Kisah Getir Ibu 4 Anak, Jadi PSK di Pangandaran Demi Bayar Hutang dan Suaminya Membiarkan
Kehidupan keluarganya pun nyaris berantakan setelah ibunya pergi merantau menjadi TKW di Taiwan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Demi menghidupi anak dan menutupi hutang puluhan jutaan rupiah, Ibu muda sebut saja namanya Ani berusia 26 tahun terpaksa harus bekerja menjadi wanita pemuas lelaki hidung belang di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.
Sejak kecil, ayah Ani meninggal dunia dan ibunya memutuskan menikah lagi.
Ani hidup bersama ayah tiri yang menurutnya hubungan keluarga dengan ayah tirinya kurang baik.
Kehidupan keluarganya pun nyaris berantakan setelah ibunya pergi merantau menjadi TKW di Taiwan.
Ani menikah muda dengan suami pertama dan dikaruniai 1 anak lalu menikah kembali dengan suami kedua pada tahun 2017 dan dikarunia 3 anak sehingga anaknya ada 4.
Baca juga: Pelajar SMA Kelas 11 Jadi Korban Pelecehan Seksual Tetangganya, Korban Anak Yatim Piatu
Ani dan suaminya pernah merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) selama 13 tahun dan bekerja menjadi tukang service sofa.
Selama di Kupang, usaha yang ia geluti bersama sang suami terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya selama 13 tahun.
"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," ucap Ani kepada wartawan di satu warung di Pangandaran, Rabu (15/6/2022) sore.
Kemudian Ani dan suaminya, akhirnya memutuskan pulang ke tempat orang tua Ani di daerah Jawa Tengah.
Selama tinggal di kampung halamannya, sang suami tidak bisa bekerja apa-apa (pengangguran) karena menurut Ani, sang suami tidak punya keahlian lain selain jadi tukang service sofa.
Sang suami bukan warga setempat melainkan warga Jawa Timur.
"Suami saya tidak bekerja (nganggur) selama setahun, karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain service sofa," ujarnya.
Untuk modal usaha, akhirnya Ani terpaksa meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.