Salurkan Beasiswa Program Indonesia Pintar, GPND Harap Tidak Ada Anak Putus Sekolah di Subang
Besaran bantuan beasiswa Program Indonesia Pintar diberikan kepada siswa berlatarbelakang keluarga kurang mampu nilainya bervariatif
Penulis: Erik S
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Erik Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG - Ketua DPP Garda Pemuda NasDem Chepy Aprianto menyalurkan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Tahun 2022 di Kabupaten Subang Jawa Barat.
Penyerahan beasiswa tersebut dilaksanakan di Kecamatan Tambakdahan, Binong, Cikaum dan Kecamatan Purwadadi.
Chepy mengatakan dana beasiwa PIP yang disalurkan merupakan hasil usulan aspirasi dari Anggota DPR RI milenial GPND yang rutin diberikan setiap tahun untuk membantu siswa kurang mampu.
“Beasiswa diperuntukan bagi siswa tidak mampu dengan harapan meringankan beban masyarakat di tengah kesulitan ekonomi,” kata Chepy dalam acara Sosialisasi dan Penyaluran Beasiswa PIP Tahun 2022 Usulan Aspirasi Anggota DPR RI Milenial GP NasDem di SDN Mekarjaya kec. Tambakdahan kab Subang, Jumat (22/7/2022).
Baca juga: Platform Digital Eudemy Bantu Anak Muda Indonesia Peroleh Beasiswa Pendidikan di Eropa
Dikatakan Chepy, besaran bantuan beasiswa PIP yang diberikan kepada siswa berlatarbelakang keluarga kurang mampu nilainya bervariatif dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yang ditempuh siswa.
“Untuk siswa tingkat SD Rp 450.000 per siswa, SMP Rp. 750.000 dan untuk siswa SMA atau SMK yakni Rp 1.000.000.
Bantuan itu bisa dialokasikan salah satunya untuk membeli asupan gizi yang baik untuk siswa agar terwujudnya subang pintar,” ujar Chepy.
“Partai NasDem haram hukumnya memotong dana PIP dari siswa walau hanya serupiah sekalipun,” Sambungnya dengan tegas.
Chepy menjelaskan dalam kurun waktu dua tahun, total bantuan beasiswa PIP yang ia salurkan di Kabupaten Subang yaitu Rp 600 juta.
Dengan begitu lanjut Chepy, dirinya bersama Partai NasDem akan terus konsen mendampingi masyarakat guna membantu mewujudkan pendidikan yang layak.
“Dengan adanya program PIP yang tepat sasaran kami berharap kedepan tidak ada siswa yang putus sekolah karena tidak ada biaya.
Karena salah satu kunci untuk memutus rantai kemiskinan yaitu dengan pendidikan, keterampilan dan Sumber daya manusia yang mumpuni,” kata Chepy.