Cerita Paman Nikahi Keponakan di Serang yang Berakhir Tragis, Istri Dibunuh gegara Bayinya Menangis
Cerita paman nikahi keponakan yang berakhir tragis datang dari Kabupaten Serang, Banten. Istri dibunuh karena tak mau menyusui bayinya yang menangis
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Cerita paman nikahi keponakan yang berakhir tragis datang dari Kabupaten Serang, Banten.
PW alias Adi (37) tega membunuh istrinya sendiri bernama Junaesih (37) gegara masalah sepele.
Pelaku emosi karena korban tak menyusui bayinya yang terus menangis.
Diketahui, selain berstatus sebagai suami istri, Adi dan Junaesih juga masih memiliki hubungan kekerabatan. Adi merupakan paman dari Junaesih.
Berikut kelengkapan cerita paman nikahi keponakan di Serang yang berujung tragis dirangkum dari Kompas.com dan TribunBanten.com, Rabu (3/8/2022):
Berawal pada tahun 2017
Baca juga: Sering Dimaki Karena Tidak Nafkahi Keluarga Selama 5 Tahun, Suami di Banten Bunuh Istrinya
Pernikahan Adi dan Junaesih terjadi pada tahun 2017 silam.
Keduanya memutuskan hidup bersama meskipun tidak direstui keluarga.
Adi dan Junaesih tetap nekat meski pernikahannya tidak sah secara agama dan negara.
Bahkan saat itu, sebetulnya Junaesih masih berstatus istri orang lain.
Junaesih akhirnya meninggalkan suami dan anaknya dan memilih hidup bersama dengan Adi.
Pernikahan Adi dan Junaesih sudah berjalan hingga 5 tahun dengan dikaruniai dua anak perempuan masing-masing berusia 5 tahun dan 40 hari.
Mereka tinggal di rumah kontrakan di Kampung Jati Lio, Desa Jatiwaringin, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Sehari-hari Adi mencari uang dengan bekerja di pabrik konveksi.
Nyatanya, penghasilan tak mampu menutup kebutuhan, Adi dan Junaesih kerap terlibat cekcok.
Puncak emosi Adi meledak dengan tega membunuh istrinya itu.
Baca juga: Fakta Baru Sobari Bunuh dan Mutilasi Mantan Kekasih, Ngaku ke Penjaga Kos Sudah Menikah Siri
Kronologi pembunuhan
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Shinto Silitonga membeberkan kronologi Adi membunuh Junaesih.
Semua bermula saat bayi mereka menangis pada Jumat (29/7/2022) dini hari.
Sementara Junaesih tengah tertidur di sampingnya.
Adi selanjutnya membangunkan dan menyuruh Junaesih memberi ASI ke bayi agar tangisannya berhenti.
Permintaan tidak digubris oleh Junaesih hingga membuat Adi kesal.
Adi yang dipenuhi emosi lalu membekap Junaesih dengan tilam atau matras.
Selama sekitar 2 menit Adi melakukan aksinya.
"Korban dibekap dan ditindih hingga korban tidak dapat bergerak dan kehabisan napas sampai akhirnya korban meninggal dunia," urai Shinto.
Baca juga: Selingkuhan Tidak Tahu Rencana Kopda Muslimin Bunuh Istrinya: Tolak Saat Diajak Kabur
Jasad korban dibuang
Shinto melanjutkan penjelasannya, Adi kemudian memasukan jasad istrinya ke dalam karung.
Adi dengan sepeda motornya membawa jasad istrinya untuk dibuang pada Sabtu (30/7/2022) dini hari.
Pelaku saat itu mengajak sang anak yang berusia 5 tahun.
"Karung berisi jasad korban dibawa keluar kontrakan lalu dibuang ke lokasi penemuan," tambah Shinto.
Kasus ini berhasil terungkap saat jasad korban ditemukan warga di tempat sampah di Kampung Jonjing, Desa Crukcuk, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang
Kini, Adi sudah ditahan oleh kepolisian. Ia dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.
Sedangkan anak korban sudah dirawat untuk memulihkan kondisi psikologisnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunBanten.com/Desi Purnamasari)(Kompas.com/Rasyid Ridho)