Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria 69 Tahun Akhirnya Mengaku Menghabisi Nyawa Putrinya karena Sering Diperlakukan Kasar

Elisah (49), warga Lingkungan Pondok Godang RT 14 RW 07 Sei Pagar meregang nyawa di tangan ayah kandungnya MY (69).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pria 69 Tahun Akhirnya Mengaku Menghabisi Nyawa Putrinya karena Sering Diperlakukan Kasar
ThinkStock via Kompas
Ilustrasi tewas - Elisah (49), warga Lingkungan Pondok Godang RT 14 RW 07 Sei Pagar meregang nyawa di tangan ayah kandungnya MY (69). MY awalnya tak mengaku telah membunuh putrinya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM, KAMPAR - Elisah (49), warga Lingkungan Pondok Godang RT 14 RW 07 Sei Pagar meregang nyawa di tangan ayah kandungnya MY (69).

MY awalnya tak mengaku telah membunuh putrinya sendiri.

Baca juga: Kakak Adik di Medan Tewas Tabrak Mobil, Sempat Teriak Jambret, Tergeletak Pegang Rantai Tas

Usai putrinya tewas, MY langsung menghubungi adik Elisah, Firmansyah (45).

Namun berkat kejelian polisi, pelaku pembunuhan akhirnya mengakui perbuatannya.

Berdasarkan keterangan Kapolsek Kampar Kiri Hilir, AKP Elva Hendrik, Firman mengetahui kakaknya meninggal setelah ditelepon oleh ayahnya, MY.

"Pelaku menghubungi anaknya Firmansyah, memberitahu jika kakaknya sudah meninggal di rumah," kata Elva, Kamis (6/10/2022).

Firman pun bergegas ke rumah orangtuanya itu.

Berita Rekomendasi

Di rumah itu ia mendapati korban sudah tergeletak dan tidak bernyawa.

Jasad korban bersimbah darah. Luka sayat di leher korban mengeluarkan banyak darah.

Sedangkan MY semula tak mengaku telah menghabisi nyawa korban.

Petugas Polsek tiba di lokasi pada Rabu malam.

Kapolsek mengaku mendapat informasi dari warga sekitar pukul 19.00 WIB.


Petugas langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Baca juga: Bocah SD di Ciputat Diduga Dirudapaksa hingga Diancam Dibunuh, Polisi Buru Pelaku

Jasad dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru untuk autopsi.

Sementara itu, petugas menginterogasi si kakek yang semula tak mengaku. Tetapi alibi MY terus didalami.

"Setelah diinterogasi lebih mendalam dengan mengejar alibi tersangka, akhirnya tersangka mengakui perbuatannya," kata Elva Hendrik.

MY juga mengaku pembunuhan itu telah direncakannya.

MY beralasan sering diperlakukan kasar oleh korban.

Korban disebutnya selalu berbicara kasar.

Menurut Kapolsek, MY menggorok leher putrinya itu dengan sebilah parang.

Pihaknya mengamankan parang yang ditemukan di lokasi berikut sarung parang berwarna oranye sebagai barang bukti.

Kini MY mendekam di balik jeruji Mapolsek Kampar Kiri.

Pihaknya masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Kakek di Kampar Habisi Nyawa Putri Kandung dengan Luka Leher Menganga, Terungkap Motifnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas