Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Video Ibu di Bengkulu Pukuli Anak Pakai Sapu, Kesal Korban Rewel dan Makan Mie sampai 3 Kali

Berikut informasi lengkap terkait viral video ibu pukuli anak di Bengkulu. Pelaku mengaku kesal karena korban rewel dan amakan mi sampai 3 kali.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Viral Video Ibu di Bengkulu Pukuli Anak Pakai Sapu, Kesal Korban Rewel dan Makan Mie sampai 3 Kali
Kolase Tribunnews.com:
(Kanan) Viral video seorang ibu di Bengkulu pukuli anak pakai sapu dan (Kiri) SW, ibu yang memukuli anaknya berusia 6 tahun karena kesal korban rewel dan makan mie sampai 3 kali. 

TRIBUNNEWS.COM - Video seorang ibu pukuli anak pakai sapu berulang kali, viral di media sosial.

Diketahui identitas pelaku pemukulan wanita berinisial SW asal Kota Bengkulu. Sementara korbannya masih berusia 6 tahun.

Alasan pelaku memukuli karena korban rewel dan makan mie sampai tiga kali.

SW kini dilaporkan oleh mantan suaminya ke polisi karena telah memukuli anak kandungnya itu.

Berikut informasi lengkap terkait viral video ibu pukuli anak di Bengkulu dihimpun dari TribunBengkulu.com, Jumat (30/9/2022):

Detik-detik pemukulan

Baca juga: Video Siswa SMP Dikeroyok di Sumedang, Korban Nyaris Dilindas Pakai Motor, Polisi Ungkap Pemicunya

Pada rekaman terlihat SW yang saat kejadian memakai kemeja kotak-kotak.

Berita Rekomendasi

Awalnya ia tampak memarahi lalu memukulkan gagang sapu berulang ke arah tubuh mungil korban.

Gagang sapu terbuat dari kayu itu patah setelah tujuh kali dipukulkan ke korban.

Korban tak berdaya dan hanya bisa duduk kesakitan di atas lantai.

Beberapa saat kemudian datang ayah korban yang langsung mendorong istrinya.

Dilaporkan akibat kejadian ini, korban mengalami luka kaki kiri, leher dan bahu.

Alasan pemukulan terhadap korban

SW membeberkan kronologi kejadian yang ternyata sudah terjadi pada 23 Maret 2022 silam itu.

Korban awalnya rewel dan memakan mie sampai tiga kali.

Tingkah korban membuat SW naik pitam hingga memukuli korban dengan gagang sapu.

"Jadi itulah pemicu utamanya dan itu video dipotong," aku SW.

SW juga menyebut, setelah memukuli korban, giliran SW yang dianiaya oleh suaminya.

Baca juga: Viral Video Perundungan Siswa SMP di Empat Lawang, Korban Dipukul dan Ditendang, Motif Balas Dendam

Tangkapan layar video ibu aniaya anak kandung yang viral di media sosial. Korban dianiaya dengan cara memukul menggunakan gagang sapu hingga patah.
Tangkapan layar video ibu aniaya anak kandung yang viral di media sosial. Korban dianiaya dengan cara memukul menggunakan gagang sapu hingga patah. (Tribunbengkulu.com/Istimewa)

Tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga juga sempat terekam kamera CCTV rumah.

SW selanjutnya menceritakan kondisi korban sekarang ini.

Ia juga meluruskan informasi tidak benar jika anaknya pincang akibat dipukulinya.

"Saat ini anak saya baik-baik saja. Saya dan dia sehat serta tidak trauma sama ibunya," katanya.

"Ini pertama dan terakhir. Saya tidak akan mengulangi lagi serta berharap lebih dewasa mencermati masalah," tambah SW.

Pertanyakan alasan sang mantan suami

Kuasa hukum SW, Charlie Safitri mempertanyakan alasan DYP melaporkan kliennya.

Perku diketahui saat aksi pemukulan DYP dan SW masih berstatus suami istri.

Keduanya baru resmi bercerai pada 23 Agustus 2022 lalu. Sementara pelaporan ke Polres Bengkulu ini naik pada 6 September 2022.

"Kenapa tidak dilaporkan pada masih berstatus sebagai suami istri pada saat kejadian itu langsung terjadi," kata Charlie.

Dalam kesempatan lain, DYP buka suara terkait alasannya melaporkan mantan istrinya.

Ia mengaku, SW sudah kerap melakukan tindak kekerasan kepada korban.

Baca juga: VIRAL Polwan di Pekanbaru Aniaya Pacar Adiknya hingga Babak Belur, Kini Jadi Tersangka

Puncaknya saat SW memukul korban dengan sapu.

"Banyak yang tanya kenapa saya melaporkan baru sekarang, awalnya masih saya maafkan.

Ternyata setelah kejadian tersebut, anak saya cerita bahwa dirinya kerap diancam oleh ibunya dengan kalimat 'sapu bunda masih banyak' artinya SW inikan tidak berubah," kata DYP.

DYP menyebut ada alasan lain sehingga dirinya melaporkan SW.

Termasuk karena hubungan dengan SW itu memburuk saat mengurus perceraian.

"Kondisi komunikasi kami saat itu kurang baik," tandas DYP.

Kata polisi

Kasat Reskrim Polres Bengkulu, AKP Welliwanto Malau membenarkan sudah menerima laporan dari DYP.

Namun berdasarkan pengakuan DYP, kejadian pemukulan terhadap korban baru sebulan lalu.

Berbeda dengan pernyataan SW yang menyebut rekaman diambil pada bulan Maret.

Baca juga: Ayah Kandung di Bengkulu yang Aniaya Balita Berusia 2 tahun Terancam 7 Tahun Penjara

"Benar kita sudah menerima laporan tersebut dari ayah korban dan kejadian itu terjadi sekira sebulan yang lalu," ungkap Malau.

Malau belum bisa membeberkan kasus ini lebih banyak karena pihaknya masih bekerja.

Polisi dalam waktu dekat akan memanggil SW, DYP, dan sejumlah saksi lainnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribunbengkulu.com/Romi Juniandra/Suryadi Jaya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas