Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terkena Penyakit Mulut dan Kuku, Ribuan Sapi Dikubur Massal di Malang Jatim

Ribuan sapi yang mati itu dikubur bersama-sama dalam kuburan masal  di dalam hutan kawasan Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul.

Editor: Erik S
zoom-in Terkena Penyakit Mulut dan Kuku, Ribuan Sapi Dikubur Massal di Malang Jatim
istimewa
Ilustrasi sapi Ribuan ternak sapi di tiga kecamatan di Malang Barat, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Ribuan ternak sapi di tiga kecamatan di Malang Barat, Kabupaten Malang, Jawa Timur dilaporkan mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Selain mati, ribuan lainnya juga positif PMK, kondisinya sakit.

Ribuan sapi yang mati itu dikubur bersama-sama dalam kuburan masal  di dalam hutan kawasan Dusun Krajan, Desa Pujon Kidul.

Asmawi, Kepala Dusun Krajan menyatakan, lahan tempat kuburan masal tersebut milik Perhutani. Laporan terbaru yang ia terima ada 115 ekor sapi mati di Desa Pujon Kidul.

Baca juga: 4.692 Ekor Ternak Terindikasi PMK di Aceh Utara Dalam Sebulan Ini

"Pak Kades, Danramil, Camat, Kapolsek, rapat di kecamatan, akhirnya disepakati dikubur di lahan Perhutani. Kalau ada yang mati lagi, dikubur di situ juga. Di lahan Perhutani ada 35 ekor sapi," ujarnya.

Dipilihnya lahan milik Perhutani itu karena tidak ada lagi lahan milik warga yang bisa dimanfaatkan untuk mengubur sapi, terutama di kawasan Dusun Krajan yang sudah padat penduduk.

"Kalau di Dusun Krajan, lahannya sempit, di Pedukuhan Maron dan Tulungrejo ini, lahannya luas, akhirnya dikubur di lahannya sendiri-sendiri," ungkapnya.
Berdasarkan data yang diterima Surya (Tribun Jatim Network) dari Pemdes Pujon Kidul, ada 2397 jumlah sapi di Desa Pujon Kidul per 12 Juni 2022.

Berita Rekomendasi

Dari jumlah itu 1051 dilaporkan sakit, 1220 dilaporkan sehat. 21 ekor sapi dilaporkan dijual.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Sodikul Amin, mengungkapkan lambatnya pendataan telah mengakibatkan lambatnya penanganan PMK di KabupatenMalang, khususnya di kawasan Malang Barat yang terdiri atas Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon.

Baca juga: Pasar Kambing di Tuban Ditutup Akibat PMK, Pedagang Nekat Jualan di Pinggir Jalan

Ia tidak menyangkal, ada ribuan ternak sapi yang telah mati. Kuburan massal itu dipilih sebagai salah satu solusi agar penularan dapat ditekan.
Kata Sodikul, proses penguburan sapi mengikuti protokol dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Ada seribu lebih ternak sapi yang mati dari tiga kecamatan tersebut. Matinya ribuan sapi itu mengakibatkan kerugian hingga miliaran Rupiah.

Satu sapi yang produktif dihargai Rp 20 juta. Kata Sodikul, jika seluruh sapi di tiga kecamatan Malang Barat dijumlahkan, maka nilai ekonomisnya bisa mencapai Rp 1 triliun.

"Kami tidak mau saling menyalahkan dalam situasi seperti ini, tapi memang salah satu penyebab utama adalah kesiagaan kami mengendalikan kondisi. Kalau mau dibilang terlambat ya terlambat," ujar Sodikul yang juga warga Kecamatan Pujon.

Sapi-sapi yang mati dari Malang Barat didominasi oleh sapi perah. Saat ini, pendataan sedang dilakukan oleh pihak desa. Pendataan tersebut diharapkan rampung dalam pekan ini.

Baca juga: Pemerintah Terus Melakukan Upaya Percepatan Penanganan dan Pengendalian Wabah PMK

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas