Daud Nugraha Menangkan Kontes Maskot Indonesia untuk Expo Osaka, Berharap Animasi Indonesia Mendunia
Maskot hasil karya Daud Nugraha diumumkan awal September lalu mengalahkan sekitar 150 peserta yang masuk ke Panitia Indonesia untuk Expo 2025.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Daud Budi Surya Nugraha (41) berhasil memenangkan kontes Maskot Indonesia untuk Pavilion Indonesia di Expo Osaka 2025.
Maskot hasil karya Daud Nugraha diumumkan awal September lalu mengalahkan sekitar 150 peserta yang masuk ke Panitia Indonesia untuk Expo 2025 di Bappenas Jakarta.
Baca juga: Arsitek Jepang Perancang Osaka Expo 2025 Ubah Konsep Desain dari Kubus Jadi Bundar
Daud sangat berharap animasi Indonesia bisa mendunia.
"Kita tahu animasi Jepang mendunia saat ini. Tapi saya mau animasi Indonesia juga bisa lebih mendunia lagi. Namun bukan hanya animasi saja, di dalamnya kita masukkan unsur budaya tradisi Indonesia yang cute ,sehingga memiliki karakter dan corak yang khas mengenai animasi Indonesia yang mendunia tersebut nantinya," kata Daud khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (30/11/2024).
Di ajang Expo Osaka 2025, Daud menampilkan maskot dengan nuansa Nature, Culture dan Future.
"Saya melihat dan mengemukakan mengenai Nature, Culture dan Future. Itu sebabnya saya buat tiga maskot yang hijau melambangkan alam, culture melambangkan budaya dan Future melambangkan masa depan. Tema yang sama dibuat oleh Indonesia untuk Expo 2025," jelasnya.
Pria kelahiran Bandung 14 Mei 1983 itu punya hobi nonton film animasi sejak kecil, film komedi dan film thriller.
Saat ini Daud juga sedang membuat studio di Alam Sutra Serpong yang akan jadi kantornya di Jakarta.
Anak tertua dari 3 bersaudara itu telah membuat serial animasi di Indonesiana TV dengan total 48 episode Desa Timun, animasi yang di-wayangkan.
Baca juga: Ecohome Indonesia Tampil di SIAL Interfood Expo 2024: Baking Demo dengan Chef Jenny & Chef Ade Putri
"Kalau saya membuat animasi yang diwayangkan, lebih menonjolkan dalangnya sebenarnya, bagaimana dia memainkan animasi yang diwayangkan tersebut. Jadi bukan wayang yang dianimasikan. Ini yang pertama kali di Indonesia," kata dia.
Daud lulusan ITB tahun 2006.
"Saya pernah dua setengah tahun di Malaysia dari 2015 sampai akhir tahun 2017. Kemudian di Shanghai sejak 2018 hingga 2022 semua mengerjakan animasi di sana."
Saat ditanya soal biaya pembuatan film animasi, Daud mengatakan biayanya sekitar Rp 100 juta per episode.