MAH Pemuda Madiun Cerita Awal Mula Kenal Hacker Bjorka hingga Diberi Uang Rp 1,5 Juta
Kini MAH pemuda Madiun itu telah dijadikan tersangka oleh polisi atas aksinya yang merugikan negara.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Tak ada yang menyangka pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatulloh alias MAH (21 tahun) itu ikut membantu hacker yang paling dicari saat ini yakni Bjorka.
Pemuda yang sehari-hari katanya penjual es di pasar ini merupakan warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Kini MAH pemuda Madiun itu telah dijadikan tersangka oleh polisi atas aksinya yang merugikan negara.
Baca juga: Dimana Keberadaan Hacker Bjorka? Ini Jawaban MAH Pemuda Madiun yang Jadi Tersangka
MAH buka suara
MAH (21), tersangka peretasan yang ikut membantu Hacker Bjorka, akhirnya buka suara terkait modus dan motivasinya hingga masuk kedalam lingkaran peretas 'Bjorka'.
Ditemui di rumahnya di Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, MAH mengatakan sedari awal ia memang mengagumi Bjorka.
"Memang nge-fans, penasaran juga tapi sekarang sudah tidak terlalu nge-fans seperti sebelumnya," kata MAH, Sabtu (17/9/2022).
Awal mula dia bisa masuk jaringan tersebut saat masuk ke dalam grup privat di media sosial percakapan, Telegram, Bjorka.
Di grup privat tersebut terdapat beberapa informasi terkait Bjorka termasuk data yang diretas dan pernyataan Bjorka lainnya.
Ia pun lalu berinisiatif membuat channel Telegram dengan nama Bjorkanism.
Di situ MAH, mengunggah tiga konten pada tanggal 8 September, 9 September, dan 10 September.
Tiga unggahan tersebut berjudul Stop Being Idio, the next leaks will come from the president of Indonesia, dan support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon.
"Kontennya saya dapat di grup privat, lalu saya unggah di channel," lanjutnya.
Channel tersebut ternyata diminati oleh Bjorka. Dan dibeli oleh Bjorka.
"Bjorka menghubungi saya, minta e-wallet saya lalu dibeli 100 dolar bitcoin," ungkap MAH.
Ia tidak sempat untuk melakukan tawar menawar dan setuju saja dibeli dengan harga segitu.
"Setelah itu sudah diambil alih sana, bukan saya lagi yang pegang. Jadi saya cuma upload tiga (konten) yang awal," ucap MAH.
"Followers-nya sekitar 60 ribu," lanjutnya.
Uang tersebut lalu ia rupiahkan senilai lebih kurang Rp 1,5 juta.
"Sudah habis uangnya, sebelum ditangkap saja sudah habis buat bayar hutang sana sini," pungkasnya.
Dimana Sebenarnya Hacker Bjorka?
Pertanyaannya, dimanakah hacker Bjorka yang beberapa waktu belakangan bikin heboh itu?
MAH mengatakan dia tak tahu, hanya yang dia tahu Bjorka ada di luar negeri.
Ia menduga Bjorka di luar negeri karena selama ini komunikasinya dengan bahasa Inggris.
"Saya gak terlalu ngurusin dia, tahunya saya dia di luar negeri kan pakai bahasa Inggris terus," kata MAH.
MAH sang Bjorka Madiun mnegaku baru kenal dengan seseorang yang kemuan menamakan dirinya Bjorka.
Perkenalan dan komunikasi ini melalui medsos telegram.
"Kenal pertama kali awal Sepetember (lupa saya) kalau gak salah," kata MAH.
Alasan Polisi Jadikan MAH Tersangka
MAH ditangkap karena diduga membantu hacker Bjorka membuat grup telegram. Dia kini telah ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian.
"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri, Kombes Ade Yaya Suryana kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).
Yaya menuturkan, tersangka MAH diduga berperan membuat grup telegram dengan nama Bjorkanism.
Dia menuturkan, bahwa channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.
"Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism.
Selanjutnya, channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkapnya.
Dijelaskan Yaya, tersangka pernah mengunggah di channel @Bjorkanism sebanyak tiga kali yaitu tanggal 8 September 2022. Isinya terkait konten Bjorka yang berjudul Stop Being Idiot.
"Kemudian tanggal 9 September 2022 dalam tanda petik the next leaks will come from the president of Indonesia. Dan tanggal 10 September 2022 dalam tanda petik to support people who has stabbling by holding demonstration in Indonesia regarding the price fuel oil, i will publish myPertamina database soon. Jadi itu yang dipublish oleh tersangka tersebut," jelasnya.
Sumber: Tribunnews.com/Surya.co.id