Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Rahmat, Berhenti Kuliah, Gagal Tes Polisi, Kini Punya 51 Cabang Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang

Pria asal Minangkabau, Sumatera Barat ini mempunyai 51 cabang usaha nasi goreng (Nasgor) yang bernama Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang.

Editor: Srihandriatmo Malau
zoom-in Kisah Rahmat, Berhenti Kuliah, Gagal Tes Polisi, Kini Punya 51 Cabang Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang
Tribun Bengkulu
Kisah pengusaha inspiratif, Rahmat Hidayat pengusaha nasgor sukses yang sempat berhenti kuliah dan gagal tes polisi namun terus berusaha hingga kini dia memiliki 51 cabang nasgor Mak Etek Bumbu Rendang 

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Rahmat Hidayat (25), bisa dibilang pengusaha muda yang sukses di Kota Bengkulu.

Pria asal Minangkabau, Sumatera Barat ini mempunyai 51 cabang usaha nasi goreng (Nasgor) yang bernama Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang.

Cabang Nasgor miliknya tidak hanya tersebar di Kota Bengkulu saja, namun ada juga cabang di provinsi lain seperti Sumatera Utara, Pekan Baru dan Sumatera Barat.

Usaha nasgor Mak Etek Bumbu Rendang tersebut sudah 4 tahun dilakoninya.

Dia menceritakan, usaha nasgor ini dia jalani setelah berhenti kuliah di semester kedua untuk mengikuti tes Polri namun gagal se.

Per hari, dia mampu menjual 150 hingga 200 porsi nasgor dengan omset di atas Rp 2 juta 

“Saya di tahun 2015-2016 hanya kuliah 2 semester saja karena ingin mencoba tes instansi polri dan 2 kali saya gagal tes,” ujarnya, Rabu (14/09/2022).

Berita Rekomendasi

Sebelum menjalani bisnisnya saat ini, Rahmad pernah menjadi seorang sales handphone, kerja di bengkel variasi mobil, hingga jualan es oyen.

Lalu di tahun 2018 persisnya akhir Desember, Rahmat memilih fokus membuka usahanya sendiri jual nasi goreng yang dia namai Nasgor Mak Etek Bumbu Rendang.

Penamaan kedai nasgor mak etek ini diharapkannya bisa membesarkan brand lokal daerahnya yang bisa bersaing dengan kompetitor lainnya/

Nama Mak Etek sendiri sudah familiar dan menjadi ikon Sumatera Barat. Penamaan mak etek salah satu nama panggilan keponakan dengan pamannya. Karena yang dibawa asli produk lokal yang memang asli dari Sumatera Barat.

Alasan memilih kedai warna pink sendiri karena ingin coba tampil beda,  dan ingin buktikan bahwasannya warna pink itu tidak harus identik dengan wanita dan memberikan kesan tampil beda untuk konsumen terhadap kedainya.

Usaha nasgor Mak Etek Bumbu Rendan tersebut dia rintis dengan modal awal cuma Rp 2 juta saja. Untuk keperluann bahan per hari serta untuk peralatan masak. Sedangkan modal gerobak meminjam dengan teman yang dulu pernah jualan nasgor juga tetapi sudah bangkrut. 

“Jangankan untung, untuk belanja bahan jualan saja harus hutang dulu,” kenangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas