Guru Ngaji Cabuli 5 Muridnya di Bogor, Modus Beri Air Minum yang Bisa Buat Korban Pintar Mengaji
S alias C (30) di Bogor diduga melecehan lima muridnya. Modusnya, beri air minum yang bisa membuat korban pintar mengaji.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru ngaji berinisial S alias C (30) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat diduga melecehkan muridnya.
Hingga saat ini ada lima murid perempuan di bawah umur yang dilaporkan menjadi korban pelecehan oleh pelaku.
Rentang usia anak yang menjadi korban pelecehan pelaku yakni 11-14 tahun.
Kapolres Bogor AKBP Imam Imanuddin membenarkan kasus pelecehan seksual tersebut.
Kasus ini, kata dia, sudah dilaporkan oleh korban didampingi para orangtua pada Senin (29/8/2022) siang.
"Iya betul, kejadiannya di Cigudeg," jelasnya, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Fakta Pelecehan Sesama Jenis oleh Kepala MI di Purbalingga: 3 Tahun Cabuli Siswa, Modus Beri Uang
Kasus ini terungkap saat orangtua korban mulai curiga dengan tingkah anaknya.
Pasalnya, sang anak tiba-tiba berhenti mengaji.
Salah satu murid kemudian berani menceritakan kejadian yang menimpanya.
Demikian disampaikan oleh Kepala Desa (Kades) Cigudeg, Andi Supriadi.
"Awalnya pada enggak mau bicara, nah baru tiga hari kemarin itu akhirnya mereka berani ngomong ke ortu masing-masing setelah dilakukan pendekatan," ujarnya.
Andi menuturkan, perbuatan bejat pelaku itu dilakukan di rumah atau tempat dia mengajar ngaji.
Pelaku juga melakukan aksinya di belakang musala dan kamar secara bergantian.
Aksi bejat pelaku diduga dilakukan secara berulang atau terhitung satu hingga dua kali.
Pelecehan seksual tersebut sudah terjadi sekira setahun lalu.
Untuk melancarkan aksinya, pelaku memberi korban air minum.
Baca juga: Pria di Kalimantan Selatan Rudapaksa Anak Kandungnya 5 Kali: Pelaku Mengaku Tergiur
Pelaku berdalih air minum itu bisa membuat korban pintar mengaji, dikutip dari Tribunnews Bogor.
"Kalau pengakuan anak-anak (korban) mah bilangnya supaya pintar ngaji."
"Karena dikasih air minum dulu, tapi saya desak katanya sebenarnya nafsu dan khilaf," ujar Ketua RT setempat, Mamat.
Pelaku melancarkan aksinya dengan meraba dam mencium bagian sensitif tubuh korban.
Namun, ada juga korban yang diminta untuk melakukan hubungan layaknya suami istri dengan pelaku.
"Sejauh ini yang tiga orang sepertinya baru diraba-raba, kata orangtua korban nih, enggak sampai menjurus ke persetubuhan."
"Walaupun yang 2 lagi ada indikasi sudah disetubuhi. Nah, selama ini tuh para orangtua malu karena bakal jadi aib kalau dilaporkan."
"Akhirnya kita paksa untuk melapor tadi pagi ke Polres Bogor," kata Kepala Desa.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani, Kompas.com/Afdhalul Ikhsan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.