Jenderal TNI Andika Perkasa: Penembakan Istri TNI Diduga Libatkan Suami Korban yang Kini Hilang
Update terbaru kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang, di mana suami korban kini kabur.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menduga anggota TNI ikut terlibat dalam kasus penembakan sang istri di Banyumanik, Semarang.
"Dugaan memang kuat karena suami dari korban ini lari sejak hari pertama kejadian," ungkap Jenderal TNI Andika Perkasa, dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (23/7/2022).
Pihaknya menyampaikan, dugaan tersebut juga muncul berdasarkan bukti-bukti serta hasil investigasi dari beberapa orang.
Dan kecenderungan mengaitkan suami korban.
"Jadi itulah yang kami dapatkan sejauh ini, hanya sekarang suami korban lari dan ini sedang kita cari dan kami tidak akan berhenti," lanjut Andika Perkasa.
Baca juga: Jenderal Andika: Kami Dalami Dugaan Motif Asmara Kasus Penembakan Istri Anggota TNI di Semarang
Di sisi lain, polisi berhasil menangkap terduga eksekutor dalam penembakan kasus tersebut.
Penangkapan ini berdasarkan analisis CCTV dan pengembangan di lapangan.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebutkan eksekutor yang ditangkap adalah pelaku penembakan langsung terhadap korban.
"Pelaku ditangkap di perbatasan Semarang Demak baru saja itu berawal dari mengamankan barang bukti berkembang ke identitas pelaku dan sudah ditangkap oleh tim gabungan," katanya.
Anggota TNI yang Istrinya Ditembak Dikabarkan Menghilang, Sempat Temani Korban di RS, Kini Dicari
Anggota TNI, yang istrinya menjadi korban penembakan di Banyumanik, Semarang dikabarkan menghilang.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapendam IV/Diponegoro Letkol Inf Bambang Hermanto.
Anggota TNI berinisial Kopda M tersebut diketahui sempat terlihat di lokasi tempat kejadian perkara saat terjadi penembakan pada Senin (18/7) yang lalu.
Yakni tepatnya di di jalan Cemara III nomor 7 RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang.
"Dia juga sempat menemani istrinya saat dirawat di rumah sakit," kata Letkol Inf Bambang Hermanto, dilansir oleh Kompas.com.
Namun, sehari setelah terjadi penembakan tersebut Kopda M sudah tak terlihat.
Pihaknya juga menyampaikan Kopda M sampai saat ini belum terlihat melakukan aktivitas di kesatuannya.
Saat ini Kopda M masih dalam proses pencarian oleh komandan batalyon.
Kopda M dinyatakan mangkir atau Tidak Hadir Tanpa Izin (THTI).
Hermanto menegaskan, THTI yang telah dilakukan oleh Kopda M pada masa damai sudah masuk kategori tindak pidana militer.
"Semua berkas sudah dilimpahkan, pasti ada tindakan militer," ujarnya.
Pelaku Penembakan Istri TNI Sembunyi, Kapolrestabes Semarang: Kami Minta Eksekutor Menyerahkan Diri
Polisi telah mengantongi identitas pelaku penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang.
Kejadian tersebut terjadi tepatnya di jalan Cemara III nomor 7 RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang, pada Senin (18/7/2022).
Sebelumnya, pelaku berjumlah 4 orang terekam di CCTV, di lokasi area rumah korban.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irawan Anwar mengatakan saat ini, aparat gabungan sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Kami meminta pelaku, eksekutor dan orang yang bersangkutan untuk menyerahkan diri," kata dia, dikutip dari Kompas.com.
Sementara terkait penangkapan pelaku, kata Kombes Pol Irawan Anwar hanya persoalan waktu.
"Selama ini mereka sedang bersembunyi, hanya itu kesempatannya," ungkap dia.
Sampai saat ini, pihaknya sudah melakukan tahap rekonstruksi baik secara digital maupun rekontruksi di tempat kejadian perkara untuk mengungkap modus kejahatan tersebut.
Insiden Penembakan
Baca juga: Istri TNI di Semarang Ditembak: Motor Pelaku Telah Dimodifikasi, Suami Korban Justru Menghilang
Dilaporkan sebelumnya, korban tiba-tiba saja ditembak orang tak dikenal (OTK) di depan rumahnya.
Akibatnya korban, wanita berinisial R tersebut mengalami luka tembak.
Di mana dua peluru mengenai tubuhnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan hal tersebut.
Pihaknya mengatakan mengatakan, satu proyektil bersarang di tubuh korban, sedangkan yang kedua tembus dan tertinggal di tempat kejadian perkara.
"Insiden penembakan ini terjadi pada sekitar pukul 12.00 WIB ketika suami korban sedang berada di lantai dua rumahnya," jelasnya saat di lokasi kejadian, Senin (18/7/2022), dilansir oleh Kompas.com.
Kombes Pol Irwan Anwar juga menyebut korban sebelumnya sudah diikuti oleh pelaku.
Dan beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian menyebut ada dua kendaraan yang dicurigai sebagai pelaku.
"Kemungkinan pelakunya lebih dari dua orang," imbuhnya.
Terduga Pelaku Terekam CCTV
Rupanya terduga pelaku juga terekam CCTV.
Korban ditembak seusai menjemput anaknya pulang dari sekolah.
Baca juga: Polisi Kantongi Identitas Penembak Istri TNI di Semarang, Kodim 0733 BS Siap Bantu Kejar Pelaku
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut terlihat ada dua terduga pelaku penembakan istri anggota TNI yang berboncengan menggunakan sepeda motor Ninja
Kedua pelaku memacu kendaraannya kencang saat melakukan penembakan, dikutip dari TribunJateng.com.
Seorang saksi mata, Agus Riyanto sebelum kejadian penembakan melihat terduga pelaku duduk di sebelah gapura sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia melihat ada tiga orang duduk di lokasi tersebut dan motor Ninja berwana hijau.
"Tiga orang duduk disitu mainan ponsel.
Agus curiga terhadap ketiga orang tersebut, namun bukan soal mereka pelaku penembakan.
"Motornya tidak ada plat nomornya, saya kira transaksi jual beli motor bodong," ucapnya.
Korban Sempat Melawan
Saat itu korban sempat melakukan perlawanan memukul menggunakan tas anaknya saat pelaku kabur.
Namun pukulan itu tidak mengenai pelaku.
Saat pelaku kabur korban sembari memegang perutnya berbegas masuk rumah.
Triyanto satu di antara warga saat itu mendengar adanya suara letusan senjata sebanyak 1 kali setelah adzan Dhuzur.
"Saya waktu itu belum keluar rumah. Tapi dapat kabar dari tetangga bahwa ada ribut-ribut dan teriak-teriak. Saat saya ke sini korban sudah dibawa ke rumah sakit," tutur dia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJateng.com/rahdyan trijoko pamungkas) (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)