Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Jaksa Kejari Tebingtinggi Peras Tersangka Rp 4,5 Juta dan Janjikan Korban Diproses Hukum

Edwin menyebut uang vitamin untuk ‘kami’ yang diduga untuk seluruh jaksa yang menangani kasus tersebut.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Oknum Jaksa Kejari Tebingtinggi Peras Tersangka Rp 4,5 Juta dan Janjikan Korban Diproses Hukum
Ist
Ilustrasi pemerasan - Oknum Jaksa di Kejari Tebingtinggi bernama Edwin Anasta Oloan Tobing atau Edwin Tobing diduga memeras dengan meminta 'uang vitamin' pada  tersangka  kasus pemukulan bernama Wanda Sri Wardani (30) pada Oktober 2021 lalu 

Laporan Wartawan Tribun Medan Gita Nadia Putri br Tarigan 
 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Oknum Jaksa di Kejari Tebingtinggi bernama Edwin Anasta Oloan Tobing atau Edwin Tobing diduga memeras dengan meminta 'uang vitamin' pada  tersangka  kasus pemukulan bernama Wanda Sri Wardani (30) pada Oktober 2021 lalu. 

Total permintaan uang vitamin jaksa Edwin Tobing tersebut mencapai Rp 4,5 juta.

Dalam percakapan by phone antara jaksa dan keluarga Wanda, kedua belah pihak sepakat bertemu di Kedai Kopi Kopang - Jalan Dr Sutomo, Kota Tebingtinggi, Pukul 12.00 WIB lewat.

Jaksa Edwin meminta percakapan jangan melalui telepon karena khawatir disadap namun pembicaraan terus berjalan.

Jaksa Edwin Tobing menjanjikan pihaknya bisa memenuhi permintaan keluarga Wanda Sri Wardani, yang ingin  Susilawati bisa ikut ditahan dan menjalani proses hukum seperti Wanda.

Dalam pertikaian itu, baik Wanda Sri Wardani dan Susilawati saling melaporkan ke Polres Tebingtinggi.

Baca juga: Polisi Tetapkan 4 Pejabat BPN Jadi Tersangka Kasus Dugaan Mafia Tanah

Namun hanya proses hukum Wanda yang terus berjalan, bahkan hingga ke tahap II (pelimpahan tersangka dan barang bukti). 

Berita Rekomendasi

Jaksa Edwin Tobing menyampaikan kepada keluarga Wanda Sri Wardani, bahwa pihaknya telah memanggil Susilawati untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Tak gratis, Jaksa Edwin juga meminta uang vitamin kepada keluarga Wanda.

Edwin menyebut uang vitamin untuk ‘kami’ yang diduga untuk seluruh jaksa yang menangani kasus tersebut.

“Udah kau tengok dia. Hari ini dipanggil ke kantor, senyumlah. Jangan lupa, kasihlah vitamin sama kami! Kapan kutunggu? Hari ini bisa?,” kata Jaksa Edwin. 

“Nanti adalah untuk bapak itu. Tapi ditahanlah dia dulu,” kata keluarga Wanda.


“Berapa ikat? Dua ikatlah. Hari ini, ku pastikan hari ini ditahan. Enteng kali ngapain dia, tinggal tunggu waktu aja. (Kau ngasih) Rp 1,5 juta bisa? Janganlah di bawah Rp 1 juta. Bikin malu saja. Rp 1,5 juta lah,” kata Jaksa Edwin kembali. 

“Pokoknya adalah nanti. Tapi ditahan dulu dia,” kata keluarga, yang mana Jaksa Edwin menyampaikan akan menunggu janji keluarga Wanda.

Penasihat hukum Wanda Sri Wardani, Rudi Sihite SH menyampaikan, pihaknya begitu keberatan dilayani oleh jaksa yang demikian.

Pasalnya, kliennya Wanda mengalami patah tangan, seharusnya menjadi korban, justru dijadikan tersangka.

“Kita pun korban malah dikorbankan lagi. Saya minta Kejaksaan Agung mencopot jaksa yang demikian. Tepatnya jaksa yang memeras korban. Udah minta Rp 4,5 juta, ini minta lagi Rp 2 juta,” kata Rudi Sihite, Rabu (13/7/2022) siang.

“Sebenarnya klien kita yang jadi korban, tangannya patah tapi dijadikan tersangka.

Jadi perbuatan oknum jaksa kita laporkan terkait etika dan pidananya ke Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara,” ujar Rudi seraya akan membuat laporan yang sama ke Polda Sumut.

Baca juga: Polisi Pulangkan Dua Pelaku Pemerasan terhadap Teknisi Pemasangan Kabel Internet

Kasi Penkum Kejati Sumut, Yos Arnold Tarigan mengatakan akan menyampaikan informasi ini pada pimpinannya, dalam hal ini Kepala Kejati Sumut.

Nantinya, informasi ini akan digali lebih lanjut kebenarannya. 

"Ini akan dikroscek lebih lanjut. Kami sampaikan ke pimpinan terlebih dahulu. Informasi ini akan dikaji terlebih dahulu," katanya, Rabu (13/7/2022).

Ditanya apakah oknum jaksa yang diduga melakukan pemerasan itu akan dipanggil, Yos cuma bilang akan menyampaikannya terlebih dahulu pada pimpinan. 

"Informasi sekecil apapun berguna bagi institusi dan pimpinan untuk mengambil kebijakan tertentu demi kebaikan institusi.'

Informasi ini telah dengan cepat kami sampaikan juga ke Kejari yang bersangkutan, tentunya melalui Kasi Intel," pungkasnya.

Sementara itu Kasi Intelijen Kejari Tebingtinggi Fahmi Jalil mengaku akan mengecek dugaan permintaan uang tersebut kepada jaksa yang bersangkutan.

“Harus dicari tahu dulu ini, bang. Biar kucek ya, Bang,” kata Fahmi yang dihubungi via WhatsApp.(cr21/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Oknum Jaksa Kejari Tebingtinggi Diduga Lakukan Pemerasan, Begini Respon Kejati Sumut

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas