Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buntut Kasus Dugaan Pemukulan terhadap Mahasiswa Unpatti, Pekan Depan Dosen FU Diperiksa Polisi

Pekan depan oknum dosen berinisial FU yang dilaporkan melakukan pemukulan terhadap mahasiswa bakal diperiksa polisi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Buntut Kasus Dugaan Pemukulan terhadap Mahasiswa Unpatti, Pekan Depan Dosen FU Diperiksa Polisi
TribunAmbon.com/Fandi
Salim Souwakil, seorang mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Program Studi (Prodi) Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Unpatti Ambon diduga menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh oknum dosen berinisial FU. Pekan depan oknum dosen berinisial FU bakal diperiksa polisi. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

TRIBUNNEWS.COM, AMBON – Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oleh seorang oknum dosen Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon terhadap mahasiswa bernama Salim Souwakil  berbuntut panjang.

Setelah korban Salim Souwakil melaporkan kasus ini ke polisi, pekan depan oknum dosen berinisial FU bakal diperiksa terkait dugaan penganiayaan mahasiswa Unpatti Ambon.

"Iya dalam minggu ini kita akan periksa terduga pelaku," kata Kapolsek Teluk Ambon, Iptu Rizky Arif kepada TribunAmbon.com di Mapolda, Kamis (22/9/2022).

FU adalah dosen prodi ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unpatti Ambon.

Baca juga: Mahasiswa Dipukul Oknum Dosen Unpatti, Rekan-rekannya Protes Sambil Bakar Ban: Harus Dipecat

Sementara korban penganiayaan Salim Souwakil adalah mahasiswanya di prodi ekonomi.

Kapolsek menjelaskan, sehari pasca kejadian, Selasa (20/9/2022), keluarga korban langsung membuat laporan polisi.

Berita Rekomendasi

Hari ini korban divisum.

"Iya kalau tidak salah Selasa kemarin kita sudah menerima laporan dari korban dan sudah kita lakukan visum juga," pungkasnya.

Jika terduga pelaku sudah diperiksa, maka dilanjutkan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.

"Kasus ini masih berproses ya, nanti saya info lanjut lagi," pungkasnya.

Sementara itu, ditemui TribunAmbon.com, Kamis (22/9/2022), korban mengaku masih kesakitan.

Baca juga: Pihak Kampus Mengaku Tak Tahu Keberadaan FU, Oknum Dosen yang Dilaporkan Pukul Mahasiswa Unpatti

Salim Souwakil kemudian menunjukkan bekas pukulan di wajahnya yang masih tampak memar.

Dia juga kesulitan menelan makanan dampak pukulan keras pada bagian kiri rahang.

Selain itu, dia juga mengaku masih trauma atas kejadian tersebut.

"Sakit, saya juga masih takut," kata Souwakil.

Salim Dipukul dan Ditampar

Sebelumnya Salim Souwakil, seorang mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) Program Studi (Prodi) Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Unpatti Ambon diduga menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh oknum dosen berinisial FU.

Aksi unjuk rasa mahasiswa yang protes terkait kasus pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh oknum dosen Universitas Pattimura (Unpatti) di halaman Fakultas FKIP, Selasa (20/9/2022).
Aksi unjuk rasa mahasiswa yang protes terkait kasus pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh oknum dosen Universitas Pattimura (Unpatti) di halaman Fakultas FKIP, Selasa (20/9/2022). (Tribun Ambon/Fandi Wattimena)

Menurut keterangan korban, dirinya dipukul pada bagian wajah enam kali hingga mengakibatkan memar.

"Lima kali tampar dan satu kali pukulan," kata Salim saat menggelar aksi unjuk rasa di depan halaman Prodi Ekonomi, Selasa (20/9/2022) siang.

Peristiwa pemukulan tersebut terjadi di ruang kuliah, Senin (19/9/2022) sore.

Saat itu dia bersama sejumlah temannya tengah berbincang.

Lantas, datang FU sembari menanyakan perihal kegiatan mereka.

