Periksa Bupati Teluk Bintuni, Komnas HAM Heran Bupati Petrus Tak Tahu Ada Proyek Jalan di Wilayahnya
Komnas HAM menyatakan rasa heran atas pengakuan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw yang mengaku tidak mengetahui ada proyek jalan di wilayahnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan rasa heran atas pengakuan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw yang mengaku tidak mengetahui ada proyek jalan Trans di wilayah Teluk Bintuni.
Hal itu disampaikan Kepala Komnas HAM Papua Frits Ramandey usai melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw terkait kasus penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap para pekerja jalan Trans Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Baca juga: Identitas11 Anggota KKB DPO Penembak Pekerja Trans Papua Barat, Mereka Diminta Menyerahkan Diri
"Kita sudah periksa Bupati Bintuni, namun kok sekelas bupati dia tidak tahu ada proyek di wilayah itu," ujar Frits Ramandey kepada TribunPapuaBarat.com.
Pemeriksaan Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw oleh Komnas HAM berlangsung di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Kamis (6/10/2022).
Pemeriksaan ini berkaitan dengan aksi penyerangan oleh kelompok sipil bersenjata (KSB) terhadap pekerja jalan Trans Papua di Teluk Bintuni, Papua Barat.
Frits mengatakan, saat diperiksa bupati Bintuni Petrus Kasihiw juga mengaku tidak mengetahui keberadaan kelompok sipil bersenjata di Bintuni.
"Sayangnya proyek besar sedang dilaksanakan di situ, kok sampai mereka dibantai Bupati tidak tahu," tuturnya.
Menurutnya, ketidaktahuan Bupati Bintuni merupakan sebuah ironi.
"Kami minta agar Bupati harus segera melakukan evaluasi standar teknis terkait pekerjaan di sana," jelas Frits.
Harusnya, ada koordinasi yang dilakukan secara intensif oleh Dinas PU baik di kabupaten dan provinsi.
Komnas HAM mengajukan pertanyaan yang harus diklarifikasi kepada Bupati Bintuni.
Hanya saja, Bupati justru tidak mengetahui pekerjaan jalan, jumlah anggaran, hingga perusahaan yang ikut tender pun tak diketahui.
Baca juga: Kerabat Kaget Abas Warga Pinrang Sulsel Jadi Korban Tewas Penembakan TPNPB: Beliau Orang Baik
Menurutnya, semua ini akan jadi catatan dan nantinya dirangkum untuk selanjutnya dibuat langkah lebih lanjut.
4 Pekerja Jalan Trans Papua Tewas
Diketahui sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Papua Barat diserang TPNPB di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, pada Kamis (29/9/2022) lalu.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 4 korban tewas dan 9 lainnya dalam keadaan selamat, salah satu di antaranya terluka tembak.
Sementara seorang juru masak bernama Reva belum diketahui keberadaannya.
Namun belakangan Reva akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat setelah sempat didorong rekannya dari atas truk.
TNI-Polri berhasil mengevakuasi jenazah pekerja Jalan Trans Papua Barat yang dibunuh oleh TPNPB, di Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Kamis (29/9/2022).
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, personel gabungan telah mengevakuasi para korban ke RSUD Teluk Bintuni.
"Tim gabungan tiba di RSUD Teluk Bintuni pukul 21.00 WIT, Jumat (30/9/2022) kemarin," ujar Adam, kepada TribunPapuaBarat.com, di Polda Papua Barat, Sabtu (1/10/2022).
Proses evakuasi para korban yang meninggal berjalan lancar dan semua tim kembali dengan selamat.
"Tim yang dipimpin Kapolres dan Dandim 1806/Teluk Bintuni berhasil mengevakuasi semua korban, termasuk empat orang yang meninggal dunia," tuturnya.
"Dari empat korban tewas, jasad dua di antaranya ditemukan dalam kondisi hangus terbakar beserta kendaraan truk," ungkapnya.
Baca juga: 4 Jenazah Korban Penyerangan TPNPB Berhasil Dievakuasi, Kondisinya Terluka Sajam dan Hangus Terbakar
"Keempat korban itu juga mengalami banyak luka bacok akibat sabetan senjata tajam."
