Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Dalang di Balik Pembantaian 10 Warga Sipil, Ini Sosoknya

KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi dalang di balik pembantaian 10 warga sipil.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in KKB Pimpinan Egianus Kogoya Diduga Dalang di Balik Pembantaian 10 Warga Sipil, Ini Sosoknya
Tribun-Papua.com istimewa/Marselinus Labu Lela
Egianus Kogoya (kiri) dan proses evakuasi warga sipil yang jadi korban pembantaian KKB Papua (kanan). KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga menjadi dalang di balik pembantaian 10 warga sipil. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 10 warga sipil di Kampung Nogoliat, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, menjadi korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (16/7/2022).

Aksi keji ini diduga didalangi oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, Sabtu, dikutip dari Kompas.com.

Lantas, siapakah sosok Egianus Kogoya?

Menurut Wikipedia, Egianus lahir pada 1999 silam, yang berarti saat ini ia berusia sekitar 22-23 tahun.

Ia merupakan putra dari seorang tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang sudah meninggal, Silas Kogoya.

Baca juga: FAKTA 10 Warga Sipil Dibantai KKB Papua, Kronologi hingga Daftar Identitas Korban

Dilansir TribunnewsWiki.com, sosok Egianus pernah dibahas oleh seorang jurnalis senior, Victor Mambor.

BERITA TERKAIT

Victor mengaku pernah bertemu dengan Egianus pada Januari 2019 di Distrik Mbua, Kabupaten Nduga.

Untuk bertemu Egianus, ia menyebut ada pihak lain yang membantunya untuk membuatkan janji.

Pertemuan pun diatur pada tengah malam.

Victor memperkirakan saat itu ia harus berjalan kaki sekitar dua jam sebelum tiba di lokasi Egianus.

Ketika bertemu, ia memperkirakan usia Egianus dan para anggotanya masih tergolong muda.

Punya Persenjataan Canggih

Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi.
Egianus Kogoya, pemimpin KKB paling berbahaya di Kabupaten Nduga. Keberadaannya sudah terpantau, tapi tak terlihat. Ia tak pernah meninggalkan Kabupaten Nduga sehingga sulit ditangkap. Hingga kini pergerakannya pun susah dideteksi. (Istimewa)

KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya diduga menguasai persenjataan canggih.

Hal ini diketahui ketika KKB Papua pimpinan Egianus menyerang pos marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga menggunakan pelontar granat atau Grenade Launcher Module (GLM).

Baca juga: 8 Jenazah Korban Penyerangan KKB di Nduga Papua Akan Diterbang ke Palu, NTT, dan Sumatera Hari Ini

Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani, menyebutkan setidaknya ada tiga senjata berat yang dikuasai kelompok Egianus Kogoya.

"Mereka punya dua pucuk GLM dan satu pucuk Minimi," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (28/3/2022) malam, dikutip dari Kompas.com.

Dua pucuk GLM yang dikuasai Egianus berasal dari rampasan pada 2019 dan 2020.

Faizal menjelaskan, Minimi merupakan senjata otomatis buatan Belgia yang mampu menembakan seribu peluru hanya dalam waktu satu menit.

Senjata tersebut pernah terlihat digunakan Egianus ketika mengadang rombongan TNI di Danau Habema pada 23 Agustus 2018 dan mengakibatkan dua anggota TNI gugur.

Selain tiga senjata api tersebut, Faizal memperkirakan, setidaknya masih ada belasan pucuk senjata yang dikuasai oleh kelompok Egianus.

"Mereka juga punya 11 pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata laras pendek," kata Faizal.

Kronologi KKB Papua Bantai 10 Warga Sipil

Proses evakuasi korban pembantaian oleh KKB dari Nduga ke Timika, Papua, Sabtu (16/7/2022). KKB Papua dilaporkan menembaki warga sipil secara membabibuta di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga.
Proses evakuasi korban pembantaian oleh KKB dari Nduga ke Timika, Papua, Sabtu (16/7/2022). KKB Papua dilaporkan menembaki warga sipil secara membabibuta di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela, Dok. Humas Polda Papua)

Pembantaian 10 warga sipil ini bermula saat seorang anggota KKB masuk ke sebuah kios milik H Sabu di Kampung Nanggolait dengan membawa pisau, Sabtu (16/7/2022) sekitar pukul 09.40 WIT.

Anggota KKB itu kemudian meminta orang yang berada di dalam kios untuk keluar.

Baca juga: Eks Ketua MK Hamdan Zoelva Soroti Aksi KKB di Nduga: Murni Kejahatan Terorisme Terhadap Warga Papua

Di dalam kios, anggota KKB itu melakukan perusakan.

Tak lama kemudian, sekitar 20 orang anggota KKB yang membawa 15 senjata laras panjang datang dan berteriak meminta semua laki-laki yang ada di dalam kios untuk keluar.

Setelah itu, lima orang laki-laki dan dua orang perempuan (salah satunya anak kecil) keluar dari kios.

Kemudian dua orang perempuan disuruh masuk kembali ke dalam kios.

KKB kemudian memukul dan menembak mati lima orang laki-laki yang ada di kios itu.

Melihat ada kejadian itu, sejumlah warga sipil lainnya ingin menyelamatkan orang yang ada di dalam kios, tetapi justru dipukul dan ditembak hingga seorang meninggal dunia.

Pukul 09.45 WIB, truk milik H Rusdin yang membawa 5 orang warga sipil dihentikan di depan kios milik H Sabu.

KKB kemudian menembak lima orang yang berada di dalam truk itu.

Tiga orang berada di dalam truk, sementara dua orang berada di bak truk.

Sementara dua penumpang lainnya yang berada di bak truk berhasil melarikan diri.

Baca juga: KKB Pimpinan Egianus Kogoya Disebut yang Menyerang Kabupaten Nduga: Sosoknya Dikenal Sadis

Setelah melakukan pembantaian, sekitar pukul 09.47 WIB, 20 anggota KKB itu melarikan diri.

TNI/Polri yang datang kemudian mengevakuasi para korban. 

Menurut keterangan Komandan Korem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring, para korban dievakuasi menggunakan helikopter dan pesawat.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui motif KKB melakukan pembantaian ini. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FAKTA 10 Warga Sipil Dibantai KKB Papua, Kronologi hingga Daftar Identitas Korban

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Daryono, Kompas.com/Candra Setia Budi/Dhias Suwandi, TribunnewsWiki.com/Saradita Octaviani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas