Kijang Liar Tersesat Masuk Ruang Kelas SDN 5 Maleber Ciamis, Ini Kata BKSDA
Guru dan murid di SDN 5 Maleber di Lingkungan Blender, RT 02/08, Kelurahan Maleber, Ciamis, Jawa Barat kedatangan binatang liar
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Guru dan murid di SDN 5 Maleber di Lingkungan Blender, RT 02/08, Kelurahan Maleber, Ciamis, Jawa Barat kedatangan binatang liar di ruang kelas.
Seekor menceuk atau kijang (Muntiacus muntjak) tersesat masuk ke ruang kelas, Selasa (31/5/2022) sekira pukul 08.00 WIB.
Tentu saja peristiwa langka tersebut menyedot perhatian warga setempat.
“Kejadian ini baru pertama kali terjadi di Ciamis. Fenomena yang unik,” ujar Dede Nurhidayat, fungsional konservasi BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis kepada Tribun.
Terlebih lokasi sekolah tempat kijang tersebut tersesat berada di sisi gang sempit di lokasi padat permukiman di wilayah Ciamis Kota jauh dari kawasan hutan Gunung Sawal.
Kijang tersebut menurut Dede diperkirakan kijang liar.
Kondisinya takut dan stres saat berhadapan dengan manusia.
Baca juga: Bikin Heboh, Kijang Masuk Ruang Kelas di SD Ciamis, BKSDA: Fenomena yang Unik
Tentu berbeda kalau kijang tersebut hasil peliharaan yang sehari-hari dekat dengan orang.
“Untuk sementara disebut kijang liar. Kami masih mendalami informasi tentang kejadian ini. Informasi awal dari masyarakat, di lingkungan tersebut tidak ada warga yang memelihara menceuk (kijang),” katanya.
Bila ternyata kijang tersebut memang kijang liar, satwa yang dilindungi berasal dari hutan suaka margasatwa Gunung Sawal, tentu kejadian tersebut sangat langka.
Satwa tersebut tersesat jauh berkilo-kilo meter dari habitatnya di Gunung Sawal sampai nyasar masuk ruang kelas yang lokasinya di tengah lingkungan padat permukiman di dalam wilayah Ciamis Kota.
Kenapa hal tersebut terjadi, apakah kijang tersebut tersesat lantaran sedang melintas koridor satwa?
Baca juga: Kijang Ditemukan Berada di Ruang Kelas II SDN 5 Maleber Ciamis, Kakinya Luka Keluarkan Darah
Karena lokasi sekolah tersebut berada di sisi tebing selokan Ciblender yang berhubungan langsung dengan Sungai Cimamut yang berhulu di Gunung Sawal.
“Mungkin saja aliran Sungai Cimamut tersebut koridor satwa. Mengingat kiri kanan Sungai Cimamut masih terlihat hijau, banyak tanaman rumput yang lembab dan hijau yang merupakan pakan kijang,” jelas Dede.