Temuan Tulang Kaki Bergelantungan di Ayunan dan Tengkorak di Tanah Gegerkan Pelalawan Riau
Korban juga sering bermain ke kebun tua tempat penemuan tulang belulangnya, namun saat dicari sebelumnya tidak ketemu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru Johannes Wowor Tanjung
TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Menghilang sejak 3 bulan lalu, Ali Akbar (35), warga Desa Dusun Tua Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Palalawan Provinsi Riau yang selama ini diketahui Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Ia ditemukan dalam kondisi tulang belulang di Desa Pesaguan, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Kamis (15/9/2022).
Tulang tengkorak ditemukan tergeletak di tanah sedangkan kakinya tampak begelantungan di ayunan kain yang dipasang di pohon kulim di kebun tersebut.
Awalnya tulang belulang manusia itu ditemukan pertama kali oleh warga bernama Kadar (50) yang tinggal di Desa Pesaguan, Pangkalan Lesung.
Penemuan itu dilaporkan aparat desa dan ke Polsek Pangkalan Lesung.
Baca juga: Heboh Penemuan Tulang dan Tengkorak Manusia di Binjai, Ditemukan juga Bra Hitam dan Cincin
"Kemudian personil polisi turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap tukang belulang itu. Saat ditelusuri akhirnya identitas korban terungkap," kata Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK melalui Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Liston Sihombing, Jumat (16/9/2022).
Penuturan saksi Kadar kepada polisi, awalnya ia pergi ke Kebun Tua Desa Pesaguan sekitar pukul 12.00 WIB.
Ia hendak mencari kulit asam kandis di dalam kebun.
Setelah menyusuri perladangan itu, akhirnya ia menjumpai pohon kulim.
Namun ada benda yang menarik perhatiannya dan saat didekati ternya tengkorak kepala manusia.
Di sekitar tengkorak itu terlihat gumpalan hitam bekas pembusukan mayat yang berserakan di tanah.
Ia kemudian melihat ke atas pohon kulim itu dan melihat ada tempat tidur yang terbuat dari kain mirip ayunan yang bergantung.
Bahkan Kadar juga menemukan tulang kaki manusia yang masih bergelantungan di ayunan di atas pohon tersebut.
Kadar menghuni temannya Rasyid (43) dan Alias Saleh (35) untuk melaporkan temuan tukang belulang manusia itu.
"Mereka kemudian melapor ke kita untuk memastikan tulang belulang itu milik manusia atau bukan. Kita turun ke lokasi dan melakukan pengecekan," tambah Kapolsek Liston Sihombing.
Setelah personil polisi tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ternyata benar tengkorak itu merupakan manusia yang telah meninggal beberapa lama.
Sekitar pukul 14.00 wib Unit Identifikasi Polres Pelalawan sampai di TKP dan menemukan tulang manusia yang sudah terpisah dan berserak di beberapa tempat di dekat lokasi penemuan tengkorak kepala.
Baca juga: Penyebab Empty Sella Syndrome, Waspadai Gejala Sakit Kepala dan Tertekan di Dalam Tengkorak
Pencarian identitas korban terungkap dari sendal yang didapat di lokasi tulang belulang itu.
Seorang warga bernama Syarifah mengenali sendal tersebut milik adiknya bernama Ali Akbar.
Dari keterangan keluarga, korban Ali Akbar mengalami gangguan kejiwaan atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) selama ini.
Korban memang sering jalan-jalan sendiri, tetapi masih pulang ke rumah.
"Namun sekitar 3 bulan yang lalu korban pergi dari rumah dan tidak pulang lagi ke rumah. Keluarga sudah mencari ke tempat-tempat dimana korban biasa jalan," tambah AKP Liston Sihombing.
Korban juga sering bermain ke kebun tua tempat penemuan tulang belulangnya, namun saat dicari sebelumnya tidak ketemu.
Bantal dan tempat tidur diambil dari sebuah pondok kebun warga.
Kemudian Tim Identifikasi mengumpulkan tulang belulang dan membawanya ke Puskesmas Pangkalan Lesung lalu menyerahkan kepada pihak keluarga.
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Tulang Kaki Bergelantungan di Pohon Kulim, Merinding, Petani di Pelalawan Temukan Tengkorak Manusia