun 2018 lalu.
Namun, kali ini, rob yang terjadi paling parah atau tinggi.
Semenjak dilanda rob, pihak sekolah sudah lima kali mengganti pompa air.
"Semoga, rob ini segera teratasi. Mohon perhatian pihak-pihak terkait, kasihan anak-anak kami," harapnya.
Baca juga: Warung Milik Pedagang di Pantai Karangsong Indramayu Tertimbun Pasir Imbas Banjir Rob
BMKG Ungkap Penyebab Banjir Rob Semarang
Masih mengutip Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Semarang mengungkap penyebab terjadinya banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang Ganis Erutjahjo, mengatakan banjir rob disebabkan adanya Fenomena Perigee atau jarak terdekat bumi dengan bulan.
"Tinggi gelombang di perairan utara Jawa Tengah mencapai 1,25-2,5 meter.
Kondisi di akhir bulan Syawal, di mana masa itu adalah mendekati fase puncak pasang. Pada 23 Mei 2022, pukul 16.00 WIB tercatat tinggi pasang 210 cm," kata Ganis saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).
Ia mengatakan, banjir rob melanda sejumlah daerah di wilayah pesisir utara Jawa Tengah, yakni Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kota Semarang, Demak, Pati, dan Rembang.
"Berdasarkan prakiraan pasang surut dari Pushidrosal bahwa hari ini pasang terjadi sampai pukul 17.00 WIB, dan mulai surut pukul. 18.00 WIB. Surut minimum pada pukul. 22.00 WIB," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganis menambahkan, peringatan dini banjir rob dan gelombang tinggi sudah dikeluarkan oleh Forecaster on Duty untuk wilayah pesisir utara Jawa Tengah pada 23-24 Mei 2022.
"Kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya kejadian banjir rob ekstrem yang diprakirakan akan terjadi sampai dengan tanggal 25 Mei 2022," jelasnya.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Daryono, TribunJateng.com/Budi Susanto, TibunJogja.com, TribunBanyumas.com/Rezanda A, Kompas.com/Ahmad N D, Kompas.tv)
Simak berita lainnya terkait Tanggul Laut Semarang Jebol dan Banjir
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.