Ribuan Buruh Demo di Kantor Gubernur Jatim Tolak Kenaikan Harga BBM, Sampaikan 7 Tuntutan
Senin (19/9/2022), ribuan buruh dari berbagai elemen serikat buruh se-Jatim kembali melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Jatim.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Surabaya kembali berlanjut.
Senin (19/9/2022), ribuan buruh dari berbagai elemen serikat buruh se-Jatim kembali melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan No 110, Alun-alun Contong, Bubutan, Surabaya.
Mereka menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan meminta revisi kembali upah minimum kabupaten/kota (UMK) 2022 di Jatim.
Massa buruh diperkirakan berasal dari berbagai daerah di Jatim. Mulai dari Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten/Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kab/Kota Pasuruan, Malang Raya, Kabupaten Tuban, Kab/Kota Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, hingga dari Kabupaten Banyuwangi.
Baca juga: Sejumlah Elemen Kembali Gelar Demo Tolak Kenaikan BBM Siang Ini, 1.600 Personel Disiagakan
Rencananya, massa buruh akan berkumpul untuk menunggu kedatangan massa dari daerah lain di titik kumpul utama di Mall CITO/Bundaran Waru.
Kemudian, massa akan bergerak bersama menuju Kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur dengan rute melalui Jalan A. Yani - Jalan Wonokromo-Jalan Raya Darmo-Jalan Urip Sumoharjo-Jalan Basuki Rahmat-Jalan Embong Malang-Jalan Blauran-Jalan Bubutan-Jalan Kebon Rojo-Jalan Pahlawan.
Kabarnya, Presiden Konfederasi Serikat Pekerjaan Indonesia (KSPI) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Buruh, Said Iqbal, bakal ikut dalam barisan rombongan buruh yang akan berkumpul lebih dulu di depan Cito Mall atau Bundaran Waru.
"(Rencana kedatangan Said Iqbal), masih tentatif," ujar Wakil Ketua FSPMI Jatim Nurudin Hidayat saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Senin (19/9/2022).
Namun, dalam agenda demonstrasi buruh yang digelar hari ini, bakal ada tujuh poin tuntutan yang bakal terus disuarakan.
Tuntutan tersebut berkisar mengenai tinjauan kritis atas kebijakan kenaikan harga BBM yang dianggap oleh kalangan buruh berpotensi menurunkan daya beli masyarakat, apalagi diperparah dengan tidak adanya kenaikan upah.
Kemudian, menganggap kebijakan kenaikan BBM tidak tepat mengingat adanya penurunan harga minyak dunia.
Dan terakhir, kalangan buruh menganggap kenaikan harga BBM bakal memicu efek domino adanya pemutusan hubungan kerja di sejumlah sektor industri yang terdampak atas kebijakan tersebut.
Baca juga: Demo BEM SI Tolak Kenaikan BBM Bubar, Jalan Merdeka Barat kembali Dibuka
Berikut 7 pernyataan buruh terkait demo hari ini:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.