Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SOSOK Suprapti Fauzi, Eks Kader PSI yang Ngaku Penjual Dawet, Kini Rumahnya Disebut Dijaga Polisi

Seiring dengan adanya tragedi Kanjuruhan, seorang wanita bernama Suprapti Fauzi menuduh aremania mabuk minuman keras.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in SOSOK Suprapti Fauzi, Eks Kader PSI yang Ngaku Penjual Dawet, Kini Rumahnya Disebut Dijaga Polisi
(Istimewa, Tangkap layar instagram @psi_id)
Kolase Tribunnews: Suprapti Fauzi, wanita yang sempat mengaku sebagai tukang penjual dawet dan sebar hoaks soal Tragdei Kanjuruhan, rupanya eks kader PSI. (Istimewa, Tangkap layar instagram @psi_id) 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Suprapti Fauzi, namanya tengah viral di sosial seiring dengan adanya tragedi maut Kanjuruhan.

Suprapti Fauzi awalnya mengaku sebagai tukang penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, dirinya viral bersamaan dengan beredarnya rekaman audio yang disebut-sebut sebagai kesaksiannya.

Lewat rekaman audio, Suprapti Fauzi mengatakan gas air mata bukan faktor utama Tragedi Kanjuruhan.

Namun banyaknya korban berjatuhan lantaran, Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak, karena panik.

Tidak hanya itu Suprapti mengatakan lewat rekaman audio bahwa Aremania mabuk dan merusuh, bahkan memukuli polisi.

Akan tetapi, kesaksian wanita itu diragukan karena penuh kejanggalan.

Baca juga: PSI Tegaskan Wanita yang Ngaku Tukang Dawet dan Sebar Hoax Tragedi Kanjuruhan Eks Kadernya

Selanjutnya, perempuan itu menuding Aremania mengonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.

Berita Rekomendasi

Perempaun tersebut juga mengatakan ada korban meninggal dunia yang berbau alkohol.

"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)."

"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata perempuan itu.

Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.

Dikutip dari Kompas.com, pada pintu 3 yang disebut perempuan itu tempat dirinya berjualan dawet, justru ditemukan toko meubel.

Selain itu, ditemukan pula toko penjual kopi dan mie instan.

Menurut pegawai meubel, Jaya, tidak ada yang berjualan dawet di area pintu 3 itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas