Satu Warga Jawa Tengah Suspek Cacar Monyet, Pakar IDI Minta Tak Anggap Remeh
Pakar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban minta Indonesia tak menganggap remeh kasus suspek cacar monyet di Jawa Tengah.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menyatakan, saat ini warga tersebut sedang menjalani isolasi.
Syahril menegaskan, seorang warga itu bukanlah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
"Seorang laki-laki, 55 tahun suspek monkeypox serta bukan PPLN."
"Saat ini dirawat isolasi di rumah sakit swasta untuk perawatan dan pemeriksaan lanjut. Memastikan cacar monyet atau bukan," kata Syahril, Rabu (3/8/2022).
Syahril mengatakan, pendeteksian akan dilakukan melalui pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
"Akan dilakukan pemeriksaan lab PCR untuk memastikannya. Bisa saja hanya cacar biasa atau penyakit lain bukan monkeypox," kata Syahril.
Upaya Mitigasi oleh Kemenkes
Diwartakan Tribunnews, Monkeypox atau cacar monyet saat ini telah ditetapkan sebagai darurat global oleh lembaga kesehatan dunia (WHO).
Berbagai mitigasi telah dilakukan Kemenkes untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya Monkeypox di Indonesia.
Pertama, memperkuat pemeriksaan suraveilans di pintu masuk ke negara baik darat, laut dan udara.
Kedua, meminta seluruh dinkes provinsi dan Kabupaten/Kota, KKP, laboratorium, rumah sakit, puskesmas dan fasyankes lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan;
Terutama pasca penetapan Monkeypox sebagai PHEIC oleh WHO pada 23 Juli lalu.
Kemenkes juga telah menyiapkan dua laboratorium rujukan pemeriksa Monkeypox di Indonesia.
Yakni di Pusat Studi Satwa Primata LPPM IPB dan Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. Sri Oemiyati BKPK.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rina Ayu Panca Rini/Aisyah Nursyamsi)