Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kanit Provost Tembak Mati Aipda Ahmad Karnain, Kapolsek Way Pengubuan AKP M Ali Mansyur Dicopot

Buntut kasus penembakan, Kapolsek Way Pengubuan AKP M Ali Mansyur dicopot dari jabatannya. Posisinya digantikan oleh Iptu Andi Meiriza Putra.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kanit Provost Tembak Mati Aipda Ahmad Karnain, Kapolsek Way Pengubuan AKP M Ali Mansyur Dicopot
Tribunlampung.co.id/ Joeviter Muhammad/ Fajar Ihwani Sidiq
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad didampingi Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menunjukan barang bukti kasus polisi tembak polisi di Lampung Tengah, Senin (5/9/2022) (kiri) dan Jenazah Aipda Karnain dibawa pulang ke rumah dukasetelah menjalani autopsi di RS Bhayangkara (kanan). Kasus penembakan yang menewaskan Bhabinkamtibmas Aipda Ahmad Karnain berbuntut panjang. Terkini Kapolsek Way Pengubuan AKP M Ali Mansyur dicopot dari jabatannya. 

Namun, sebelum sampai ke kamarnya, Aipda Ahmad Karnain roboh.

"Aipda Karnain tersungkur di depan istri dan kedua anaknya, sementara pelaku berlari meninggalkan TKP," ujar Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, Senin.

Aipda Ahmad Karnain lalu dibawa ke rumah sakit oleh istrinya, dibantu oleh sejumlah warga sekitar menggunakan mobil Toyota Yaris warna hitam.

Tim Inafis Polres Lampung Tengah tiba di TKP sekitar pukul 22.30 WIB.

Dari hasil penyelidikan, tim gabungan Tekab 308 dan Provost Polres Lampung Tengah kemudian mengamankan Aipda Rudi Suryanto di rumahnya, Kampung Karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Senin dini hari sekitar pukul 02.15 WIB.

Baca juga: Terungkap Motif Polisi Tembak Polisi di Lampung, Pelaku Sakit Hati Istri Disebut Belum Bayar Arisan

Motif Penembakan

Motif Kanit Provost menembak Bhabinkamtibmas ini diungkap oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya dalam konferensi pers, Senin.

BERITA REKOMENDASI

Menurut Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, motif penembakan itu lantaran Aipda Rudi Suryanto sakit hati terhadap korban.

"Pelaku melihat di grup WhatsApp bahwa korban telah membeberkan informasi mengenai istri pelaku yang belum membayar arisan online," kata AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

Saat pelaku melaksanakan piket, AKBP Doffie menjelaskan, sang istri menelepon dan mengatakan sedang sakit.

Pelaku kemudian meminta izin untuk kembali ke rumah.

"Rumah pelaku tidak berjauhan dengan rumah korban," kata AKBP Doffie.


Dalam perjalanan pulang, beber AKBP Doffie, korban teringat perlakuan korban sembari teringat kondisi sang istri yang sedang sakit.

"Saat pelaku melintasi rumah korban, pelaku melihat korban sedang duduk di teras rumahnya," ujar AKBP Doffie.

“Ketika pelaku sampai di depan pagar rumah korban, pelaku melakukan penembakan sebanyak satu kali ke bagian dada sebelah kiri korban,” sambung AKPB Doffie.

"Saat berada di rumah korban, pelaku masih berpakaian dinas lengkap serta membawa senjata api," katanya lagi.

Berdasarkan keterangan pelaku, lanjut AKBP Doffie, saat melakukan penembakan, pelaku hanya seorang diri, dengan diketahui beberapa saksi di sekitar rumah korban.

"Saksi yang melihat, membawa korban ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Gunung Sugih (Lampung Tengah), sementara pelaku melarikan diri," ujar AKBP Doffie.

"Setiba di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia," tambahnya. (Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter / Fajar Ihwani Sidiq)

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kapolsek Way Pengubuan Dicopot Buntut Kasus Kanit Provost Tembak Bhabinkamtibmas

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas