Pemerintah Serahkan Program Pemberdayaan Reforma Agraria Kepada Warga Sumberklampok Bali
Pemerintah menyerahkan program pemberdayaan masyarakat reforma agraria di desa Sumberklampok, kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng Bali.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, BULELENG - Pemerintah menyerahkan program pemberdayaan hasil integrasi lintas kementerian untuk Reforma Agraria, di desa Sumberklampok, kecamatan Gerokgak, kabupaten Buleleng Bali, pada Selasa (21/6/2022).
Penyerahan bantuan dipimpin oleh Kantor Staf Presiden bersama sejumlah Kementerian di antaranya Kementerian Pertanian, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian ATR/BPN, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian KKP, serta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Kepala Staf Presiden, Moeldoko mengatakan terdapat 21 program pemerintah lintas Kementerian yang diserahkan kepada warga. Terdiri dari 11 program di KKP, 5 program di Kementan, 4 kegiatan di Kemenkop UKM, 1 kegiatan Kemendes PDT, dan pemetaan sosial oleh Kementerian ATR/BPN.
Wujudnya antara lain bantuan 100 ekor sapi bali, penyaluran bantuan benih jagung, pupuk, dan pembangunan sarana dan prasarana perikanan, dan pelatihan digital marketing bagi pelaku usaha mikro.
“Program ini telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kita sudah pemetaan, sudah belanja masalah. Dan ini yang diberikan kementerian terkait sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Supaya bantuan ini dapat dikembangkan kalau dihitung dalam rupiah besar, capai 10 miliar,” tuturnya.
Baca juga: Menparekraf Targetkan 9 Juta Wisatawan Berkantong Tebal Datang ke Bali Tahun Ini
Moeldoko mengatakan program pemberdayaan masyarakat reforma agraria merupakan amanat presiden. Para penerima sertifikat diberdayakan sehingga taraf ekonominya meningkat. Pemberdayaan dilakukan dengan pemberian bantuan berupa bibit, pupuk, sapi dan juga pelatihan UMKM dan Bumdes.
“Tidak berhenti di reforma agraria, bayangkan, beliau (Presiden) masih memperhatikan masyarakat, menteri menteri diminta memberi penguatan, agar tanah lebih produktif, dan inilah program pertama yang diharmonisasi oleh kantor staf presiden,” tuturnya.
Sementara itu Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan bahwa program pemberdayaan reforma agraria merupakan tindak lanjut atas arahan presiden. Reforma agraria bukan semata-mata hanya membagi bagikan lahan, melainkan juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap inisiatif ini menjadi model bagi langkah langkah reforma agraria di tempat lain,” katanya.
Baca juga: Kementerian ESDM Ingin Diversifikasi untuk Kurangi Impor LPG
Sementara itu Kepala Perbekel Sumberklampok, I Wayan Sawitrayasa mengucapkan terimakasih kepada pemerintah atas bantuan penyelesaian konflik lahan serta program pemberdayaan di desanya. Ia meminta masyarakat untuk menggunakan bantuan pemerintah tersebut dengan baik sehingga dapat meningkatkan taraf hidup.
“Terimakasih kepada pemerintah, dan kepada masyarakat semoga ini bermanfaat dan dapat digunakan dengan baik,” pungkasnya
Hadir dalam acara tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Wamen ATR/BPN Raja Juli Antoni, Staf Khusus Presiden bidang Hukum Dini Purwono, dan Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati.