Wabah PMK di Semarang Belum Berakhir, Ternak Warga yang Terjangkit Makin Banyak
Terkait seluruh tempat penjualan hewan atau pasar hewan di wilayahnya, Wigati Sunu mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan penutupan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti hewan ternak ruminansia para peternak di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah nampaknya belum usai.
Jumlah hewan-hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan lain-lain yang terjangkit PMK kini semakin banyak.
“Saat ini ada kenaikan,” kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, kepada Tribunjateng.com, Selasa (31/5/2022) hari ini.
Dari datanya, tercatat jumlah total hewan yang terkena penyakit tersebut sebanyak 266 ekor.
Dari jumlah itu, semuanya sedang diobati oleh pemerintah.
Baca juga: 10 Panduan Pelaksanaan Ibadah Kurban saat Kondisi Wabah PMK dari MUI
Kemudian, tercatat 11 ekor membaik kondisinya, sedangkan hewan yang mati 1 ekor.
Terkait seluruh tempat penjualan hewan atau pasar hewan di wilayahnya, Wigati Sunu mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan penutupan.
Diketahui sebanyak tujuh pasar hewan yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Semarang ditutup sejak 22 Mei hingga 6 Juni 2022.
Ia menerangkan bahwa pihaknya tengah melakukan evaluasi hingga nantinya diputuskan apakah sejumlah tempat penjualan hewan tersebut diperpanjang penutupannya atau tidak.
“Sedang kami evaluasi kembali,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Jumlah Hewan Ternak Terjangkit PMK di Kab Semarang Alami Kenaikan, Kini Capai 266 Ekor,