Jadi Destinasi Wisata Baru, KRI Ki Hajar Dewantara akan Ditenggelamkan di Perairan Buleleng
Freddy menyebut, kapal tersebut idealnya ditenggelamkan di kedalam laut 20 hingga 40 meter di bawah permukaan laut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Ratu Ayu Astri Desiani
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Kapal perang TNI AL Ki Hajar Dewantara akan dijadikan destinasi wisata bahari baru di Bali.
Kapal perang itu nantinya akan ditenggelamkan di perairan laut Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Buleleng.
Rencana penenggelaman kapal perang ini dibahas dalam rapat yang diselenggarakan oleh Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana dengan mengundang Pemprov Bali serta Bali Tourism Board (BTB), pada Selasa (27/9).
Rapat diselenggarakan di ruang rapat lobi kantor Bupati Buleleng.
Lihadnyana mengatakan, secara teknis kapal itu telah disepakati bersama Pemprov Bali, akan ditenggelamkan di perairan laut Desa Pacung.
Desa ini dipilih untuk menggaungkan destinasi wisata yang ada di wilayah Buleleng bagian timur.
Pemkab imbuh Lihadnyana, saat ini sedang menyiapkan surat permohonan hibah kepada Kepala Staf Angkatan Laut sehingga kapal tersebut ditargetkan dapat ditenggelamkan pada akhir 2022 ini.
Baca juga: Pria Buleleng Ditangkap karena Bawa Kabur ABG dan Dicabuli, Polisi Beberkan Fakta Hubungan Keduanya
Disinggung terkait pengelolaan wisata bahari ini nanti, Lihadnyana menyebut harus secara three partied, mengingat kewenangan perairan laut ada di Pemprov Bali, sementara status kapal menjadi Pemkab Buleleng, dan pengelolaanya akan diserahkan pada Bali Tourism Board (BTB).
Biaya untuk merestorasi, membawa kapal ke Buleleng, penenggelaman hingga pemeliharaan kapal tersebut nantinya akan menjadi tanggung jawab BTB.
"Three partied ini akan menjadi semacam pijakan kami dalam mengelola sebuah destinasi baru.
BTB jelas harus melibatkan masyarakat lokal Buleleng. Ini akan jadi destinasi baru, sehingga ada keseimbangan antara pengembangan pariwisata Bali Selatan dengan Bali Utara," jelas Lihadnyana.
Wakil Sekretaris BTB, Freddy SPS mengatakan, dalam mengelola wisata bahari ini, pihaknya tentu akan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Desa Pacung.
Wisata bahari ini diyakini Freddy nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, sebab akan berdampak pada pengembangan hotel dan penginapan, tempat makan, serta wisata lainnya yang ada di Kecamatan Tejakula.
Selain menjadikan Kapal Perang Ki Hajar Dewantara sebagai destinasi, Freddy menyebut pihaknya juga akan membangun museum dan membuat replika dari kapal tersebut di daratan Desa Pacung.
Museum ini dibuat untuk memberikan edukasi kepada wisatawan, terkait sejarah dari kapal tersebut.
Freddy menyebut, kapal tersebut idealnya ditenggelamkan di kedalam laut 20 hingga 40 meter.
Sementara terkait sasaran, wisata bahari saat ini banyak diminati oleh wisatawan asal Eropa dan Asia.
"Wisata bahari di Karangasem dari kapal Japanese Wreck, namun keberadaanya saat ini sudah mulai berkarat. Maka kita membutuhkan tempat yang baru.
Wisata selam ini minatnya khusus, kebanyakan yang terjadi di Karangasem itu banyak dikunjungi wisatawan Eropa. Belakangan Asia juga sudah semakin banyak," tandasnya. (rtu)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kapal Perang Ki Hajar Dewantara Akan Ditenggelamkan di Desa Pacung