Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dikira Bunuh Diri, Bocah 11 Tahun Ternyata Dibunuh Kakak Tiri, Polisi Curiga dengan Posisi Korban

Bocah kelas 3 SD yang tewas di rumah ternyata bukan bunuh diri melainkan dibunuh kakak tiri yang emosi tak dipinjami uang

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Dikira Bunuh Diri, Bocah 11 Tahun Ternyata Dibunuh Kakak Tiri, Polisi Curiga dengan Posisi Korban
nakedsecurity.sophos.com
Ilustrasi tewas - Bocah kelas 3 SD yang tewas di rumah ternyata bukan bunuh diri melainkan dibunuh kakak tiri yang emosi tak dipinjami uang 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya bocah 11 tahun di Bima akhirnya menemui titik terang.

Bocah yang masih duduk di kelas 3 SD ditemukan tewas di kolong rumah, di Desa Teke, Kecamatan Palibelo Bima pada 15 Juni 2022.

Korban ditemukan tewas dalam kondisi bergelantungan dengan tali mengikat di leher bak korban bunuh diri.

Karena kejadian sangat mendadak, warga langsung membawa jenazah korban ke puskesmas untuk divisum.

Hampir dua pekan, akhirnya terungkap.

Ternyata kematian korban yang diterlihat seperti bunuh diri hanyalah rekayasa semata.

Penyebab kematian bocah laki-laki tersebut karena dibunuh.

Berita Rekomendasi

Dan pelaku pembunuhan adalah kakak tiri korban sendiri.

Pelaku berinisial HR ini masih berusia 22 tahun.

Kasat Reskrim Polres Bima Polda NTB, AKP Masdidin melalui Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka menjelaskan beberapa kecurigaan polisi tentang rekayasa meninggalnya korban.

Baca juga: Aksi Biadab Pria di Bangka Tengah Bunuh Ibu Kandung Setelah Gagal Sewa PSK karena Datang Bulan

Bermula dari posisi korban yang tergantung sudah sangat tak masuk akal.

Dari hasil olah TKP, tinggi kolong rumah dari tanah ke kayu palang tempat mengikat tali hanya 129 centimeter.

Sementara tinggi badan korban adalah 125 centimeter.

Artinya, kaki korban masih mungkin untuk meyentuh tanah.

Karena jarak kaki dengan tanah hanya 4 centimeter.

Selain itu, para saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut, menyatakan, pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang.

Sedangkan kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah.

"Tali simpul berada di samping kiri leher korban," tambah Adib.

Saat pemeriksaan kedua, HR akhirnya mengakui korban tidak meninggal dengan cara gantung diri, melainkan dibunuh olehnya.

Setelah mendapatkan pengakuan, polisi mengembangkan penyelidikan pada motif pelaku membunuh adik tirinya tersebut.

Rupanya pelaku kesal karena korban enggan meminjamkan uang kepadanya.

Insiden tersebut terjadi pada Rabu (15/6/2022) pukul 07.00 WITA.

Korban yang baru kembali dari sawah untuk mencari jamur memasuki kolong rumah.

HR langsung ikuti korban dengan niat untuk meminjam uang, tetapi korban menolak.

"Karena menolak, secara berhadapan HR mencekik leher korban dengan kedua tangannya, sehingga korban terjatuh ke tanah," beber Adib.

Baca juga: Kasus Ayah Bunuh Anak Kandung di Makassar, Pelaku Beraksi saat Korban Tidur, Polisi Ungkap Motifnya

Tak sampai di situ, HR lantas membalik tubuh korban yang saat itu masih memberontak dan mengambil tali yang ada di sampingnya dan mulai mencekik sambil menindih tubuh korban menggunakan lutut.

“Itu dilakukan pelaku sampai korban meninggal dunia,” kata Adib.

Bermaksud meninggalkan jejak pembunuhan, HR membuat simpul menggunakan tali pada leher korban dan mengaitkannya ke kayu penyangga rumah tersebut.

Kemudian, ujungnya diikat di pagar rumah agar terlihat, korban meninggal karena bunuh diri dengan cara gantung diri.

Merasa hasil rekayasanya sempurna menutupi fakta, HR melenggang kembali naik ke rumah.

Sampai sekira pukul 10.30 WITA, HR berpura-pura baru bangun tidur kemudian mencari korban di kolong rumah dan berteriak sehingga didengar dua tetangganya.

Hingga akhirnya kejadian tersebut heboh dan diduga korban bunuh diri.

"Tapi polisi tidak bisa dikecoh dengan rekayasanya itu," tegas Adib.

Korban merupakan siswa Sekolah Dasar (SD) di desa tersebut.

Korban masih duduk di kelas 4 dan selama ini dikenal sebagai anak yang ceria dan suka bercanda.

Sebelum ia ditemukan meninggal, banyak saksi yang melihat korban masih beraktivitas seperti biasa. Bermain dan bercanda bersama teman-temannya.

Fakta ini juga yang akhirnya membuat polisi mencurigai penyebab kematian korban bukan karena bunuh diri.

Kini HR yang juga kakak tiri korban, sudah ditahan di Polres Bima untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribun Lombok dengan judul "Bocah 11 Tahun di Bima Dibunuh Kakak Tirinya Gara-Gara Tak Meminjami Uang"

Sumber: Tribun Lombok
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas