Upacara Caru Balik Sumpah Digelar Pasca Meninggalnya Bule Amerika di Gunung Batur Kintamani
Upacara Balik Sumpah menggunakan sarana upacara di antaranya sapi, angsa, kambing, kucit butuhan, dan sebagainya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Senin (30/5/2022) kemarin Desa Adat Batur, Kintamani, Bangli, Bali, melaksanakan upacara Caru Balik Sumpah. Acara berlangsung di areal parkir Pura Pasar Agung Batur.
Upacara Caru Balik Sumpah digelar sebagai upaya pembersihan Gunung Batur secara sekala dan niskala.
Seperti diketahui pada 8 Mei 2022 lalu seorang wisatawan asing asal Amerika meninggal di Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali.
Adalah Robert Evans, WNA asal California Amerika Serikat meninggal usai terjatuh dari ketinggian 15 meter saat melakukan pendakian di Gunung Batur, Kintamani, Bangli, Bali.
Upacara Caru Balik Sumpah ini sebagai upaya pembersihan pasca musibah meninggalnya bule tersebut.
Upacara dipuput oleh Ida Pandita Mpu Nabe Siwa Putra Darma Daksa saking Griya Agung Lingga Acala Banjar Calo, Tegalalang, Gianyar.
Usai upacara, Jero Gede Batur Duhuran ditemui menjelaskan upacara ini digelar dalam rangka penyucian kembali Gunung Batur.
Sebab diyakini Gunung Batur merupakan lingga Ida Batara. Terlebih sebelumnya sempat terjadi musibah orang meninggal di gunung.
"Sehingga tatkala terjadi cuntaka, perlu kembali disucikan," jelasnya.
Baca juga: Mendadak Tersungkur, Turis Asal AS Tewas di Gunung Batur, Diduga Serangan Jantung
Upacara Balik Sumpah menggunakan sarana upacara di antaranya sapi, angsa, kambing, kucit butuhan, dan sebagainya.
Jero Gede Batur Duhuran mengajak pada para wisatawan agar bersama-sama menjaga kesucian dan kelestarian Gunung Batur.
"Bagi tamu yang sedang berhalangan, ataupun sedang cuntaka, diharapkan agar tidak ikut mendaki."
"Dengan demikian, pariwisata bisa tetap berjalan dan kesucian gunung pun tetap terjaga. Serta harapan tityang, mudah-mudahan dengan kejadian yang telah berlalu tidak terulang lagi ke depannya," ucap Jero Gede Batur Duhuran.
Sementara itu, Polisi Kehutanan Resor Gunung Batur Bukit Payang, I Wayan Sudana mengungkapkan, aktivitas pendakian di Gunung Batur belum dibuka sejak merebaknya virus Covid-19 pada 21 Maret 2020 lalu.
Pihaknya tak memungkiri selama ini kecolongan dengan banyaknya wisatawan yang mendaki.