Di saat yang sama, teman korban juga meminta mereka untuk segera meninggalkan ruang kelas.

Baca juga: BODONG, Polisi: Pelat Mobil Pelaku Pemukulan di Tol Dalam Kota Seharusnya Untuk Mobil Sedan

Sontak, korban langsung menjawab, namun FU malah langsung mendatangi korban dan melayangkan pukulan ke arah wajah.

Setelah melancarkan aksinya, FU langsung meninggalkan korban.

"Saya jawab 'iyo' untuk teman saya, tapi dikira jawaban itu tuk dosennya," ujarnya.

Menurutnya, dosen tersebut merasa tersinggung dengan jawabannya yang dinilai tidak sopan.

Padahal jawaban korban ditujukan untuk teman seangkatannya.

Dia pun menduga oknum dosen itu dalam keadaan mabuk.

Aksi unjuk rasa buntut kasus pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh Dosen Unpatti di halaman Fakultas FKIP, Selasa (20/9/2022).
Aksi unjuk rasa buntut kasus pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh Dosen Unpatti di halaman Fakultas FKIP, Selasa (20/9/2022). (Istimewa)

"Tercium bau miras," cetusnya.

Atas kejadian itu, puluhan mahasiwa pun menggelar aksi unjuk rasa.

Sejumlah mahasiswa mendatangi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Selasa (20/9/2022) menuntut pihak kampus segera menindak oknum dosen Unpatti FU.

Aksi unjuk rasa mahasiswa yang protes terkait kasus pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh oknum dosen Universitas Pattimura (Unpatti) di halaman Fakultas FKIP, Selasa (20/9/2022). (Tribun Ambon/Fandi Wattimena)

Di depan gedung fakultas, massa membakar ban bekas sembari berorasi.

"Oknum dosen itu harus dipecat," teriak salah seorang pengunjuk rasa, Selasa.

Sontak aksi mahasiswa menjadi tontonan warga kampus.

Sejumlah dosen pun ikut menyaksikan aksi itu.

Korban pemukulan, Salim Souwakil juga hadir.

Sementara itu oknum dosen FU hingga berita ini diunggah belum berhasil dikonfirmasi.

Kampus Tak Tahu Keberadaan Sang Dosen

Sementara itu pihak kampus melalui Sekretaris Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura (Unpatti), Gerald Latuserimala mengaku tak tahu keberadaan FU, oknum dosen yang dilaporkan melakukan pemukulan terhadap salah satu mahasiswa, Salim Souwakil.

Namun demikian Gerald Latuserimala tak menampik telah mengetahui insiden pemukulan mahasiswa yang dilakukan oleh dosen Unpatti itu.

Hingga Selasa (20/9/2022) siang pihak kampus belum mendapat klarifikasi langsung terduga pelaku FU.

"Pihak Jurusan telah mengetahui kejadian tersebut, tetapi pengakuan dari FU sebagai pelaku secara langsung kepada pihak jurusan belum ada, jadi kami juga harus mendengar keterangan dari kedua belah pihak secara langsung," kata Gerald Latuserimala kepada TribunAmbon.com, Selasa (20/9/2022).

Terkait aksi protes mahasiswa menyikapi kasus pemukulan itu, Latuserimala menyarankan agar korban membuat laporan tertulis yang ditujukan ke jurusan.

Kemudian baru akan dipertemukan kedua pihak untuk penyelesaian masalah tersebut.

Namun jika terbukti bersalah oknum dosen itu tetap akan disanksi sesuai prosedur.

"Jadi kita tunggu saja laporan tertulis dari pihak korban kepada program studi lalu pihak program studi meneruskan kepada pihak jurusan."

"Setelah laporan itu masuk ke jurusan baru kita telusuri. Kalau benar akan kita proses lewat tindakan administratif sesuai aturan yang ada," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Mahasiswa Unpatti Dianiaya Hingga Memar Tak Bisa Kuliah, Pekan Ini Pelaku Diperiksa Polisi

Sumber: Tribun Ambon
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas