FAKTA Bentrokan Antarkelompok di Babarsari, Jogja: Berawal dari Salah Paham hingga Reaksi Sri Sultan
Simak fakta-fakta terkait Tawuran antarkelompok yang terjadi di kawasan Babarsari, Yogyakarta yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Telah terjadi bentrokan antarkelompok di kawasan Babarsari, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada Senin (4/7/2022).
Bentrokan antarkelompok di Babarsari tersebut pun kini ramai menjadi sorotan dan perbincangan masyarakat.
Pasalnya bentrokan tersebut telah menyebabkan korban luka dan membuat sejumlah bagunan dan motor rusak.
Berikut fakta-fakta terkait bentrokan antarkelompok yang terjadi di Babarsari yang telah dirangkum Tribunnews:
Baca juga: Perusakan Kembali Terjadi di Babarsari, Sri Sultan HB X Minta Penegakan Hukum secara Tegas
1. Sebabkan Ruko Rusak dan 6 Motor Terbakar
Dilansir Tribun Jogja, terdapat satu rumah yang juga ikut terbakar, diduga karena lemparan bom molotov.
Menurut tokoh masyarakat Babarsari, Prasetyo Utomo, perusakan tersebut dimulai pada pukul 10.00 WIB pagi tadi.
Massa yang datang ke kawasan Babarsari tersebut juga langsung melakukan perusakan.
Akibatnya terdapat lebih dari lima ruko mengalami kerusakan dan enam motor terbakar.
"Ada banyak ruko yang rusak, lima lebih. Tadi langsung merusak aja," kata Prasetyo dilansir Tribun Jogja, Senin (4/7/2022).
Diketahui aksi perusakan di kawasan Babarsari ini adalah buntut dari keributan yang terjadi di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Caturtunggal beberapa hari lalu.
Hingga akhirnya polisi turun tangan melakukan penjagaan ketat di kawasan Babarsari.
Tak hanya itu, kawasan Jalan Seturan pun sempat ditutup oleh aparat kepolisian.
Baca juga: Videonya Viral, Aksi Perusakan Terjadi Lagi di Babarsari Sleman, Ini Kronologinya
2. Berawal dari Salah Paham, Berujung Dugaan Penganiayaan
Diketahui sebelumnya, konflik antar dua kelompok tersebut berawal dari kesalah pahaman.
Kemudian konflik berujung penganiayaan di sebuah tempat hiburan di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (2/7/2022).
Kapolres Sleman AKBP Achmad Imam Rifa'i mengungkapkan pihaknya telah mengamankan 50 orang dari TKP bentrokan antar kelompok di Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Termasuk mengamankan terduga pelaku yang masih terus didalami buktinya oleh pihak polisi.
"Hari ini kami melakukan tindakan pengamanan. Kurang lebih, ada 50 orang yang kami amankan dari TKP di Babarsari. Ada dugaan dari yang kami amankan di antaranya adalah pelaku."
"Namun, itu masih kami dalami. Kami membutuhkan proses untuk membuktikannya," kata Imam dilansir Tribun Jogja.
Sebanyak 50 orang yang diamankan tersebut adalah orang-orang yang diduga melihat, mengetahui, dan berada di lokasi kejadian saat bentrokan terjadi.
Akibat bentrokan tersebut, lima orang menjadi korban dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban tersebut mengalami luka tusuk di tangan dan dada akibat senjata tajam dan benda tumpul.
"Korban sekitar 3-5 orang. Ini masih berproses. Korban luka tusuk di tangan dan di dada. Ada sajam dan benda tumpul," terang Imam.
Baca juga: Babarsari Yogyakarta Rusuh, Bentrokan Antarkelompok Pecah: Dugaan Penyebab hingga Reaksi Sri Sultan
3. Reaksi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X angkat bicara soal peristiwa bentrok antarkelompok yang terjadi di kawasan Babarsari, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman.
Peristiwa bentrok antarkelompok di Babarsari tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (2/7/2022) dini hari.
Kerusuhan bahkan terus berlanjut hingga Senin (4/7/2022) di sejumlah titik lokasi
Peristiwa itu menyebabkan sejumlah korban luka dan berbagai macam kerusakan lainnya.
Peristiwa kericuhan yang kembali terulang sangat disayangkan Raja Keraton Yogyakarta ini.
Terlebih beberapa tahun lalu, Sri Sultan HB X sempat menjadi penengah pascaterjadinya konflik serupa yang terjadi di kawasan Babarsari, Sleman.
Mereka yang terlibat dalam pertemuan tersebut mengakui kesalahannya dan sepakat untuk tak kembali melakukan tindak kekerasan.
Baca juga: Sempat Ricuh Buntut Bentrok Driver Ojol Vs Debt Collector, Kawasan Babarsari Sleman Kembali Kondusif
"Saya sudah minta untuk tidak ada kekerasan. Soal (watak) bicara keras itu nggak papa, itu kan volume radio saja, gedekke cilikke (dibesarkan/kecilkan). Tapi jangan pengertian kekerasan itu fisik," tandas Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Menurut Sri Sultan HB X, peristiwa yang terjadi sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan, maka hukum harus ditegakkan.
Pihak kepolisian pun diminta berlaku tegas dalam menegakkan aturan dan melakukan penindakan mulai dari pelaku penganiayaan, perusakan, hingga provokator.
"Karena ini pelanggaran hukum saya berharap Polda DIY tidak hanya sekadar melerai, tapi dengan disiplin ya proses (hukum) dengan baik. Saya tidak mau di Yogya ini ajang kekerasan fisik jadi kebiasaan untuk didik anak," tegas Sri Sultan HB X.
Jika polisi dapat berlaku tegas, Sri Sultan HB X yakin peristiwa serupa tak akan kembali terulang.
"Kita harus keras dengan orang-orang seperti itu karena kita sudah memfasilitasi mereka. Tidak hanya kabupaten Sleman tapi saya juga sudah menerjuni mereka. Karena justru tidak dilakukan tindakan hukum mereka berani," kata Sri Sultan HB X.
Baca juga: Perusakan Kembali Terjadi di Babarsari, Sri Sultan HB X Minta Penegakan Hukum secara Tegas
4. 'Babarsari' dan 'Jogja' Jadi Trending Topik Twitter
Bentrokan antarkelompok yang terjadi hari ini di Babarsari menjadi trending topic di media sosial Twitter.
Hingga kini, Senin (4/7/2022) pukul 16.37 WIB, Babarsari dan Jogja menempati posisi pertama dan kedua di trending topic Twitter.
Terdapat 11,5 ribu cuitan yang dibuat warganet tentang topik Babarsari dan 16,8 ribu cuitan tentang Jogja.
Terlihat banyak warganet yang membuat cuitan tentang bentrokan antarkelompok yang terjadi di Babarsari.
Di antaranya seperti imbauan untuk tidak mendekat ke wilayah Babarsari untuk alasan keamanan.
Hingga unggahan video terkait situasi bentrokan yang sedang terjadi di kawasan Babarsari.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Malvyandie Haryadi)(Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.