UPDATE Santri Gontor Tewas Dianiaya: Ponpes Bantah Tutupi Kasus, Polisi Mulai Temukan Titik Terang
Kasus tewasnya santri Gontor berinisial AM asal Palembang, Sumatera Selatan, terus bergulir. Berikut sejumlah update informasinya.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
Turut hadir juga Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, dan jajaran dalam rangkaian oleh TKP kemarin.
"(Pondok Modern Darusalam Gontor) bersama keluarga almarhum dan aparat kepolisian berkomitmen kuat menyelesaikan kasus ini sampai tuntas," tegas Noor.
Akui ada tindak dugaan tindak penganiayaan
Noor dalam konferensi pers juga tidak menampik adanya dugaan tindak penganiayaan di lingkungan pondok pesantren yang menewaskan AM.
Meskipun demikian, Noor tidak bisa menjelaskan secara detil terkait kronologi hingga motif kasus ini.
Pihak PMDG menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Ponorogo.
Noor juga menegaskan, kepada terduga pelaku yang menganiaya korban AM hingga tewas sudah diberikan sanksi tegas.
Baca juga: Tangis Pilu Ibu Santri Gontor Tak Ingin Kematian Anaknya Terulang Pada yang Lain, Hentikan Kekerasan
"Seluruh pelaku kekerasan sudah kami keluarkan atau kami usir dari pondok pada hari yang sama saat Ananda AM dinyatakan wafat dan dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
"Ini adalah sanksi terberat dalam pendidikan Gontor. Nantinya, terkait hukum negara, tentunya kami serahkan kewenangannya kepada pihak kepolisian," lanjut Noor.
Terakhir Noor mengatakan, meninggalnya AM dalam kasus ini menjadi kesedihan yang mendalam untuk keluarga besar Pondok Modern Darusalam Gontor.
Polisi temukan titik terang
Polres Ponorogo mulai menemukan titik terang terkait tewasnya santri berumur 17 tahun itu.
Termasuk sudah mengantongi nama terduga pelaku berserta motifnya.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur Cahyono Wibowo, membeberkan kasus bermula saat AM menjadi Ketua panitia dalam perkemahan Kamis Jumat (Perkajum) pada bulan Agustus 2022 lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.