Nasib Buruh yang Dibanting Oknum Polisi di Riau, Kini Malah Ditetapkan Tersangka, Berikut Faktanya
Video detik-detik oknum polisi banting buruh saat berdemo, viral di media sosial. Buruh kini malah ditetapkan sebagai tersangka.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Video detik-detik oknum polisi banting buruh saat berdemo, viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman tersebar luas di platform media sosial, seperti Facebook.
Awalnya rekaman memperlihatkan sekelompok warga berada di dalam bak truk.
Kemudian ada seorang anggota kepolisian mengenakan baret biru menangkap seorang warga.
Warga ini berusaha mempertahan dirinya supaya tetap berada di dalam bak truk.
Akan tetapi, sang oknum tetap berusaha mengeluarkan warga tersebut.
Baca juga: VIRAL Video Nakes Sengaja Uyel-uyel Pipi Bayi Sampai Nangis demi Konten, RSIA Santa Anna Klarifikasi
Hingga akhirnya warga dibanting keluar dari bak truk dengan posisi kepala menghadap ke bawah.
Warga ini lantas terjatuh dan langsung diamankan oleh anggota kepolisian yang sudah menunggu di bawah.
"Jangan ada yang kekerasan," ucap seseorang dalam video.
Pada akhir video tidak diketahui nasib dari warga yang dibanting oknum polisi tersebut.
Kronologi kejadian
Dihimpun dari TribunPekanbaru.com, kejadian bermula saat terjadi demo dua kelompok buruh bongkar muat buah sawit.
Lokasinya berada di PT. KSM Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, Senin (30/5/2022).
Dua kelompok buru itu berebut perihal bongkar muat buah sawit.
Sekira pukul 10.20 WIB, tiga unit mobil pengangkut buah kelapa sawit memaksa masuk ke PT. KSM, namun dihalangi oleh pihak kelompok buruh lainnya.
Baca juga: Duduk Perkara Oknum Polisi Banting Buruh dari Bak Truk Lalu Dipiting, Videonya Viral di Medsos
Polisi pun berada datang di lokasi untuk memberikan pengamanan.
Namun aksi demo semakin memanas hingga terjadi aksi kekerasan seperti dalam video yang viral.
Adapun identitas oknum kepolisian yang membanting warga diketahui berpangkat brigadir berinisial AS.
Klarifikasi Kapolres Rohul
Kapolres Rohul AKBP Eko Wimpiyanto Hardjito mengatakan, tujuan anggota mengeluarkan sebagian buruh yang diamankan demi keselamatan mereka.
Truk yang akan mengangkut buruh sudah penuh, sehingga dipindahkan ke truk yang satunya lagi.
"Truk itu sudah penuh, karena di dalam baknya ada tanda sawit juga. Jadi dipindahkan ke truk lain. Ini kita lakukan untuk keselamatan mereka," jelas Eko, dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: FAKTA Oknum Polisi Banting Buruh dari Atas Truk, Kapolres Rohul Minta Maaf dan Bakal Tindak Tegas
Dia mengaku, sebelumnya sudah memerintahkan personel, agar pembubaran massa unjuk rasa dengan cara humanis.
Eko menyampaikan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemeriksaan terhadap oknum polisi yang membanting buruh hingga keluar dari truk tersebut.
Ia juga mengakui ada tindakan anggotanya yang kurang tepat saat mengeluarkan buruh yang diamankan dari dalam bak truk.
"Memang kita akui ada beberapa hal yang kurang tepat. Kami mohon maaf atas kejadian itu," ucap Eko.
Pria yang dibanting jadi tersangka
Terungkap pria yang dibanting oleh oknum polisi bernama Jasriman Hendra (45).
Kini ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus bentrokan saat unjuk rasa di PT KSM di Desa Teluk Aur, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rohu.
Selain Jasriman, Thomson (39) dan David Sitanggang (30) juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca juga: Oknum Polisi di Sumatera Utara Ditangkap Saat Pesta Narkoba Bersama Rekannya
Ada satu orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan senjata tajam bernama Januardi (36).
"Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka terkait tindak pidana secara bersama-sama di muka umum melakukan kekerasan terhadap orang dan barang."
"Satu tersangka lagi beda perkara, yaitu kepemilikan senjata tajam yang dibawa tersangka saat unjuk rasa," ungkap Kasubsi Humas Polres Rohul, Aipda Mardiono Pasda, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPekanbaru.com/Dodi Vladimir)(Kompas.com/Idon Tanjung)