UPDATE Kecelakaan Bus di Rajapolah Tasikmalaya: Status Hukum Sopir dan 1 Korban Belum Ditemukan
Berikut update dari kecelakaan bus di Jalan Raya Rajapolah-Tasikmalaya. Polisi menyebut sopir bus masih berstatus saksi dan 1 korban masih hilang.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah update kecelakaan bus di Jalan Raya Rajapolah-Tasikmalaya, Jawa Barat, dinformasikan oleh pihak-pihak terkait.
Seperti kepolisian yang menjelaskan status hukum sopir bus yang terjun ke jurang pada Sabtu (25/6/2022) dini hari.
Diketahui, sopir bus masih berstatus saksi dalam kasus kecelakaan maut ini.
Sedangkan dari pihak BPBD Kabupaten Sumedang melaporkan, satu korban belum ditemukan hingga sekarang.
Berikut informasi lengkap dari update terbaru kecelakaan bus di Jalan Raya Rajapolah-Tasikmalaya, Minggu (26/6/2022):
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Bus di Rajapolah Tasikmalaya, Satu Korban Belum Ditemukan
Status Hukum Sopir
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan menjelaskan, identitas sopir bus diketahui bernama Dedi Kurnia (42).
Ia tercatat sebagai warga Cicalengka, Bandung.
Dedi hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya Kota.
"Statusnya masih sebagai saksi. Kami terus melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan penyelidikan," kata Aszhari, dikutip dari TribunJabar.id, Minggu (26/6/2022).
Aszhari meminta masyarakat untuk bersabar.
Ia menegaskan, pihaknya masih bekerja mendalami kasus kecelakaan yang menyebabkan 4 tewas orang dan puluhan lainnya luka-luka.
"Tunggu saja perkembangannya. Yang jelas saat ini masih berstatus sebagai saksi," ujar Aszhari.
1 Korban Belum Ditemukan
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno melaporkan, satu korban kecelakaan ini masih dinyatakan hilang.
Bahkan, keberadaan dan nasib korban masih menjadi menjadi misteri.
Adapun identitas korban seorang wanita atas nama Siti Munawaroh (30).
Ia merupakan guru SDN Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sumedang.
Baca juga: Kecelakaan Bus Masuk Jurang di Tasikmalaya, Pengamat: Polisi Harus Periksa Manajemen Kerja Operator
"Seorang lagi atas nama Ibu Siti belum diketahui nasibnya. Keberadaan Ibu Siti ini masih teka-teki," kata Atang, dikutip dari TribunJabar.id.
Atang melanjutkan penjelasannya, tim BPBD masih berusaha mencari korban.
Termasuk menyusuri sungai di lokasi kecelakaan bus.
"Petugas kami sudah menyusuri sungai serta di lokasi bekas bus jatuh, tapi belum membawa hasil," ujar Atang.
Pada Sabtu (25/6/2022) malam upaya pencarian korban masih dilakukan dengan menggunakan sejumlah lampu sorot.
Masih dilansir TribunJabar.id, Kabagops Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Shohe menambahkan, pencarian terus dilakukan hingga di kawasan Sungai Citanduy pada Minggu (26/6/2022).
"Jadi setelah bangkai bus berhasil dievakuasi Sabtu (25/6) sore, kini terfokus ke upaya pencarian keberadaan Ibu Siti," beber.
Pada proses pencarian hari ini, petugas gabungan menemukan barang-barang milik korban serta pernak-pernik bus yang tertimbun tanah.
Kejadian Sebelumnya
Seperti diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, kecelakaan maut teradi di Jalan Ciinjuk, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022).
Bus pariwisata yang membawa rombongan guru SD Sayang Jatinangor, Kabupaten Sumedang, itu meluncur dari arah Sumedang dengan tujuan Pangandaran.
Bus tersebut tak bisa dikendalikan dan langsung terjun masuk jurang.
Baca juga: Bus Rombongan Guru SD Masuk Jurang, 2 Korban Tewas Diduga Kehabisan Napas karena Terjebak di Sungai
Adapun jumlah penumpang sebanyak 59 orang, dan 55 orang di antaranya mengalami luka ringan, termasuk sang sopir.
Identitas korban tewas terdiri dari 3 penumpang dan 1 orang kondektur bus.
Sementara penyebab kecelakaan bus pariwisata itu karena sopir mengantuk.
Sopir tertidur beberapa detik, hingga membuat bus pariwisata itu oleng ke kiri dan masuk jurang sedalam 10 meter yang di bawahnya terdapat sungai.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan//Nuryanti) (TribunJabar.id/Firman Suryaman) (TribunCirebon.com/Machmud Mubarok)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.