Sementara, untuk satu korban yang mengalami luka tembak di lengan bagian kanan, langsung mendapat perawatan medis.
Data Korban TPNPB
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, jumlah pekerja sebenarnya ada 14 orang.
Awalnya, pihaknya hanya mendapatkan informasi terkait pekerja jalan trans berjumlah 12 orang.
"Ada 6 orang saat kejadian mereka langsung menyelamatkan diri ke pos," ujar Adam, Jumat (30/9/2022).
Keenam orang itu yakni, Kusnadi (30) tinggal di Meyado, Remon Ulimpa (26) Sorong, Irson (42) Sorong, Agung (18) Sorong, Muksin Rambe (49) Bintuni dan Ruslan (33) asal Pinrang.
Ruslan, seorang korban yang terkena tembakan di lengan atas sebelah kanan.
"Ada tiga orang yang menyelamatkan diri berpisah di Sungai Majnik ke arah Kampung Maghti," tuturnya.
Mereka yang ke sungai yakni, Sitinjak (25) Sorong, Om Kumis (55) Pinrang dan Halim (20) tinggal di Sorong.
Sementara, Adam mengaku, hingga kini masih ada seorang korban yang belum diketahui nasibnya.
"Ada satu orang perempuan bernama Reva (28) tinggal di Sorong, namun sampai saat ini belum diketahui keberadaannya," ucap Adam.
Ia mengaku, hingga kini pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku berdasarkan keterangan dan data.
"Kapolda sudah memerintahkan jajaran agar terus memburu dan menangkap pelaku agar bertanggungjawab atas perbuatannya," pungkasnya.
Juru Masak Selamat
Sempat dinyatakan hilang selama tiga hari, Dewi Manise korban penyerangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) di Kampung Majnik, Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni, Papua Barat ditemukan selamat.
Dewi Manise atau biasa dipanggil Reva adalah seorang juru masak.
Reva ditemukan selamat dengan sejumlah luka di tubuhnya, terutama di bagian lutut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi lalu dibawa ke Teluk Bintuni dikawal oleh personel TNI dari Pos Moyerga.
"Kami dapat informasi dari Kapolres bahwa Reva alias Dewi Manise kini sudah berada di Bintuni." kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi, Minggu (2/10/2022).
Pada peristiwa naas itu, Reva duduk tepat di depan sopir truk.
Ketika para pelaku kejahatan itu menyerang ia dan para pekerja lain, Reva terpaksa meloncat dari depan mobil.
"Ia lalu didorong oleh seorang teman laki-laki ke jurang, sehingga terpental hingga ke bawah lumpur di lokasi itu," kata Kabid Humas.
Setelah peristiwa itu, juru masak itu berada di kubangan lumpur dalam keadaaan luka di bagian tubuh setelah meloncat.
Beruntung ada warga Kampung Istewkim Distrik Moyerga menampungnya di rumah.
"Awalnya Marinus Orocomna selaku warga kampung melakukan pelaporan ke Pos Meyerga bahwasanya telah ditemukan kembali korban dari serangan KKB di rumah Barnabas Orocomna di Kampung Inokra," katanya.
Oleh Komandan Pos TNI Moyerga, korban diminta dibawa ke pos.
Korban lalu mendapat perlindungan serta diobati secara medis oleh personel TNI di Pos itu.
"Sekarang korban sedang perjalanan dari Mayerga menuju Bintuni dalam pengawal personel TNI dan diterima di Bintuni oleh tim Ditrreskrimum Polda Papua Barat yang dipimpin Direskrimum Polda Papua Barat Kombes Pol. Novia Jaya,S.H.,M.M." ujar Kabid Humas. (TribunPapuaBarat.com/ Safwan Ashari)
Artikel ini telah tayang di Tribunpapuabarat.com dengan judul [EKSKLUSIF] Komnas HAM Periksa Bupati Teluk Bintuni soal KkB Bantai Pekerja Jalan Trans Papua Barat