Selama 3 Hari Kholidatunni’mah Dimutilasi, Imam Sobari Tidak Terlihat Keluar Masuk Kamar Kos
Mangkok dan lain-lainnya yang sebelumnya pakai air itu dan sudah dicuci, bau seperti darahnya tidak hilang-hilang atau masih membekas
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng Reza Gustav Pradana
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sebuah indekos di Bergas, Kabupaten Semarang Jawa Tengah menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi terhadap Kholidatunni’mah (24) yang dilakukan oleh Imam Sobari (32), pacar korban, Minggu (17/7/2022) lalu.
Saat hari kejadian, rekan-rekan satu kos-kosan sempat mengeluhkan aroma air dari kran kamar mandi kamarnya seperti aroma darah.
Padahal pasokan air di indekos tersebut berasal dari sumur yang berarti terbilang tidak berhubungan dengan adanya mutilasi tersebut.
“Waktu Minggu (24/7/2022) kemarin, saya lapor ke ibu kos, airnya seperti bau darah.
Bahkan, mangkok dan lain-lainnya yang sebelumnya pakai air itu dan sudah dicuci, bau seperti darahnya tidak hilang-hilang atau masih membekas.
Waktu itu masih belum tahu berita kejadian itu, paling penemuan potongan tangan di Ungaran dan itu saya tidak menyangka sama sekali kejadiannya di sini,” Junianton Siregar, salah satu penghuni indekos itu, kepada Tribunjateng.com, Kamis (28/7/2022).
Baca juga: 5 FAKTA Kasus Mutilasi di Ungaran: Pelaku Pernah Cabuli Korban, Suami Belum Tahu Istrinya Tewas
Imam Sobari membunuh korban dengan mencekiknya saat terbaring di tempat tidur dan memutilasinya di kamar mandi selama tiga hari berturut-turut hingga Selasa (19/7/2022).
Selama waktu tersebut, sejumlah tetangga kamar atau para penghuni satu kos dengan korban mengaku tidak menemukan hal-hal mencurigakan dari tingkah laku pelaku.
“Jarang terlihat, kamarnya selalu tertutup dan tidak melihat pelaku bolak-balik atau keluar masuk kamar kos,” kata Junianton.
Imam memutilasi Kholidatunn'imah di kamar mandi kos tersebut selama tiga hari dan membuang 11 potongan tubuh ke empat lokasi.
Bahkan menurut keterangan kepolisian, bagian isi perut dibuang ke septictank melalui kloset kamar mandi kos.
Memicu Ketakutan Warga Kos Lainnya
Dampak aksi pembunuhan dan mutilasi ini membuat sejumlah penghuni kos memilih pindah kos karena merasa takut akan aksi keji Imam Sobari memutilasi mantan pacarnya.
Seorang penjaga kos yang enggan disebutkan namanya mengatakan setelah informasi peristiwa pembunuhan dan mutilasi tersebut menyebar terdapat dua penghuni kamar, satu di antaranya yang menghuni kamar samping kamar korban berpamitan untuk tidak melanjutkan sewa kos.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.